Kehadirannya

28 6 6
                                    

"ketika dewasa tak seindah yang ia bayangkan"

'Isnari Putri Ayunadia' nama cantik yang di berikan 'Aji', ia adalah cinta pertamanya dan mungkin sampai akhir hayatnya, Nadia begitulah ia di sapa, dan 'Suminar' adalah wanita pahlawannya.

Terlahir dari keluarga sederhana, sangat sederhana, tapi nadia mensyukuri itu semua, dan menganggap itu adalah nikmat dari yang maha kuasa.

Gadis yang sangat tegar menjalani kehidupannya, dengan segala cobaan yang bertubi-tubi menimpanya, dan lagi lagi nadia menganggap bahwa itu teguran untuknya agar lebih bersabar.

Rumah dari bilik bambu, lantainya dari kayu, kamar yang sempit, dan dapur yang sederhana, membuat nadia tumbuh besar dengan kesederhanaan.

Dari kesederhanaan yang ia miliki, ia tumbuh menjadi anak yang cerdas. Sekarang ia duduk di bangku SMA, karena kepintarannya nadia mendapatkan beasiswa,dan dapat bersekolah di SMA Negeri elite, bahkan nadia bersekolah disanapun atas kemauan pak wiranto, yups dia adalah kepala sekolah disana dan nadia berhasil membuktikan kepada pak wiranto, bahwa ia bisa megharumkan nama sekolahnya.

Terbukti dengan berjajarnya piala di ruangan kepsek dan kebanyakan itu berkat nadia, tidak sedikit yang membenci nadia karena dia pintar sungguh tidak masuk akal, nadia duduk di kelas 12 MIPA 1 dan sekolah itu tidak main-main saat menentukan siapa yang harus berada di kelas MIPA 1, yang berarti nadia bukan beruntung berada disana tapi karena kepintarannya.

Nadia bukan anak tunggal ia mempunyai 1 kakak laki-laki ' Andryansah' namanya sudah menikah dan dikaruniai 1 anak perempuan, dan 1 adik perempuan 'Renitalia Fauzy' masih duduk di bangku SMP.


***

"Mah nadia berangkat sekolah dulu yah! Oh iya bapa belum di kasih makan mah" ucap nadia,

"Hati hati nad, maaf mamah lagi nggak ada uang buat bekal kamu, uang mamah sudah habis buat beli beras, ini ada 5000" ucap ibunya merasa bersalah, lalu memberikan uang 5000 rupiah.

"Gausah mah! nadia ada uang ko, mending uangnya dikasih lia aja, lia lebih butuh assalamualaikum!" Tolak nadia dilanjut Mencium tangan ibunya, padahal nadia tidak punya uang sepeserpun!

"Pak nadia berangkat sekolah dulu, Assalamualaikum" sedikit berteriak

"Waalaikumsalam" jawab ayahnya pelan

Sementara itu lia, adik nadia pun ikut pamit untuk berangkat sekolah.

"Pak lia sekolah dulu yah pak, bapa jangan nakal, bapa tidur aja nanti lia bantu kerja" ucap lia lalu mengecup kening ayahnya itu

Sungguh begitu tersayat hati seorang ayah saat mendengar ucapan tulus dari bibir seorang anaknya, seringkali ia merasa gagal menjadi seorang ayah.

***

Sesampainya di sekolah nadia melihat tiga orang perempuan yang menghalangi jalannya,

"Husttt...lihat deh anak kampung itu hahaha" ucap salah satu wanita yang tak lain adalah teman sekolahnya

"Si cupu udah masuk sekolah, gimana neng di jalannya macet gak? Upss lupa dia kan jalan kaki haha" tembal temannya

This is My ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang