Apa itu CINTA?

8 1 0
                                    

"Bukankah semua insan di dunia mempunyai cinta? Lantas untuk apa?"

"Kak! Kak nadia bangun" sayup-sayup nadia mendengar suara perempuan,

Disaat nadia membuka matanya, nadia begitu kaget karena di depannya ada maya, lia, andry dari ketiga itu ada yang paling nadia takuti yaitu maya.

"Nadia kamu kok bengong sih?" Tanya maya yang seakan memunculkan kembali ketakutannya

"Kamu makan gih dari sore kamu tidur di sofa, di ajak makan gak nyaut, Eh malah kamu nangis-nangis kayak orang kesurupan aja" perkataan maya yang sangat membingungkan, kenapa maya begitu berubah sekarang menjadi lebih baik? Dan begitu perhatian?

Nadia tersadar bahwa semuanya hanyalah mimpi dan ia sangat merasa lega!

"Syukurlah cuma mimpi!" Ucap nadia mengelus dadanya, sampai semua orang kebingungan

"Apa yang mimpi nadia? Kamu ini gak mandi, gak sholat maghrib lagi pulang sekolah langsung tidur" ucap andry

Nadia sekarang menjadi lebih yakin bahwa semua itu hanyalah mimpi, jelas saja sang kakak tidak pulang malam dan nadia hanya terlalu takut.
.
.
.

"Bang nadia sebenernya mau di rumah mamah sama bapa aja biar abang sama kak maya gak terlalu beban" ujar nadia

"Mau tinggal sama siapa? Udah nadia kamu disini aja, abang sama kak maya gak keberatan! Lagian kalian tuh keluarga abang satu-satunya gada lagi" sentak andry

"Bang andry nadia kan udah gede, lagian nadia juga gak enak bang sama kak maya! walaupun kak maya gak keberatan aku tinggal disini, tapi beban nya besar banget ngurus 3 anak perempuan sekaligus. apalagi lia bang, dia masih kayak bocah. percaya deh sama nadia bang!" Nadia membenarkan permintaannya

"Kalau itu mau kamu ya terserah, abang juga gak bisa larang. Tapi jujur aja abang banyak rasa takut kalian tuh perempuan tinggal di rumah berdua, lagipula sama aja ko tinggal disana kan abang yang biayain juga" ujar sang kakak memutar bola matanya malas

"Bang andry, nadia udah punya kerja. Abang gak usah khawatir" ucap nadia sambil tersenyum

"Mau kerja dimana?" Tanya andry penuh intens

"Ada deh nanti nadia kasih tau" mengedipkan matanya

Andry begitu berat melepaskan nadia dan lia, namun atas kegigihan nadia akhirnya sang kakak pun mengizinkan.
.
.
.
.
.
.

"Sebenarnya saya membutuhkan pekerja, Tapi kamu sendiri yang ingkar nadia" tegas wahyu,

"Maafkan nadia pak! Nadia sudah mengecewakan bapa, tapi kali ini nadia mohon dengan sangat pak" ucap nadia memelas  "Hanya bapak satu-satunya harapan nadia" lanjut nadia memohon

Pak wahyu sangat merasa iba pada keadaan nadia, gadis malang yang begitu kuat dan tegar. Namun kesalahan ada di nadia, yang membuat pak wahyu serasa di permainkan dengan janjinya.

"Yasudah pak kalau memang nadia sudah tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja, nadia meminta maaf atas keteledoran yang nadia buat pak" ucap nadia menungkas keheningan  "Sekali lagi mohon maaf pak! Nadia pamit assalamualaikum." Lanjutnya.

Setelah beberapa detik nadia tidak mendapatkan respon apa-apa dari pak wahyu, nadia pun membalikan badan untuk pergi dari tempat itu.

Nadia betul-betul bingung, karena sebelumnya nadia sudah begitu meyakinkan kepada andry, bahwa ia sudah mendapat kerja. Namun pada kenyataannya, ini diluar dugaan nadia.

Nadia melangkahkan kakinya, menjauhi toko pak wahyu.

"Nadia!"

Nadia menghentikan langkahnya, membalik badan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

This is My ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang