Dihukum

8 1 0
                                    

Kelvin POV

Sfx alarm : TRRRRIIINGGGGG

pagi pagi aja udah ribut gegera suara alarm dari hp.

Tanganku berusaha meraih hp untung mematikan alarm, bukan tanganku yang pendek tapi lokasinya kejauhan. Udah sekian lama raba raba nyari hp sambil mata merem, akhirnya dapet juga.

"Hylyh, hari senin" umpatku, hari paling menyebalkan sedunia, bagi anak anak sekolah.

Cepat cepat ku bangkit dari posisi baring ku, pergi ke kamar mandi. Habis selesai mandi, udah wangi udh segar udah ganteng, dengan eloknya aku pergi ke dapur mengambil roti dan selai stroberi.

Sesudah acara makan roti selesai, tanpa basa basi aku langsung ngambil tas dan pergi keluar tanpa lupa ngunci pintu. Berlari ke sekolah, ga pake kendaraan karena sekolah deket (bilang aja hemat karena missqueen).

[Skip time]

Udah sampai di sekolah, yang luas dan bertingkat 2, dengan lapangan yang lebar dan sepi, ya karena aku datang awal, gara gara acara piket piket kelas. Setelah berjalan menelusuri koridor, akhirnya ketemu kelasku, yaitu kelas 2-1A. Suasana kelas masih sepi, hanya ada satu orang yang duduk di pojokan, pasti sudah tau dia siapa.

"VAREN CHANNNN!~ OHAYOOOO~" Teriakku- maksudku menyapa dia dengan ramah. Iya dia sepupuku, Cewe dingin cebol duduk di meja terpojok sambil dengar musik pake headset.

"Berisik" jawab dia.

"Eeee jahat banget huweee" rengekku

"Tch." demi apapun aku yang haus perhatian ama dia, dia malahan cuekin aku.

"Heeeee kenapa kamu sangat dingin"

"..."

"Varen entar mau ke kantin sama sama?"

"..."

"Nanti pulang bareng yuk"

"..."

"Nanti main voll-"

"Terserah"

'dasar anak volly' ngomelku dalam hati.

"Ga piket?" Tanya dia.

"TUMBEN NANYA?! OH IYA PIKET BENER HAMPIR LUPA-" Sebelum aku menyelesaikan perkataanku, udah duluan aja dia tutup mulutku pake tangannya. dia dekatin mulutnya ke telingaku, trus..

"BERISIKKK" Teriak sekencang kencangnya di dekat telingaku. Pen nampol untung sayang.

"DEK JANGAN TERIAK TERIAK"

"Sendiri juga kan, ga sudi jadi adekmu." Jawabnya. Serasa hatiku tertusuk ratusan bahkan ribuan jarum, ohok sakittt (lebay).

"HIDOIII, AKU KAN ABANG SEPUPUMU"

"ga sudi manggil kamu onichan" jawab dia lagi, hatiku hancur (lebay). Aku yang mendengar jawabannya yang ke sekian kalinya hanya bisa ngelus dada "untung sayang" kataku.

Dia natapku dengan tatapan jijik. Aku yang senang gegera di notice, langsung aja deh taruh tasku di kursiku yang didepan dia, trus narik tangan dia.

"Jahilin sensei yuk" ajakku. Mukanya yang gada ekspresi itu noleh tempatku, dan aku ngeliat dia senyum tipis, TIPIS banget tapi entah kenapa aku notice.

"Kuy, aku juga lagi bosen" langsung aja tuh dia lari keluar kelas tanpa nunggu nunggu.

"HEY HEY HEY NUNGGU OI!" Aku langsung ngejar. Kenapa lah aku harus langsung ngejar. kalau engga langsung ngejar, bakalan hilang langsung, kehilangan jejak, lari secepat kilat padahal cebol, untung aku cepat.

Pas udah beberapa saat lari lari di koridor, akhirnya ketemu guru PJOK muka Triplek kami yang lagi gabut jalan jalan di koridor. Mulailah aku dan Sepupuku yang jahil ini bisik bisik kan ide, pas udah ketemu langsung aja tanpa ba bi bu.

"SENSEIIII~" Teriak dia tapi lembut. Habis dia berbincang sebentar sama senseinya- ga, sensei kami, dia beri sinyal dengan kedipin satu matanya. Langsung aja aku lari ke ruangan gym. Nunggu, nunggu, nunggu, sambil megang bola volly itu lah nunggu berapa lama gitu kan akhirnya denger suara dia ngomong ngomong gajelas, habis itu dia masuk ruangan gym, pada saat sensei masuk ruangan.

Sfx : BUAGHHH

Langsung ku smash mukanya yang gantenk pakai bola volly. Tapi ga tersungkur, karena pintu keluar di halang sama guru kami, mau bagaimana lagi.

"Kalian berdua, ikut saya." Oke. Pagi pagi udah kena hukum sama sensei PJOK. Untung masih sayang ama tuh sensei.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

|| My Lovely Cousin ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang