LIS - Chapter 01

5 1 0
                                    


Setelah pertemuan singkat dengan Dania. Teman pertama disekolah barunya ini. Katya sekarang sedang berada diruang guru, menemui guru yang akan menjadi guru wali kelasnya. Katya sudah bertemu dengan Bu Citra, Bu Citra adalah guru wali kelasnya sekarang. Katya masuk dikelas sebelas IPA Enam.

Katya langsung berjalan mengikuti Bu Citra dari belakang menuju kelas sebelas IPA enam. Sedikit risih, karena beberapa orang dikoridor meliriknya dengan terang-terangan. Sungguh, Katya tidak bisa dilihati seperti itu. Sangat kerasa jika sedang diperhatikan. Apalagi sejak kejadian pagi tadi, dimana ia sudah dilabrak oleh Primadona sekolah ini yang sudah sangat dikenal tukang bully di Pelita Bangsa.

Kini Bu Citra sudah masuk duluan kedalam kelas itu, Katya harus menunggu diluar dahulu sebeleum disuruh masuk oleh Bu Citra. Menunggu sekitar beberapa menit untuk Bu Citra menyampaikan sesuatu, kemudian Bu Citra menyuruh Katya masuk kedalam kelas.

Dengan langkah gugup sekaligus canggung karena ini baru pertama kali masuk kesekolah baru dan mendapati teman-teman baru dikelas baru. Kemudian, Katya berdiri disamping Bu Citra. Katya melihat seisi kelas ruangan kelas ini, cukup bagus dan nyaman.

"Baiklah anak-anak, ini disamping Ibu ada siswi baru. Pindahan dari Bandung, dia akan masuk kedalam kelas kita," ucap Bu Citra kepada isi kelas, seolah memperkenalkan dirinya kesemua ruangan kelas ini, "Baik, kamu kenalin diri kamu ke teman-teman baru kamu sekarang,"

Katya berusaha untuk tidak gugup didepan semua orang baru yang akan menjadi temannya nanti. Katya tersenyum ramah, "Hai semua. Kenalin, aku Katya Alissya, kalian bisa panggil aku Katya." ucap Katya kepada isi kelas.

"Kalo panggil sayang?" celetuk cowok yang duduk dibarisan belakang. Katya langsung menatap cowok itu dengan tatapan bingung.

"Raihan. Berhenti berbuat ulah!" ucap Bu Citra menekan suaranya kepada Raihan.

"Apa salahnya sih Bu, ramah sama anak baru, Katya." cowok yang baru saja menyeletuk itu bernama Raihan.

"Kamu mau tidak naik kelas nanti jika berbuat ulah terus? kalo dibilangin selalu ngejawab dan ngebantah! apalagi sama Geng kamu itu. Sama si siapa itu namanya Ibu lupa!"

"Ya Ibu kan udah tua jadinya lupa." balas Raihan enteng.

Bu Citra melotot mendengar balasan dari Raihan, "RAIHAN!!"

"Kamu mau saya hukum bersihin toilet lantai tiga. Hah?!" ketus Bu Citra sekaligus mengancam, "Lagian kamu itu anak kelas sebelas, kenapa ikut gabung pula sama anak kelas dua belas?!"

Siapa yang tidak tau toilet lantai tiga? toilet paling anti didatangi oleh siswa/i pelita bangsa, toilet laki-laki bercampur dengan toilet perempuan. Sangat kotor dan bau. Apalagi sebuah humor sudah tersebar luas seantero sekolah bahwa murid kelas dua belas sudah membuat kesalahan besar. Yaitu merusaki pelafon toilet lantai tiga. Dan balasannya adalah terkena skors selama satu minggu. Anak kelas dua belas IPS satu.

"Buat apa dibersihin si Bu, itu juga udah rusak. Banyak kecoa nya Bu. Ibu mau saya diserang Geng kecoa didalam toilet itu?" ujar Raihan dengan ekspresi khasnya.

"Ya toilet rusak itu juga ada kamu yang rusakin." Perdebatan antara Bu Citra dan Raihan berakhir karena Raihan sudah meminta ampun dan menyerah. Biar bagaimana pun, Bu Citra cukup sangar. Jadi Raihan harus memberhentikan perdebatan ini. Bisa berabe jika balasannya ialah menurunkan nilai belajarnya.

"Nau, pindah belakang gih sama Rara. Itu anak baru yang gue ceritain tadi. Namanya Katya." suara itu terbuka dari mulut seorang gadis berambut pendek. Itu Dania. Teman pertama yang Katya kenal disekolah barunya ini.

"Iya iya," balas Naura. Gadis berambut panjang ini langsung beranjak dan pindah kebelakang bersama gadis lain yang bernama Rara.

"Bu, Katya duduk sama saya aja disini!" usul Dania sedikit berteriak kepada Bu Citra.

love in schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang