LIS - Chapter 02

3 1 0
                                    


Katya menutup kotak makannya. Ia telah selesai menghabiskan nasi goreng itu, lalu ia masukkan kedalam tas sekolahnya.

"Kat? lo udah makan?"

Katya mendongak kearah sumber suara, mendapati Dania dan Naura baru saja masuk kedalam kelas. Suara Dania bergema itu akibat dikelas tidak ada orang sama sekali. Perihal, Raihan dan Reno, keduanya sudah keluar kelas menyusul ketiga temannya yang datang menghampirinya kekelas tadi.

Katya mengangguk, "Udah. Barusan habis.
Kalian udah makan?" tanya Katya balik.

"Udah dong. Dan lo harus cobain batagor khas Bandung dikantin Pelita Bangsa ini, fix mantap banget!" seru Naura memberitahu.

"Kan Katya udah bosen kali makan makanan khas Bandung, apalagi batagor. Kan di Bandung banyak banget yang jual." timpal Dania sembari menyenggol lengan Naura pelan.

"Oh iya sih, tapi beneran enak lho Kat, batagornya Mang Is. Lo cobain ya besok. Pasti ketagihan kayak gue," ucap Naura antusias.

"Iya selera orang beda-beda. Emangnya lo hampir setiap hari menu istirahatnya batagor Mang Is mulu, nggak bosen apa," cibir Dania.

"Biarin," balas Naura menjulurkan lidahnya meledek kearah Dania, "Oh iya Kat, tadi pagi kata Dania lo kena masalah sama Kak Freya?" tanya Naura dengan suara pelan.

"Yang rambutnya ada warna merah itu ya? Kakak kelas tadi pagi ya Dan?" tanya Katya masih sedikit tidak tahu.

Dania mengangguk, "Iya Kat. Itu.. Geng nya Kak Freya,"

"Yang katanya Primadona Pelita Bangsa?"

"Iya! bener banget!" Naura antusias, "Fix lo gak boleh terlibat dalam masalah sama mereka atau apalah sedikit pun. Pokoknya jangan."

Mendengar nama Freya dan semua orang menceritakan gadis yang bernama Freya saat ini. Katya seperti mengingat akan sesuatu. Mengingat gadis bernama Freya, bagi Katya nama Freya sangat tidak asing di indra pendengaran Katya. Bahkan, Katya seperti mendengar nama itu setiap hari. Katya masih mengingat-ngingat. Ah iya, Katya ingat.

Freya yang Katya tau, itu adalah Freya mantan pacar dari Abangnya, Kenan. Dimana Kenan selalu menceritakan hubungannya bersama Freya terhadap Katya. Bahkan, hampir setiap hari telinga Katya ingin pecah karena Kenan, Abangnya, selalu menceritakan perihal tentang Freya kekasihnya dulu. Tapi sekarang sudah menjadi mantan kekasih. Itu karena ada orang ketiga dihubungan Abangnya.

Tapi sayangnya, Katya tidak tau sama
sekali bentuk rupa dari seorang Freya. Itu karena Abangnya tidak pernah sama sekali melihatkan foto Freya atau mengenalinya langsung kepada Katya. Tapi Abangnya selalu berkata, Freya adalah gadis yang cantik. Tapi Katya tidak tau betul yang namanya Freya. Kenan memang selalu menyebalkan seperti itu.

Dugaan Katya salah. Ia menduga jika Freya Kakak kelasnya ini adalah mantan kekasih dari Abangnya. Namun, Katya sadar, nama Freya bukan cuma satu didunia ini. Tapi lebih dari satu.

"Apalagi sama Kak Dipta!" heboh Naura lagi, "Kak Dipta sama Kak Freya itu dua insan yang sangat bikin onar disekolah ini. Anehnya, semua orang disekolah ini menyukai mereka dengan terang-terangan. Aneh banget kan!"

"Ust, Nau. Omongan lo ntar didengar oleh orang atau didengar oleh salah satu Geng Kak Freya dan atau didengar oleh anak buah mereka, anggota Cheers. Lo mau dapet masalah sama Kak Freya?" Dania memberitahu kepada Naura.

Naura mengecutkan senyumnya, "Ehm iya iya. Tapi kan kesel aja, dari mana gantengnya coba Kak Dipta itu?" nada suara Naura sedikit sebal, "Mending Kak Gavin, manis banget ya ampun gak kuat gue," seru berkhayal Naura kemudian.

"Udahlah, lo halu terus kerjaannya. Halu pengen jadian sama Kak Gavin. Langkahin dulu noh nyawanya Kak Zahra. Kak Zahra yang cantik famous itu aja gak berhasil dapetin hatinya Kak Gavin. Apalagi lo nih model kentang kayak gini," cibir Dania sembari terkekeh puas.

love in schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang