Ia mengadu antara kuku jempol kiri nya dengan kuku jempol kanan nya, seolah membuat gesekan pada kedua jari nya. Mata nya sedikit sembab, bekas menangis semalam. Sesekali ia gigit bibir bawah nya tanda bingung tentang apa yang harus di lakukan.
Segelas jus mangga yang masih penuh di hadapan nya sudah ia biarkan begitu saja lebih dari sejam. Seolah ia tidak sadar pada apa yang ada di depan nya, fikiran nya ia sibukan pada satu nama. Bayu.
Sudah lebih dari sejam, Kirana menyendiri duduk di pojok cafe kampus. Ia sengaja tidak masuk jam kuliah sore itu, fikiran nya sedang tidak enak rasa nya.
Setelah mendengar cerita dari Gita kemarin, bahwa yang mengirimkan nya bubur ayam,komik Sinchan,susu jahe dan lain-lain nya selama seminggu lebih ini ternyata Bayu, yang di sangka jauh tapi tetap ia rasakan perhatian nya.
Yang Kirana tau Bayu begitu marah pada nya, dan sangat menghindari diri nya. Tetapi diam-diam Bayu tetap memberi perhatian, tak sepenuh nya ia jauhkan Kirana.
Tapi apa maksud Bayu, melakukan ini. Kenapa pergi lagi? Kirana sedikit marah pada diri nya,keadaan , dan juga waktu yang membuat nya tidak sadar saat Bayu menangkap nya ketika jatuh dan mengendong nya menunju tempat tidur nya.
Kalau saja ia tau Bayu akan datang pagi itu, ia mau berdiri semalaman di depan pintu untuk menyambut nya. Bahkan ia mau jatuh lebih keras lagi agar Bayu dapat lebih lama saat itu.
Tapi begitu menyesal nya ia, pada kejadian itu. Bila di ingat-ingat marah sekali ia pada diri nya.
Setelah kejadian itu, Kirana sempat mengirim pesan WhatsApp pada Bayu sempat juga di tlfn tapi ponsel nya mati. Kembali ia tidak temukan jawabannya.
Di sela waktu yang sama, Kirana juga bertanya dalam hati nya.
Bayu dimana? Bayu sedang apa? Kenapa Bayu pergi lagi saat itu? Tuhan apakah aku bisa bertemu lagi dengan Bayu?
"Ini.. minum, jangan bengong aja"
Lamunan Kirana tiba-tiba terhenti seketika.
Ada yang menaruh sekotak susu ultra milk coklat di hadapan nya, tangan orang itu terlihat cukup kuat ada gelang hitam di tangan nya.. Harum nya juga seperti akrab untuk penciuman Kirana. Perlahan ia melihat ke arah orang itu.
Tidak sempat berkata Kirana spontan terbangun dari kursi tempat ia duduk, langsung ia peluk erat tubuh itu. Air mata nya tak sengaja terjatuh satu demi satu.
"Bayu kemana aja? Kirana kangen Bayu"
Yap, orang itu adalah Bayu. Begitu tak di sangka saat itu tuhan langsung menjawab harap dari Kirana.
Perasaan nya Kirana seperti orang yang seharian puasa di Padang pasir begitu panas dan melelahkan lalu tiba-tiba mendapat segelas minuman yang begitu segar dan juga nikmat untuk nya.
Bayu, memegang pundak Kirana dengan kedua tangan nya mengarahkan perlahan Kirana untuk duduk di bangku.
Sembari menatap Mata Kirana dengan penuh perhatian, tangan satu nya mengambil bangku dari meja sebelah agar ia bisa lebih dekat dengan Kirana.
"Kenapa bangku nya di jauhin gini?" Tanya Bayu dengan senyum
"Biar gak ada yang duduk Deket aku.." kata Kirana setengah merengek
"Yaah.. berarti sekarang aku ganggu dong duduk Deket kamu.." Kata Bayu meledek nya
"Bayu.. jangan becanda.. Kirana lagi sedih..."
Kirana, menutup wajah nya dengan kedua tangan nya. Setengah malu karna sedang menangis, tetapi ia juga tersenyum karna ledekan dari Bayu. Yang ia rasakan saat itu haru dan bahagia dia campur jadi satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me.
Romance***ATTENTION*** Cerita akan di update setiap minggunya, jangan lupa vote,like,comment dan di share. Sedikit dewasa tapi banyak vulgar nya. Semoga bahagia untuk kita semua.