Part-13

87 37 71
                                    


Happy Reading🌷

Hari ini adalah hari pertama Adel dijemput Reyhand dari rumah menuju sekolah.
Pastinya dengan stasus yang berbeda dennga sebelumnya, sekarang gadis itu telah berstatus PACAR REYHAND.
Sudah 10 menit Adel menunggu kedatangan Reyhand di depan gerbang rumahnya. Ia sengaja menunggu Reyhand di didepan gerbang, sebab ia belum siap kalau-kalau bunda dan ayahnya mengetahui kalau ia sudah memiliki kekasih.

"Siapin mental lo Del, semua akan baik-baik aja" Adel terus mengusap-usap dadanya, berusaha menenangkan dirinya yang sudah Nervous dari beberapa jam yang lalu.

Selang beberapa menit Reyhand muncul dengan motor besarnya.

"Ayo berangkat, keburu telat" Reyhand memberikan sebuah helm kepada Adel yang sengaja dibawanya.

"Harus pakai helm ya?" tanya Adel ling-lung.

"Harus sayang" jawab Reyhand penuh penekanan.

What? sayang? ini pertama kalinya Reyhand manggil gue dengan sebutan sayang

Batin Adel menggila

"Pagi-pagi udah dihadiahi kepiting rebus" sindir Reyhand.

"Mana? mana kepitingnya? kok aku gak lihat?" Adel mulai salah tingkah. menoleh ke-kanan dan ke-kiri.

"Tu di wajah kamu" Reyhand menyunggingkan senyum, menunjuk pipi Adel dengan telunjuknya yang sudah merah padam.

Mampus! gue baru sadar maksudnya apaan.
Pasti muka gue merah banget! huwaa gue malu...malu... siapa pun tolong umpetin wajah gue

Batin Adel menjerit-jerit tak menentu.

"Sini helmnya" Adel segera merebut helm yang berada pada tangan kiri Reyhand, lalu memanjati motor Reyhand, mencoba untuk menutupi segala rasa gugupnya.

"Udah di pasang helm nya?"

"Hmm, ayo jalan" suruh Adel berpangku tangan.

"Gak mau!" ketus Reyhand kekeuh

"Kenapa lagi sih? sekarang bukan waktu nya untuk bercanda, kita bisa telat kalau kayak gini terus. Kamu mau kita dihukum ha?"

"Mau, asal sama kamu!"

"Dasar rese, mau la apa sih sebenarnya?"

"Peluk dong" suruh Reyhand.

"Kenapa sih, tinggal jalan aja susah!"

"Kamu tau alasan aku nyuruh kamu meluk aku itu apa?"

"Enggak, apaan coba?"

"Kalau kamu jatuh dari motor orang tua kamu pasti marahnya ke aku. Terus aku dikroyok sama bapak kamu, karena gak becus jagain anak gadisnya. Kebanyak dikroyok aku Dead! itu yang kamu mau?"

Adel menggelengkan kepalanya cepat, membayangkan kejadian ayahnya mengkroyok Reyhand hingga babak belur.

Kedua tangan Adel telah melingkar di pinggang Reyhand."Puas kan, bilang aja modus!"

Reyhand menancap gas motornya dengan kecepatan normal." Kan sama pacar aku".

Hening... itulah yang dirasakan sepasang insan itu selama perjalanan. Tak ada satu pun yang berani memulai percakapan setelah kata terakhir Reyhand sebelumnya.

Pada akhirnya sampai lah mereka disekolah, sebuah keberuntungan bagi mereka karena tidak telat hari ini. Padahal 4 menit lagi bel akan berbunyi.

Ketika Reyhand memarkirkan motornya terdengarlah suara ciwi-ciwi memenuhi kuping mereka. Ada yang memuji sampai menghujat.

 Dia Adalah Reyhand (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang