🌸 -- Kucing

2.6K 274 14
                                    

Written by jesuisciang






"Jeno?"sebuah suara yang membuat Jeno kembali tersadar dari lamunannya, pemuda tampan itu melihat kearah rekan kelompoknya yang tengah melambaikan telapak tangannya tepat dihadapan wajah Jeno. Membuat Jeno dengan segera berdiri tegak dan menatap penasaran pada sosok manis yang ada dihadapannya ini.

"kau memperhatikanku tidak sih!?" serunya kesal, karena tampaknya sedaritadi yang Jeno lakukan hanya melamun tanpa memperhatikan Jaemin sama sekali. Jeno menganggukan kepalanya cepat. "aku memperhatikanmu," ucapnya.

Sosok manis yang merupakan temannya itu menatap penuh selidik pada Jeno. Dan jujur saja, itu membuat Jeno salah tingkah dibuatnya, dan refleks telapak tangannya mengusap pelan tengkuknya sendiri. Setelahnya, suasana menjadi terasa sedikit canggung. Sedang Jaemin hanya menghembuskan nafasnnya sabar.

Mereka tengah berada di perpustakaan. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh Kang saem beberapa saat yang lalu. Sebenarnya, Kang saem memberikan deadline yang lumayan panjang. Namun Jaemin bukan tipe orang yang suka menunda pekerjaan. Menurutnya, lebih baik dikerjakan secepatnya daripada harus menundanya, dan akhirnya lupa dengan tugas.

Sayangnya, ini bukanlah tugas individu. Satu kelompok terdiri dari dua orang [anggota dipilih oleh Kang saem]. Jadi, disinilah Jaemin sekarang. Di perpustakaan, bersama Lee Jeno. Sebenarnya, ini pertama kalinya Jaemin sekelompok dengan sosok populer yang merupakan ketua dari ekstrakulikuler futsal ini. Walaupun mereka sekelas, Jaemin sangat jarang berbincang dengan Jeno. Jeno sebenarnya tidak terlalu buruk, tidak begitu pintar tapi juga tidak begitu bodoh. Jadi, cukup membantu saat mengerjakan tugas kelompok mereka.

Namun beberapa saat yang lalu, Jeno sepertinya mulai kehilangan fokus karena lebih banyak melamun sambil memperhatikan Jaemin. dan itu membuat Jaemin sedikit kesal.

"Jaemin, sekarang jam istirahat." Jelas Jeno, "kurasa lebih baik kita pergi ke kantin dan makan siang terlebih dahulu." Lanjutnya, Jaemin yang mendengar itu segera memastikan waktu dengan melihat kearah jam tangan yang selalu ia pakai.

Ah! Benar juga, ini sudah jam istirahat. Pantas saja Jeno tidak bisa fokus. Mungkin, Jeno kelaparan. Jaemin menganggukan kepalanya setuju, "kau benar, maafkan aku." Ucap Jaemin, dan memasang wajah bersalah miliknya, karena sudah membuat Jeno kelaparan hingga tak fokus. Dan sungguh, itu terlihat sangat menggemaskan.

Jeno terdiam untuk beberapa saat, pemuda tampan itu bahkan terlihat menahan nafas untuk beberapa saat membuat Jaemin khawatir. "Jeno!" seru Jaemin kecil sambil menggoyangkan bahu Jeno, "eh, iya? Apa?" tanya Jeno yang sepertinya baru kembali lagi ke alam sadarnya.

"kau melamun, apa memang selapar itu?" tanya Jaemin, mata bulatnya menatap kearah Jeno khawatir. "Y-ya, aku lapar? Oh! Ya, aku lapar sekali, haha." Jawab Jeno sambil tertawa hambar diakhir ucapannya.

Jaemin menggelengkan kepalanya sambil tertawa kecil. Jaemin baru melihat Jeno bertingkah seperti ini. Ayolah, Lee Jeno ini sangat populer. Dan Jaemin tidak pernah melihat sikap Jeno yang salah tingkah. Karena, biasanya pemuda tampan ini sangat percaya diri. dan sepertinya, salah tingkah seperti ini bukanlah gaya dari seorang Lee Jeno.

"kita akan makan siang bersama?" tanya Jeno sedikit ragu.

Jaemin yang awalnya sibuk membereskan buku miliknya, melirik kearah Jeno "kau tak masalah jika aku makan siang bersamamu?"

Jeno yang mendengar jawaban Jaemin menaikan sebelah alisnya bingung. Lalu menjawab dengan penuh semangat, "tentu saja tidak, aku sangat ingin makan siang bersamamu!" serunya dengan suara yang lumayan keras, membuat siswa/i lain yang tengah belajar diperpustakaan melirik kearah mereka. Dan memberi gestur agar Jeno diam.

Together With Nomin IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang