Bab 4

326 27 4
                                    


"Ini penghinaan untukku, Selir Kim"

.

.

.

Keadaan Wooseok sudah lebih baik pagi ini. Senyum cerah tidak lepas dari bibirnya sejak dia membuka mata. Dayang Han mengatakan bahwa Kaisar kemari semalam, namun Wooseok sudah tidur. Jadi, sang Kaisar hanya mengecup kening Wooseok lalu kembali ke kediamannya sendiri. Betapa manis Jinhyuk-nya itu.

Suara seorang dayang tiba-tiba terdengar dari luar. Memberitahukan bahwa utusan sang kaisar meminta ijin untuk masuk.

"Masuklah"

"Hormat hamba, Paduka Selir. Ijinkan hamba membacakan titah kekaisaran kepada Anda."

"Silahkan, Kasim Lee."

Wooseok langsung mengambil posisi berlutut siap untuk mendengarkan pembacaan titah kekaisaran. Diikuti para dayang disekelilingnya yang berlutut mengikuti sang junjungan.

"Untuk Selir Kim yang sebelumnya menduduki pangkat selir tingkat lima, secara resmi, dengan titah kekaisaran ini akan diberikan posisi Selir Agung Kekaisaran, selir dengan pangkat tertinggi, dengan segala otoritas yang menaunginya. Mulai detik ini, Selir Agung Kim dapat berpindah kediaman dari Istana Selir menuju Istana Permaisuri Kedua. Mohon terimalah titah kekaisaran ini, Selir Agung Kim."

"Selir Agung Kim menerima titah kekaisaran"

Wooseok menjawab dengan lantang, lalu menerima gulungan berisi titah kekaisaran ditangannya dan berdiri dengan pelan.

"Selamat untuk Anda, Selir Agung Kim"

"Selamat untuk Anda, Selir Agung Kim"

Dayang Han memberi ucapan selamat dengan lantang, diikuti dengan suara dari dayang lainnya.

Wooseok tersenyum puas. Langit berpihak padanya.

.

.

.

Kabar tentang Paduka Selir yang mendapat kenaikan posisi menjadi Selir Agung menyebar begitu cepat. Istana Permaisuri terlihat begitu suram. Suasana hati Permaisuri Choi benar-benar buruk.

"Satu hari"

"Bagaimana mungkin dia mendapat kenaikan posisi hanya dalam waktu satu hari?"

Permaisuri cantik itu hanya duduk diam, namun hantinya sangat gelisah. Bagaimana mungkin ini terjadi? Apa maksud Kaisar dengan pengangkatan Wooseok menjadi Selir Agung? Wanita itu bahkan akan menempati Istana Permaisuri Kedua. Apa suaminya itu mulai tertarik pada wanita itu? Tidak. Tidak mungkin. Jinhyuk mencintainya. Suaminya itu sudah berjanji padanya untuk menendang Wooseok tepat setelah Putra Mahkota lahir nanti.

Byungchan tersadar dari lamunannya ketika suara Dayang Song menyapa pendengarannya, memberitahukan bahwa seseorang datang lalu diikuti oleh pintu yang terbuka lebar. Menampilkan sosok Wooseok yang berjalan kearahnya, menunduk memberi hormat.

"Selir Agung Kim datang untuk memberi hormat, Yang Mulia Permaisuri."

Byungchan terdiam sebentar sebelum menjawab.

"Ya, kau adalah Selir Agung sekarang"

Byungchan menyahut pelan, kemudian mempersilahkan Wooseok untuk duduk dihadapannya.

"Bagaimana kabarmu, Selir Agung Kim?"

"Sangat baik, Yang Mulia"

"Kau sudah terbiasa dengan Istana rupanya"

MINE - WEISHIN [GS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang