LIMA

15 4 0
                                    

"GLADYS!"

mereka semua berteriak melihat keadan gladys seperti ini.

Gladys yg melihat itu lgsg cpt menutup pintu rumahh,

Gladys mengunci pintu rumah rapat rapat dan dia terduduk di pintu dengan diri nya yg memeluk kaki mungil nya.

Gladys berusaha menahan rasa sakit yg dia tutupi selama 12 tahun ini. Gagal ginjal bukan hal yg sebentar kan?

Di lain tempat mereka ber4 terus membujuk gladys untuk membuka pintu nya. Mereka bahkan butuh gladys untuk menyemangati mereka

"gladys buka pintu nyaa woi" ucap alsava

"gladys 1 minggu lu ga ada kabar sama kita maksut lo apa? " ucap shelly

"gladys ini gw" tenang vania

"BISA BUKA DULU GA SI! KITA TIAP HARI SLALU KEPIKIRAN LO KMANA! DAN KITA UDH TEMUIN LO KELUAR WOI" ucap stella

Pintu terbuka dengan lebar. Menyambut dengan gladys yg menyedih kan.

"knp? " ucap gladys terlihat kuat

"dis" pelan vania

Mereka berusaha maju ke hadapan gladys

"STOP DI SITU" tegas gladys

"dis" ucap stella menggeleng tak percaya

"klian mau apa kesini?" tenang gladys

"DIS KITA BUTUH PENJELASAN" ucap stella

"PENJELASAN APA??!? PENJELASAN KLW GW BENTAR LGI MATI? PENJELASAN KNP GW BOHONGIN KLIAN? PENJELASN GW KEMANA? IYAH? BASII BANGETT" ucap gladys

"penjelasan kita lo anggap apa? " ucap shelly tenang

"KLO LO SEMUA UDH TW, LO SEMUA BOLEH NINGGALIN GW. LO SEMUA BOLEH JIJIK SAMA GW" tegass gladys

"buat lo stella" tunjuk gladys

"ga ush sok perduli. Gw tw lo kesini cuman nyari sensi kan? "

"DIS" tegas vania

"kenapa ha? Kenapa? GW EMG UDH BOHONGIN KLIAN! TAPI GUWE NGOTAK! GW MASI MIKIR GIMANA LI PADA GA TAU APA APA TTG INI. MIKIR DEH, ORG JROK KAYA GW GA USHH DI KHAWATIRIN" ucap gladys

"dis" ucap shelly

"pergi dari rumah gw" dingin gladys

"dis lo knp? " ucap shelly.

"pergi" ucap gladys

"PERGI" tegas gladys membanting pintu dengan kuat.

Mereka berempat terdiam. Sedikit kebahagian bisa melihat gladys, beribu ribu kecewa mendengar semua yg di kata kan gladys.

"ayo pulang" ucap stella

Jujur, hati stella sungguh sakit saat gladys mengatai yg tidak tidak pada nya, di antara mereka ber 4 tidak ada yg menangis. Mereka hanya pura Pura tersenang sjaa:)

                           ||||||
Mereka sudah pulang kerumah masing masing, semua terlihat melelah kan saat ini.

Disini vania skrg. Kamar alsava. Mereka masi tidak menyangka hari ini semua berubah.

"gw gapapa" ucap alsava menatap vania

"udh liat gladys aja gw bahagia. Yaa, mungkin banyak kecewa sii,tapi kita ga bole nyera sama gladys" ucap alsvaa

"gw kecewa sama gladys" pelan vania

Mereka diam. Menatap langit langit kamar alsava.

Vania bangkit dari tidur nya.

"hari jumat kita packing yaa, sabtu kita udh harus ada di dubai. " ucap vania berjalan keluar kamar.

Alsava menghembus kan nafas nya pelan. Kembaran nya itu benar benar tidak berubah dari dingin.

                          ||||||||
Pagi ini, kelas IPA 3 melakukan kegiatan olahraga. 4 bad girl itu sedang asik bermain volly di tengah lapangan.

Terlihat banyak canda tawa, bahagia, tapi bisa runtuh seketika. Kejadian kemarin sore membuat mereka kecewa lebih dari apapun dengan gladys.

Mereka hanya berusaha melupakan semua nya. Melupakan bahwa sore itu tak pernah terjadi.

"udh ah capee" ucap alsava

Mereka duduk di pinggir lapangan dengan masing masing botol minuman.

Terlihat kelelahan.

"pulang skull kita kemana? " ucap stella

"jalan? " ucap stella

"gw ada latihan hari ini" ucap shelly

"yudh bsk aja, kn bsk kamis, sabtu pagi kita harus berangkat" ucap vania

Mereka semua bercanda tawa saling melempar air minuman

Saat sedang asik tertawa, ada seseorg yg berhadapan dgn mereka

"mana 1 memb lgi? Berantem? Oh iyaa, sakit. ahahah, gw pikir berantem" ucap seseorg itu

Riska. Kakak kls 12 dengan mekaup tebal, baju ketat, dan suka nyari masalah, dengan bad girl yg jauh dengan riska.

Mereka ber 5 memang bad girl, tetapi baju mereka masi pada umum nya, mekaup mereka tidak terlihat malah. Padahal mereka itu model.

Mereka ber 5 melirik kakak kls itu kemudian berdiri.

Mereka berjalan meninggal kan org itu

"hey, pada kemana sii, gw blm selesai bicara, ayo dong stellaa"

Stella yg mendenga itu lgsg...

BRAK...

Satu tamparan kasar mengenai pipi mulus mak lampir itu. Darah demi darah keluar dari sela telinga itu.

Riska terlihat akan pingsan tapi di tahan dengan teman nya.

Sedang kan stella sedanh berada di dalam awasan shelly da vania

"sori ya, teman gw kasar buat lo yg lemah" ucap alsava

Mereka semua berjalan ke luar lapangan

"LO MASI ADIK KELAS, JADI TUNDUK SAMA GW" ucap riska lebih keras sampai yg ada di lapangan itu lgsg mengurumuni org itu

Alsava berhenti. Dia berjalan ke arah risKa

"apa? Hormat? Hormat sama kerupuk CABE kaya lo? Sorii yaa, gw bukan adik kelas lo. Gw ga bakal nampar lo karna gw masi mikir, kakak kls pasti punya otak yg lebih pinter dari kita" ucap alsava

"owh dan satu lgi,jangan pernah ganggu stella lgi, ntr klw lo mati, kasian gladys ngetawain lo" ucap alsava berjalan menuju teman teman nya.

Ini bukan masalah kasar atau lembut. Ini  Masalah sypa yg Menghina dan sypa yg terhina.

Mereka model, mereka tau sypa yg berniat membayar, sypa yg berniat bersensi.


SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang