ENAM

22 5 0
                                    

Setelah kejadian di lapangan tadi, 4 badgirl itu sedang berada di dpn ruang bk.

Mengapa mereka di luar? Karna org tua riska CABE itu sedang berbicara dengn guru bk

Mereka sibuk sendiri.

Sampai pintu ruang bk itu terbuka lebar mengeluar kan guru bk itu mengarti kan mereka untuk masuk

Mereka ber4 berdiri bersebelahan mengartikan tidak ada tempat duduk yg cukup untuk mereka.

"tu buk, yg nampar saya sampai berdarah" ucap riska menunjuk stella

Yg di tunjuk hanya diam. Sama sekali tidak takut. Untuk apa? Mereka ngomong sekali pun,di percaya? Pembuat onar seperti mereka memang slalu salah di mata org org.

"kmu yg menampar anak saya? " ucap mama nya riska

Mereka ber empat masi diam. Membuang buang waktu saja.

"JANGAN DIAM AJA LO" ucap riska

Mereka tetap diam. Bukan karna takut,tapi makan di kantin lebih menyenang kan dari pada mendengarkan angin ini berbicara

Riska mendorong stella kuat hingga menimbul kan benturan keras di dinding ruangan itu

"LO APA APAAN SI? NGOTAK DEH ANAK MAMI, MENTANG MENTANG ADA NYOKAP LO DISINI, KITA LO KASARIN YA! JAGOAN LO? " ucap alsava yg tidak tahan dengan sikap ke kanak kanakan riska

"riska! Sopan sedikit" ucap mama nya

Benturan tdii sedikit membekas biru di pundak belakang

"dia udh buat riska berdarah ma. Dia udh buat riska malu. Dia harus tau akibat nya"

Shelly,alsava,dan vania berusaha menenang kan stella yg tampak sedang menahan sakit nya

Vania berjalan ke arah guru bk itu

"buk, maaf saya lancang, stella harus di bawa ke uks dulu buk. Pundak belakang nya biru," dingin vania

"HEH! APA APAAN LO!  CUMAN BIRU GW BERDARAH! MIKIR DH LO" ucap riska

Vania ttp diam.

Guru bk itu berjalan kearah stella. Mengecek ternyata iya:)

"yasudah, silah kan di bawa dulu" ucap guru itu

"HEH APA APAAN SI! BUK SAYA BERDARAH DIA CUMAN BIRU"

"WOI VANIA! LO GAGU ATAU GIMANA SI? NGOMONG SMAA GW AJA LO GA BERANI!  LO KETOS ATAU APASI" ucap riska

Vania tetap berjalan membopong stella

"WOI KETOS GAGU! " ucap riska

"apa? "dingin vaniaa

"Gagu kan lo" ucap riska

Riska berjalan menghalangi pintu ruangan bk supaya mereka tidak berjalan keluar.

"permisi" ucap vania

"GA"

"temen gw mw lewat" ucap vania

"ga"

Vania berjalan ke arah riska

"APA? MW NAMPAR GW? HA? LO EMG ADIK KELAS GA TW DIRI TAU GA! GW DI KELUARIN DARI SEKOLAH GARA GARA LO! GARA GARA TEMAN CABE LO ITU! "

vania berusaha tenang. Jujur,dari tadi jika tidak ada org tua murid dan guru vania pasti sudah membakar nya hidup hidup. Bukan karna takut tpi ini masalah kesopanan.

"permisi"

"GW BLG PERMISI! " bentak vania

Vania sudah tak tahan lagi. Semua org yg ada di sana terdiam bukan main. Termasuk alsava. Terakhir kali kembaran nya marah waktu alsava pergi dari rumah.
Yaa sekitar 2 tahun yg lalu.

Riska tertegun bukan main. Vania adik kelas nya yg dingin ituu bisa marah sampai membuat semua org terdiam.

Riska memundur kan langkah nya.

Vania, stella, shelly, dan alsava berjalan ke arah UKS.

Saat pintu UKS terbuka menampilkan kerumunan yg ramai di dalam bilik UKS. Seperti nya anggota basket sedang sakit.

Stella tidur di salah satu bangkar yg jauh dari kerumunan itu.

"kita ke bk yaa, lo disini aja" ucap alsava

Stella hanya mengangguk.

Vania, alsava, dan shelly berjalan keluar uks.

Stella mencoba untuk baik baik saja.

Tertiba pendengaran stella diam, ternyata dia tertidur.



Sudah 1 jam lebih stella tidur. Stella mengucek mata nya. Terang sekali uks ini.

stella melihat org yg duduk di bangku penunggu di bangkar nya.

''ada yg nungguin gw? " Batin stella

Seseorg itu melirik ke arah stella

"heh, lo udh bangun? "

"reyhan? Ngpin lo disini? " ucap stella

"tdi gw cedera waktu main bola. Lo kenapa bisa masuk uks, kata temen temen lo pundak lo biru, knp? " cerewet sekali reyhan ternyata

"iya, masi nyeri si, tpi gapapa" ucap stella

"oh, lo mau makan? Biar gw beliin di kantin? Mau? " ucap reyhan

"ga, gw mw ketemu tmn tmn gw aja" ucap stella

Terbuka nya pintu UKS membuat stella dan reyhan menoleh bersamaan.

Ternyata temen teman stella

"hay stell, udh sehat? " ucap alsava

Stella hanya tersenyum

"nih stell" ucap shelly menyodor kan sebuah amplop

Stella membuka amplop  itu.

Stella menghembus kan nafas pasrah nya

"cuman 3 hari stell, sementara kk riska 2 minggu lgi tamat, jdi dia ga bole di keluarin dari pihak sekolah" ucap shelly

"iya, gapapa, thanks yaa udh mw wakilin gw" ucap stella

Bisa di gambar kan dari mata stella bahwa banyak sedih yg bernam di sana.

Reyhan terus meneliti wajah nya. Terlihat kelelahan. Mata nya yg terlihat sayu. Seolah menyimpan banyak rasa sakit.

Tpi bibir berkata lain. Stella slalu tersenyum sekali pun dia terluka.

'lo hebat stell,lo org pertama nya stel'
Batin reyhan.






































































*hai guysss! Gw up lgi nih,reyhan kenapa ni gais? Ud baca aja, janga lupa vote,komen,and follow yaa, ENJOYY ❤

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang