"Aku mau dwaeji gukbap" ujar Jungkook pada Jieun sembari melangkah ke meja makan. Jieun yang melihatnya hanya bisa menatap kesal karena di meja makan sudah banyak makanan yang terhidang, tetapi Jungkook malah memilih yang lain.
"Kau tidak makan?" Tanya tuan Jeon kepada Jungkook.
"Aku ingin memakan dwaeji gukbap, appa" tuan Jeon yang mendengarnya pun, hanya menganggukan kepalanya.
"Mmmm eomma, apa" Jungkook memanggil orang tuanya dengan menggigit mulutnya ragu.
"Ada apa sayang?" Nyonya Jeon pun menghentikan makannya sembari menatap kepada anak semata wayangnya.
"Aku... Aku ingin melanjutkan kuliah di universitas."
"Tidak, itu berbahaya untukmu sayang. Lebih baik kau home schooling saja." Ujar nyonya Jeon menatap cemas kepada putranya.
"Tapi aku juga pingin berkuliah di tempat biasa eomma, aku ingin bersosialisasi juga. Aku ingin melihat dunia luar, aku sudah bosan di rumah terus dan tidak bisa melakukan aktivitas seperti anak seumuranku."
"Baiklah, kau boleh berkuliah di tempat biasa." Tuan jeon pun mengatakan hal tersebut sembari menatap ke anak semata wayangnya.
"YAK!! Tidak!! nanti apabila ia terluka bagaimana."ujar nyonya Jeon yang tidak setuju dengan usulan suaminya.
"Jungkook sudah besar sekarang, ia bisa menjaga dirinya sendiri!" Ujar tuan Jeon tegas kepada istrinya.
"Tetapi bagaimana apabila ia terluka! Kau mau bertanggung jawab!". Jieun yang ingin mengantarkan dwaeji gukbap dan mendengar perkelahian tersebutpun memutuskan untuk bersembunyi di balik lemari.
"Aku ingin ke kamar saja" Jungkook pun berdiri dan berjalan ke arah kamarnya. Melihat hal tersebut nyonya dan tuan Jeon pun tidak tega.
.
.
."Hei kau ada di dalam?" Tanya Jieun sembari mengetuk pintu kamar tuan mudanya. Tetapi karena tidak ada jawaban, Jieunpun memutuskan untuk membuka pintu yang tidak terkunci tersebut.
"Keluar, aku tidak ingin diganggu!!!" Ujar Jungkook sembari menatap ke arah luar jendela.
"Baiklah, ini dwaeji gukbapnya. Jangan lupa dimakan!" Ujar Jieun sembari menutup pintu kamar Jungkook. Sembari berjalan menuju kamar, Jieun bertanya dalam hati mengapa Jungkook tidak diperbolehkan untuk kuliah diluar. Di sepanjang jalan, Jieunpun bertemu dengan Suzy. Daripada penasaran ia pun bertanya kepada Suzy.
"Suzy~ya, apakah aku boleh bertanya?"
"Tentu, asal aku bisa menjawab akan ku jawab" ujar Suzy sembari memperlihatkan eyes smilenya, ya wanita itu memang ramah. Tidak sejudes Jiyeon.
"Mmm apa kau tau mengapa Jungkook tidak diperbolehkan untuk kuliah di luar?" Tanya Jieun sembari menatap Suzy.
"Setauku tuan muda waktu kecil tidak sengaja terkena peluru nyasar. Dan hal tersebut membuatnya koma, oleh karena itu kepala tuan muda tidak boleh terkena sesuatu karena peluru itu masih ada di kepalanya. Sebenarnya peluru itu mau diangkat tetapi itu malah membahayakannya, dan karena posisi pelurunya tidak terlalu membahayakannya jadinya peluru tersebut tidak jadi diangkat. Dari yang aku dengar sih ceritanya seperti itu." Tiba-tiba Suzy tersenyum dan menggoda Jieun.
"Kenapa? Kau sudah tertarik rupanya pada tuan muda?" Ujar Suzy memperlihatkan senyum manisnya.
"Aniyoo, aku hanya penasaran saja. Ya sudah aku ke kamar dulu ya. Selamat malam." Sembari berjalan ke arah kamarnya Jieun yang memikirkan kata Suzy itupun langsung teringat kejadian pada saat Jieun tidak sengaja menabrak Jungkook di jalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOT TO BELIEVE
FanfictionJeon Jungkook, dibesarkan dalam kemewahan dan sekarang berubah menjadi seorang pemuda pemberontak, ia mencoba untuk mendapatkan kebebasan seperti anak seumurannya. Sesuatu yang ibunya, Jun Ji Hyun tidak akan izinkan. Kemudian dia bertemu dengan Lee...