.
.
.
©Liz
.
.
.
"Well, shit"
.
.
Bangkok, 29 November 2013
“Gulf Kanawut”
Pengeras suara terdengar nyaring memanggil namanya, sayup-sayup orang-orang berbisik bertanya akan sosok yang di panggil oleh Rektor di depan podium megah.
Seluruh mata mengindari setiap sudut, berharap Gulf berdiri dan cepat berjalan kedepan—berharap juga agar upacara penerimaan mahasiswa baru ini cepat selesai.
Dan dari barisan tengah sebelah kiri, remaja yang mungkin adalah ‘Gulf’ itu berdiri dari kursinya, ia berjalan perlahan tanpa menengok kanan kiri ketika banyak yang menyeruakkan namanya.
“Ini adalah salah satu calon mahasiswa yang mendapatkan peringkat pertama meraih nilai tertinggi dalam tes masuk, Gulf Kanawut Tripipipattanapong, silahkan beri sambutan”
Gulf sendiri tidak berekspetasi tinggi ketika tes masuk kala itu, namun keberuntungan mungkin ia dapatkan.
Ia membenahi letak kacamatanya, mengucap beberapa salam dan terimakasih atas nama kampus yang akan ia jalani beberapa tahun kedepan dengan cap kutu buku.
Matanya menatap dengan jarak pandang yang jauh, enggan menatap teman-teman seperjuangannya di bagian paling depan—ia malu.
Setelah beberapa saat, dirinya diperbolehkan duduk kembali, dengan iringan tepuk tangan dalam aula tersebut.
Sedikitnya ia sudah setor muka dahulu di hadapa para mahasiswa, dosen, juga kakak tingkat dan pembinanya orientaasi nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
[]Fated Mates[] MewGulf!
FanfictionABO!vers Gulf tidak benci akan takdirnya sebagai Omega. Tidak benci juga ketika ia merasa lemah saat di tatap sosok itu. "Jadi, kau Gulf yang itu?" "Perhatikan dimana kau berpijak, sayang" Mewgulf