.
.
.
©Liz
.
.
Vote? Reply?
..
.
Thailand, 23 Februari 2022
[08:50]Alarm dari ponsel mengusik pria yang masih berada dalam pelukan selimut putih dengan nyaman, perlahan ikut terusik tatkala sinar mentari menerobos jendela kamarnya dengan tidak sopan.
Sepuluh menit ia butuhkan untuk bangkit dan termenung sejenak, mengumpulkan nyawa. Ada suara gesekan pintu yang ikut meramaikan telinga Gulf,
“Juu, jangan cakar pintunyaa”
Langkahnya pelan dan lemas, masih mencoba menstabilkan pandangan. Mengusap mata dan sesekali menguap lebar menuju dapur.
Juu merengek membuntuti Gulf menuju dapur untuk menagih sarapannya.
Beberapa sendok makan untuk makanan kering si kucing dan ia juga menyeduh teh hijau hangat.
Setelah mandi, Gulf sibuk membaca beberapa buku di tangannya sambil sesekali menyesap minuman miliknya. Ah, rabu pagi yang indah karena dirinya dapat cuti hari ini.
Namun semua keheningan itu buyar tatkala bel rumah yang terus-terusan di tekan, sangat berisik. Dan ia tahu siapa yang bertamu di pagi hari seperti ini.
Dengan berat hati Gulf berjalan dengan kesal menuju pintu kondonya.
“Mild, ini masih pagi—Tay?!”
Menampakkan dua sosok yang sedang tersenyum lebar di depan kondonya, membawa beberapa tas jinjing besar di tangannya. Mild membawa Tay kali ini.
“Eyy, biarkan aku masuk! Diluar panas”
Maka kini Gulf harus berdecak kesal melihat tingkah kedua sahabatnya yang sudah asik ribut di sofa merahnya.
“Aku mau jus jeruk, Gulf! Dan, Tay? Dia mau air mineral saja!” Mild berteriak pada Gulf yang berada di dapur.
Ah, tidak tahu adab bertamu.
Gulf masih memperhatikan dua temannya yang ternyata sibuk dengan beberapa stel jas dan kemeja di hadapannya. Gulf menyiritkan dahinya—
“Langsung saja. Ada perihal apa kalian kesini? Bukannya Tay ada jadwal pemotretan hari ini?” Gulf melirik kawan Alphanya, dan ia hanya tersenyum lebar—menghilangkan mata sipitnya.
“Aku ada pemotretan sore nanti, dan Gulf, apa kau ingat tanggal dan hari apa ini?”
Tertegun.
Gulf mengingat-ingat. Um, hari rabu? Februari tanggal 23? 2022? Ada apa—
Oh
OH
Mild melihat ekspresi Gulf yang tiba-tiba membulatkan matanya, ia seratus persen yakin bahwa Gulf lupa akan maksud cuti nya kali ini.
“Yah, kau fikir cuti kali ini untuk merayakan hari buruh?. Eyy, aku bahkan tidak menyangka kau melupakan hari ulang tahun senior kesayanganmu itu” sindir Mild yang masih melihat-lihat setelan jas miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[]Fated Mates[] MewGulf!
FanfictionABO!vers Gulf tidak benci akan takdirnya sebagai Omega. Tidak benci juga ketika ia merasa lemah saat di tatap sosok itu. "Jadi, kau Gulf yang itu?" "Perhatikan dimana kau berpijak, sayang" Mewgulf