-keluarga ncip(Risa)-

63 10 2
                                    

"Bunda"seseorang yang buat hidup ncip sekuat baja hingga detik ini.
Yang selalu ada buat ncip di kondisi susah atau pun senangnya ncip.
Ncip sangat beruntung bisa dilahirkan oleh bunda didunia ini.

Bila ingin menjadi menantu bunda harus tau nama bunda dulu.oke aku akan kenal kan namanya dulu.

"Widya Wati putri."itu lah nama bundaku dan nama "Putri" yang ada dinamaku diambil dari nama panjang bunda.

Kujelas kan sedikit ya tentang bunda ku ini.
Bunda bekerja menjadi guru di sebuah sekolah dasar. Aku sempat bertanya waktu itu ke bunda.

"Bunda,mengapa bunda memilih pekerjaan menjadi seorang guru sekolah dasar. Apa kah tidak ada pekerjaan lain yang membuat bunda keren. Misal kowad atau pun menjadi dokter?" Pertanyaan spontan yang ku lontar kan saat aku masih berumur 7 tahun pada saat itu aku ikut bunda saat sedang mengajar.

"Ncip,bunda memilih menjadi guru SD karena pekerjaan ini sudah bunda idam-idamkan sejak bunda masih berumur 5 tahun." Jelasnya bunda kepadaku.

Gadis seumuran ku pada saat itu mungkin tidak selayaknya menanyakan pertanyaan itu.

Setelah aku dewasa aku mencerna omongan bunda yang waktu itu.

"Pekerjaan ini sudah bunda idam-idamkan sejak masih berumur 5 tahun."kata bunda dulu.

Pikirku mengapa aku tidak juga begitu,sayangnya sejak kecil aku tidak perna ingin menjadi apa apa.
Entah itu guru dokter atau pun polisi pekerjaan itu tidak akan menjadi cita citaku.
Karena mindset ku "jalanin aja dulu,toh kalau sudah takdir kita akan selamanya menjadi milik kita."

Oke kembali ke bunda
Bunda mempunyai suami,ya tentu bunda mempunyai suami bila tidak lantas aku ini anak siapa haha

Suami bunda bernama 'susilo Adi Sucipto' bisa dipanggil komandan Adi.
Apa komandan? iya ayah ku sebagai komandan korps Marinir TNI Angkatan laut.

Korps Marinir TNI Angkatan Laut atau (Kormar) adalah salah satu Komando Utama Operasi (Kotama Ops) TNI di bawah kendali langsung panglima TNI yang juga merangkap dan berfungsi sebagai Komando Utama Pembinaan (Kotama Bin) pada Markas Besar TNI Angkatan laut.

Iya itu suami bunda sekaligus ayah abang dan ayah ku. Memang kedengarannya sangat hebat tapi menurut ku ayahku ini masih biasa saja dibandingkan komandan lainnya yang jauh lebih hebat dari ayah.
Karena ya"Di atas langit masih ada langit."

Kedengarannya sih ayah ku ini kejam dilihat dari jabatannya dan wajah yang sangat menakutkan . Tapi asal kalian tau ya ayah ku ini manja bila sudah sama keluarganya apalagi dengan bunda haha manjanya minta ampun.

Dan itulah alasan mengapa tak ada seorang laki-laki yang mau mendekati ku. Iya karena ayah ku yang sangat menakutkan menurut mereka.
Jadi bukan alasan aku tidak laku,enak saja meskipun mempunyai wajah judes mungkin keturunan dari ayah aku ini banyak yang naksir hehe.

Setalah 1-2 bulan banyak laki-laki mendekati ku dan kusuruh mereka kerumah untuk kukenal kan keluarga eh Mala mereka menghilang tanpa kabar. Aneh tapi nyata.

Sudah ya berkenalan dengan calon mertua kalian nanti hihi.
Sekarang giliran kukenalkan dengan calon kakak ipar untuk jodohku nanti.
Yash abangku, 'Guntur Aji Sucipto' tak usah ditanya kenapa ada nama Sucipto yang jelas nama itu diambil dari nama panjang ayahku.

Abang ku ini terlihat sangat keren karena diumur ya yang masih 23 tahun abangku ini sudah menjadi CEO.

Tak heran banyak cewek-cewek yang mendekati abangku tapi selalu saja ditolak mentah mentah oleh abangku ini. Dengan alasan cewek-cewek itu hanya suka karena ketampanan ku Bu kan karena keahlian ku. Alasan yang aneh.

Kalian pasti bertanya-tanya mengapa abangku ini tak menjadi TNI AL. Abang sempat ditawari ayah untuk bekerja di bidang itu tapi Abang selalu menolak dengan alasan biar itu ayah saja yang kerja aku mencari pekerjaan yang lain saja yang lebih menantang katanya.
Dasar abangku satu ini menyia-nyiakan peluang emas.

Menyandang predikat CEO idaman tidak lah mudah bagi abangku. Sang CEO harus bisa menghadapi berbagai ujian dan rintangan yang akan dialami perusahaan yang dipimpinnya terus maju dan berkembang.

Bunda dan ayah mempunyai 2 anak yang berbedah cara pemikirannya,aku dan abangku.
Bila abangku selalu berambisius untuk mendapatkan apa yang ia inginkan beda denganku yang sama sekali tak punya ambisi,menurutku biarkan semua mengalir dengan sendirinya. Untuk apa dikejar untuk apa juga berekspektasi tinggi-tinggi bila nanti ujungnya akan kecewa.

Aku akan selalu memikirkan kemungkian terburuk setelah aku melakukan sesuatu yang besar dihidupku. Karena dengan begitu bila gagal aku tidak terlalu kecewa.

Salam manis,ncip.


someoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang