Kalau ga suka sesuatu atau bahkan seseorang (jgnsmpeyaa!) Biasa aja, jangan benci.nanti kalo tibatiba suka gimana? Kan ribet jadinya.
Pagi Cerah,jendela nampak terang tanpa sinar matahari dan tanpa tanda-tanda mendung sedikit pun,seolah mewakili perasaanku pagi itu, oh iya. Aku sendiri aja dirumah, baru kali ini wkwk. Enggak biasa sih, tapi harus banget kucoba, untul sementara waktu kok. setelah menyelesaikan persiapan sedikit unyuk pagi ini. aku sibuk nyari baju -gamis- untuk siap ke sekolah baruku yey, untuk ikut tes masuk sekolah, pergi sendiri pulang kadang berdua sama temen,yang dari smp dah selalu berencana ke sekolah bareng....
Notif whatsApp.
Siswa baru *Man *****Sehabis pengumuman tes sebenarnya sudah dijalani absen nama sama nomeer whatsApp. Jadi biar informasi nya tu keak gampang dijangkau gitu.
....
Terlihat disana para ibu-ibu yang berdesakan membawa formulir, kupikir itu formulir pendaftaran. Diruang sebelah kanan lapangan ruang yang terpisah dari bangunan-bangunan lain. Aku bingung, kemana yang lain pergi, teman-teman yang sama-sama mendaftar denganku -belum teman si cuman se angkatan masuknya gituu,ngerti la yaa- dan daripada aku tambah kebingungan dan saat itu takut juga ketinggalan informasi dan tiba-tiba gagal masuk sekolah itu.
" ibu, ini antrian apa ya?"
"Ooh, ini dee, ini pembayaran seragam siswa baru,"dengan senyum padaku dan hendak memberitahu sesuatu.
"Kalau siswa yang sudah keterima, langsung diruang Aula saja dek"sambungnya
"Oh iya bu?, ruang aula dimana?"
"Disana dek"sembari menunjuk ruang sebelah kanan dari ruang tadi.Dan aku lari, langkahku aku percepat agar tidak terlambat masuk ke ruang itu.Semuanya nampak sibuk dengan keadaan saat itu, aku yang tak tahu apa-apa itu seakan tak lagi menyadari sesuatu. Dipintu masuk itu aku kebingungan,juga terhalang oleh para ibu-ibu siswa dan sebagian mungkin siswa yang memang sekolah di sekolah itu.
dan seseorang dari pintu bertanya.
"De, siswa baru yaa?"
"Mm, iya kak. Dimana y..". Belum selesai berucap.
"Masuk..masuk..kedepan yaa, langsung paling depan".Aku berjalan diantara orang-orang yang duduk didalam aula itu, sebelah kananku kulihat semua laki-laki dan sebelah kiriku semuanya perempuan.
Aku berjalan diantara keduanya,dan sebagian ada yang memperhatikan.
"Biarin lah ah, bodoamat".Sebagian mereka melihat, namun kebanyakan sibuk masing-masing. Ya seperti itu, dan selalu. Menjadi seseorang yang pendiam dan tidak dikenal banyak orang. Tidak masalah karena ini pekerjaanku sehari-hari. Tidak berharap menjadi seseorang yg disanjung dan dihormati sih. Cuman ya pengen nunjukkin doang ke orang yang ga pernah nganggep gua ada. Enggak juga deng, ga ngerasa pengen nunjukkin. Semua orang kan punya hak masing-masing pengen bersikap gimana ke orang sekitar. Tapi, aku adalah korban bully dalam samar ga terlihat. Sebagian kalian kurasa pernah ngalamin ini. Enggak tahu jelas apa nama biologi dan alamiahnya, tapi sikap ini ke diri sendiri ga bagus banget.
...
Aku duduk di barisan duduk paling depan, didepan kakak-kakak osis. Hmm sangat tak nyaman. Disebelah kanan ada banyak lakilaki. Sesekali aku menghadap belakang kanan, disana banyak mereka yang saling berbincang mengenai keadaan sekarang. Para osis yg didepan sana,tiba-tiba. Seseorang dari mereka mengambil pengeras suara dari genggaman osis lakilaki dibawah sebelah kiri panggung, dia yang baru saja selesai menyalakan Speaker gede, dan semacamnya yang lain, dan langsung mengambilnya dari tangan lakilaki tadi."DIAM".dan berteriak.
(suasana yang tadinya sangat ribut dan suarasuara yang memenuhi telinga itu reda, sejenak).Seorang perempuan cantik,kurus, punya lesung pipi dikedua pipinya, dan berkulit agak gelap eksotis itu membuat suasana yang ribut tadi menghening sejenak dan mengumumkan sesuatu. Agak panjang yang dia sampaikan, berbicara dengan penuh percaya diri seorang diri dihadapan seluruh siswa baru sekolah itu saat tahun ini. Disana, sebelah sana kulihat ada seorang perempuan. Keliatan dari bola matanya, sangat cantik. Dan begitu anggun duduk seorang diri di samping dinding,karena banyaknya siswa hingga membuat mereka duduk seperti melingkar paling depan. Sangat tegas dan terlihat sangat menguasai panggung tempat yang dia berdiri disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My SunflO
No Ficcióntentang bagaimana pertemuan itu terjadi dan tentang bagaimana cara melepaskan nya kembali setelah tak lama berjumpa dalam dimensi yang baru. mungkin untuk seseorang terlalu sulit untuk melupakan, atau bahkan merelakan,tapi pasti semua bisa dilakukan.