29 [Last]

835 108 2
                                    

"Selamat atas kelulusanmu Mikasa, ahh dan juga aku tentunya haha.. Sampai saat ini aku belum memberitahumu namaku dan siapa aku.. Nanti setelah pidato kelulusan mari kita bertemu di taman belakang."


Levi Ackerman.



_______**

Mikasa tidak salah lihat dan tidak salah baca, kan?? Apa benar selama ini ia berkirim pesan dengan Levi Ackerman si pangeran sekolah?

Jika dilihat dari inisial L, bisa jadi yang mengiriminya Levi. Tapi ini pasti keliru, mana mungkin Levi Ackerman melakukan hal remeh seperti ini. Tidak mungkin kan, lelaki populer itu berkirim pesan dengannya. Mikasa cukup tahu diri, ia bukan gadis populer yang cantik seperti gadis lain. Jadi mana mungkin itu Levi.

Aah, ia merasa bodoh. Pasti seseorang mengerjainya. Sialan!!

Mikasa meremukkan sticky note itu, melemparnya ke tong sampah sebelum meninggalkan loker menuju aula sekolah.

***

"Untuk itu saya sebagai perwakilan siswa kelas 3 mengucapkan terimakasih kepada semua pihak terutama para guru yang telah bekerja keras membimbing kami.. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih.."

Lelaki itu, Levi Ackerman. Ia menyudahi pidatonya dengan membungkuk hormat dipodium. Sebelum ia turun, matanya bertemu tatap dengan manik Mikasa. Ia tersenyum cerah kearahnya. Seketika membuat Mikasa berdetak.

'Apa ini sebuah kebetulan atau..' Mikasa tidak bisa berpikir jernih. L memintanya bertemu usai pidato kelulusan. Namun ia enggan karena masih tidak percaya- lebih tepatnya benar-benar tidak percaya. Ia takut di bohongi, memilih tidak akan pergi ke taman belakang.

Sementara itu, semenjak beberapa menit yang lalu, Levi menunggu kedatangan Mikasa ditaman belakang. Bahkan sudah hampir satu jam gadis itu tidak kunjung menampakkan batang hidung. Ia berasumsi jika Mikasa pasti sedang sibuk dengan teman-temannya.

Levi menghela nafas berat, waktunya hanya tinggal beberapa menit lagi. Bahkan dari tadi ia sudah mendapat banyak panggilan dari orangtuanya.

Ponselnya kembali berdering. "Baik ayah, aku akan segera kesana.." Levi menatap sendu pada bunga dan melonpan yang dibungkus rapi dalam sebuah kotak. Ia harus pergi sekarang. Mungkin Mikasa benar-benar sibuk atau lupa.


***

"Mikasa!"

Gadis yang dipanggil namanya menoleh ke arah sumber suara.

"Ya?"

"Ada titipan dari Levi untukmu.."

Mikasa tergagap "A-apa? Levi?"

Teman-teman yang sedang bersamanya ikut terkejut sambil bertanya-tanya. Mikasa mengambil sebuket bunga beserta melonpan yang dibungkus rapi didalam sebuah kotak. Terdapat sticky note yang ditempel dibalik kotak itu. Perlahan Mikasa membacanya.


"Sepertinya kau sangat sibuk. Aku menunggumu ditaman belakang, tapi kau tidak kunjung datang. Jujur aku sedih karena hari ini hari terakhirku disini. Ngomong-ngomong aku ingin bilang kalau aku menyukaimu Mikasa, sangat menyukaimu. Ahh maaf, jangan dipikirkan. Haha.. Selamat tinggal Mikasa.."

Levi Ackerman.







____________

Setelah ini akan ada 2 bonus chapter ya.. Wkwkwk jangan kesel sama authornya, bonchap akan di update besok 😉

Sticky Notes [ √ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang