MOS Pertama

5 1 0
                                    

Seorang gadis cantik berambut panjang sepinggang, berkulit putih, mungil dan memiliki hidung mancung itu bernama Reinata Salsa Anara, biasanya dipanggil Rein. Kenapa ? engga tahu deh, karena Rein memang suka hujan, tapi kalau hujan malam-malam mana mungkin Rein main hujan-hujanan iya gak?. Hari ini adalah hari pertama Rein mengikuti Masa Orientasi Siswa(MOS) di SMA Nusa.

" Rein .. Rein bangun nak, udah mau subuh nih" ucap Ima yang susah payah membangunkan,

" Iya ibu...lima menit lagi deh" ucap Rein dengan mata yang masih tertutup.

" Engga kamu harus bangun sekarang nanti kesiangan, sekarang kan hari pertama kamu MOS" Ima mengguncangkan bahu Rein agar matanya  terbuka, tapi nihil Rein malah melanjutkan mimpinya dan kembali terlelap.

06.15 Rein mengerjapkan matanya " Ya ampun aku kesiangan" Rein bingung sendiri apa yang harus dilakukannya dulu. Mandi ! bodoh sekali Rein. 

" Udah ibu bangunin loh dari subuh " ucap Ima berteriak di depan pintu kamar mandi Rein. Rein hanya cemberut mendengar perkataan ibunya.

Selesai bergelut dengan seragam, skincare dan peralatan MOSnya segera Rein meninggalkan kamarnya menuju ruang tengah . " Bu , Rein berangkat dulu ya" Rein menyalami punggung tangan ibunya.

"Gak sarapan dulu Rein?" Ima menahan tangan Rein " Engga bu, nanti aku telat udah mau jam 7 nih" Rein mulai panik.

" Yaudah hati-hati Rein... " Ima melambaikan tangannya dan melihat sepeda Rein yang sudah melewati pagar pintu rumah mereka. Rein adalah anak satu-satunya Ima dan Padil.

Jarak rumah Rein ke sekolah bisa dibilang dekat, tapi tidak terlalu dekat. Kemungkinan jika pakai sepedah akan sampai sekitar dua puluh menit.

" Semoga aku gak kesiangan" Rein terus berdoa agar dirinya tidak memiliki kenangan buruk pertama kali masuk SMA. Kesiangan !!!

Sudah pukul 7.15, sekitar lima menit lagi absen kehadiran peserta mos akan dibagikan.

" Gak telat...gak telat...." ucap Rein dengan langkah sedikit berlari. Tiba-tiba BRUKK...

" Maaf kak , maaf kak saya gak sengaja" ucap Rein menunduk. Laki-laki itu menatap Rein tajam sangat tajam membuat Rein mati kutu,apa yang harus Rein lakukan padahal sudah pukul 7.20

" Punya mata itu dipake, lo buta ya?" ucap seorang laki-laki itu dengan kasar, Rein berani mengangkat kepalanya dan menatap lelaki itu dengan perasaan tidak suka. Mereka saling menatap satu sama lain.

" Bro ngapain disitu? Lo dipanggil Pa Roto tuh" ucap seorang lelaki yang tiba-tiba datang tidak tahu datangnya darimana. 

" Lo murid baru" tanyanya langsung membuyarkan fikiran Rein " Iiii..ya kak" ucap Rein gugup.

" Lo telat ya?" cowok itu terkekeh " Cepetan kesana lagi pada absen tuh" tukasnya.

" Ii.. yaa kak  makasih. Permisi Kak" ucap Rein gugup dan kikuk. Rein bergegas menuju kerumunan siswa siswi baru dilapangan. Laki-Laki yang tadi ditabraknya tidak menampakkan ekspresi apapun, seperti mayat hidup aja. Omongannya juga udah kaya mie setan level tiga puluh, pedes banget bang!!!

" Udah ngapain diliatin terus nanti cukaa lohh"

" Suka pala lo peang!" laki-laki sarkatis itu bergegas meninggalkan temannya.

" Ih ninggalin terus kaya DIA, tungguin ade bangg!!!"

" Najis lo. punya temen gini amat ya." Ia mempercepat langkahnya.

Semua peserta MOS berkumpul di lapangan upacara SMA Nusa, para peserta khidmat mendengarkan arahan-arahan dari panitia.

" Selamat pagi adik-adik" sapa kakak panitia yang sangat cantik, ia adalah kak Vina. Wakil Ketua Osis SMA Nusa. "Pagi kak...." ucap semua peserta. " Baik , selamat datang di SMA Nusa. Untuk kali ini kita akan mendengarkan sambutan-sambutan terlebih dahulu. Sambutan yang pertama dari kepala sekolah, lalu perwakilan guru SMA Nusa dan terakhir adalah sambutan dari ketua osis".

Sambutan-sambutan sudah disampaikan dimulai dari Kepala Sekolah, Guru dan sambutan yang terakhir adalah dari Ketua Osis SMA Nusa. Semua peserta menatap Ketua Osis yang super duper ganteng, kaya Oppa-Oppa Korea itu dengan tak berkedip.

" Selamat Pagi " ucapnya dengan gayanya yang cool, dingin tanpa ekspresi lebih tepatnya . 

" Pagi kak...." ucap semua peserta, kecuali Rein yang masih fokus memikirkan siapa yang tadi pagi menabraknya itu. Eh yang ditabraknya lebih tepatnya.

" Kamu yang dibelakang, kenapa ngelamun terus!!!" ucapnya yang membuat semua peserta MOS melihat ke arah Rein. Bahkan semua panitia bergidik ngeri melihat Rein.

" Rein kamu dipanggil tuh" 

.

.

.

Hola everyone, part satu udah selesai nih. gimana seru ga? siapa ya kira-kira yang marahin Rein sewaktu di lapangan?. Yuk baca part selanjutnya. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan, ea kaku amat ya. maksudnya maaf kalo ada typo-typo , maklum baru pertama bikin hehe. Minta Suport dari temen-temen semua yaa. semoga suka, suka kamu juga. hihi ***

Galang For ReinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang