Bertemu kedua kalinya

5 1 0
                                    

" Rein kamu dipanggil tuh" Rani menyenggol-nyenggol bahu Rein.

Rani Kinara adalah sahabat Rein dari sejak duduk dibangku Sekolah Dasar hingga sampai dititik ini ia masih bersama dengan Rein, setia kan rani. Rani memiliki wajah yang cantik, tinggi dan mempunyai rambut sebahu. Banyak sekali kisah yang sudah dilalui mereka berdua, sampai mereka mengerti arti sahabat. walau terkadang mereka suka bertengkar.

Rein membuyarkan lamunannya dan menatap kedepan " Kenapa kak? Kakak manggil saya?" ucap Rein menunjuk dirinya dan kembali melihat siapa yang memanggilnya itu,

" DIA..." Rein membulatkan matanya sampai mau keluar tu mata. " Iya kamu siapa lagi, yang dari tadi melamun. Bukannya memperhatikan" ucapnya sewot.

Dia adalah Galang Satria Wijaya, Kelas 12 IPA 2 ketua Osis sekaligus kapten tim basket SMA Nusa. Parasnya yang tampan membuat para kaum hawa klepek-klepek ngiler ngeliatnya. Matanya yang biru, hidung yang mancung, dilengkapi bibirnya yang terlihat pink alami dan kulitnya yang putih mulus tanpa noda hitam. Tapi sayang galak nya udah tingkat sepuluh eh seratus keknya.

Laki-laki yang memanggil Galang ketika kejadian Rein menabrak Galang adalah Aryan Haidar Guntoro, Kelas 12 IPA 2 sahabat galang sekaligus patner tim shooting basket yang membuat ciwi-ciwi menjerit ketika melihat aryan dan galang menshoot bola. Aryan menjabat sebagai wakil ketua Osis II, selain patner basket galang Aryan adalah patnernya di organisasi Osis itu.

" Maaf kak " hanya itu yang bisa Rein katakan. Ketua osis itu kembali melanjutkan perkataannya dan mengabaikan cewek yang tadi akan diajak ribut. Rein kembali menunduk karena merasa risih dengan tatapan-tatapan panitia juga peserta lain.

" Selamat datang di SMA Nusa , saya tidak akan berucap panjang lebar, langsung saja kalian nanti ikuti arahan dari panitia. Mohon ikuti peraturannya, jangan jadikan masa pengenalan ini jadi bahan candaan buat kalian. Jika ada yang melanggar peraturan akan dikenai hukuman." Tukas ketua osis itu. Gayanya yang cool membuat semua mata peserta tak berkedip bahkan tak banyak dari mereka yang berbicara,

" Ya ampun pangeran guaa...."

" Iihhh cool banget , aku pengen deh dipeluk gapapa dingin juga yang penting sama kamuuu" Dasar ciwi-ciwi liat yang bening aja pada tepar semua.

" Makanya jangan ngelamun terus Rein" ucap Rani sedikit tertawa " Atau jangan-jangan lo lagi ngelamunin yang aneh-aneh ya" Rani menyenggol bahu rein.

" Huuush!" jawaban Rein yang membuat semua peserta dan panitia termasuk Ketua Osis itu menoleh ke arahnya. Rein kikuk langsung menunduk malu " Aduuu ni mulut ga bisa dikontrol banget sihh" Rein menggerutu dalam hati. Rani hanya tertawa tak bersuara sambil menatap Rein. "Awas kamu rani!!!"

Tak terasa MOS pertama sudah selesai, para peserta berhamburan keluar gerbang SMA Nusa karena ingin melepaskan rasa lelahnya setelah seharian beraktifitas. Hari kedua MOS para panitia membagi kelompok, setiap kelompok harus bisa mendapatkan semua tanda tangan panitia, SEMUANYA.

" Berarti aku harus minta tanda tangan DIA dong? Iii gamauuu" Rein bergidig ngeri. Rein merupakan anggota kelompok 5 yang terdiri dari Rein, Rani, Dion, Salsa, Rama, dan Hisyam. Mereka semua memilih Jurusan IPA.

Semua peserta berdiri ditengah lapangan dengan sinar matahari yang cukup terik hari ini. tak banyak dari peserta MOS berbisik-bisik agar mereka dikembalikan ke kelas.

" Aduh hari ini panas banget sih" ucap salah satu peserta,

" Iya ni kakak panitia engga kasian apa sama kita?"

" Gak tau deh, pada gak punya hati kali ya" ucap Dion

" Ih dion gaboleh gitu nanti ketahuan kakak panitia baru tau rasa kamu" ucap Rani sewot

" Biarin biar mereka denger " ucap Dion yang keras sampai semua peserta melihat kearahnya.

" Udah-udah jadi pada ngeliatin kan" ucap Rein berbisik untuk melerai kedua temannya itu.

Panitia MOS SMA Nusa berdatangan menuju ke lapangan, Galang selaku ketua Osis SMA nusa ini menuju mimbar untuk menyampaikan arahan singkat. Ketika galang hendak berbicara, peserta perempuan terus mengoceh karena kepanasan " Kak panas kak..." sebagian dari mereka hanya memasang tampak melas agar dikasihani oleh panitia. Namun hasilnya nihil

" Kalian ini niat engga masuk SMA Nusa, kalo gak niat mending pulang atau sekalian ambil surat pengunduran diri dari sekolah sekarang " Galang akhirnya angkat bicara. Semua peserta bungkam.

" Kalian panas , saya lebih panas. Kalian lelah semua panitia disini juga lelah. Sebagian dari panitia bahkan ada yang menginap disekolah hanya untuk mensukseskan kegiatan MOS ini." Ucap galang dengan penuh penekanan bahkan tak diawali salam karena Galang terlalu emosi.

"Apa salahnya kalian juga mensukseskan acara ini dengan bijak dan gak MANJA" galang menekan kata MANJA.

" Sekarang kalian ditugaskan untuk mengumpulkan tanda tangan kan?",

" Iya Kak " jawab semua peserta. " Saya kasih waktu sampai jam 3 sore, kalo ada kelompok yang tanda tangannya kurang lengkap besok akan dikenai hukuman" ucap Galang tegas kemudian meninggalkan mimbar.

" Galak banget sih ketosnya" Rein tak berhenti ngedumel " Untung ganteng, kalo engga udah gue sumpel tuh mulut yang pedes kaya cabe. Ihhh" Rein geram sendiri dengan kelakuan ketosnya tadi. Sampai tak sadar buku milik kelompok lima itu sobek, potongan kertasnya berserakan di lapangan.

.

.

.

Hay temen-temen, part dua udah selesai nih. gimana seru gak? kira kira kelompok Rein bisa gak ya dapetin tanda tangan Panitia apalagi tanda tangan si galak ketua osis hihih. Semoga kalian suka yaa :).Jangan lupa buat vote, dan comment.  see u next part gaisss. Jangan bosen ya ***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Galang For ReinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang