Hari sudah pagi. jam menunjukkan pukul 07.00 dimana Junhoe hanya duduk sambil menunggu Bobby yang hampir siap berpakaian.
"kita sarapan sekarang?" Bobby bertanya dan lagi, junhoe hanya melamun
"ya hyung" Junhoe berdiri dan sudah keluar duluan. Saat pintu tertutup Bobby langsung menggenggam tangan Junhoe sampai ke tempat restoran.
Saat Bobby dan Junhoe mendekati meja member, semuanya menanyakan kabar Junhoe. Junhoe hanya menggangguk dan tidak banyak berbicara.
"Kau ingin mengambil sendiri? atau hyung yang akan mengambilkan sarapanmu?" tanya Bobby
Junhoe melihat disekitarnya. Cukup banyak menu yang disediakan di hotel. "Tidak hyung, biar aku ambil sendiri saja"
Bobby pun ikut berdiri disamping Junhoe dan mengambil beberapa makanan.
Saat Junhoe sedang mengambil beberapa makanan, Bobby izin ingin menjumpai managernya sebentar yang sedang mengambil makanan di etalase sebelah.
Junhoe masih mengambil makanannya, saat seseorang tiba-tiba mendekatinya dan mengatakan "kau seharusnya mati" lalu pergi begitu saja dan Junhoe hanya terdiam.
Setelah menjumpai manager, Bobby pun menghampiri Junhoe dan Bobby bingung melihat Junhoe seperti patung hingga ia bersuara "Junhoe kenapa diam?" Bobby hanya menatap Junhoe aneh.
Junhoe kembali gelisah "h-hyung dia— dia ada disini. Dia mengatakan kau seharusnya mati."
"APA?!" Bobby memegang piring Junhoe karena sepertinya tangan Junhoe kembali tremor. "Apa kau melihat orangnya? seperti apa dia?" Bobby melihat sekitar, sepertinya tidak ada orang yang mencurigakan.
Bobby pun menuntun Junhoe ke meja. "kau lihat ciri-cirinya seperti apa?" Junhoe hanya menggelengkan kepala ia tidak melihatnya karena kejadian tadi benar-benar singkat.
"Aku tidak melihatnya hyung, dia berdiri disampingku, sekilas yang aku ingat dia memakai hoodie dan tingginya sekitar sebahuku, hanya itu yang aku ingat"
persetan. Siapa dia sebenarnya. Apa yang dia inginkan. Kenapa harus Junhoe-nya?
"Apa dia yang mendorongku kemarin hyung?" tanya Junhoe disertai raut wajah yang sangat sedih.
Bobby menggelengkan kepala. "Hyung tidak tahu pasti, tapi hyung sedang mencari tahu dan Manager sudah meminta pihak hotel untuk mengecek cctv yang ada disekitar kolam renang"
"Junhoe makanlah, setidaknya kau harus sarapan" Junhoe pun hanya mengangguk dan memakan sarapan tersebut walaupun selera makannya sudah hilang.
Bobby masih melihat sekitar, barangkali ada yang mencurigakan. "Junhoe, bisa hyung pinjam hp mu sebentar?" Junhoe pun mengeluarkan hp nya untuk diberikan ke bobby dan ia berdiri kesudut ruangan lalu menelepon teman nya.
Panggilan itu terjawab pada nada dering kedua. "sudah kau lacak? beritahu aku segera informasi apa yang kau dapatkan"
"weitss.. broo.. tahan kau harus sabar" ucap seseorang yang ada diseberang sana. "Aku sudah melacaknya, dan jangan terkejut. Dia berada satu hotel denganmu. Aku akan tiba dalam beberapa jam"
Bobby sedikit terkejut dan harus lebih menahan emosinya. "baiklah aku menunggumu. Segera temui aku jika sudah tiba di hotel" ucap Bobby sambil memasukkan hp nya ke dalam kantong celana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes >>junbob<<
Fanfictioncerita junbob. dibaca saja semoga suka ini cerita pertamaku, masih pemula, dan semoga utk para readers menyukai tulisan ini happy reading junbob shippers 💜💙