Di sebuah ruangan dengan suasana tenang dan damai menyelimuti ruangan yang cukup luas itu dengan sinar matahari yang masuk melalui celah-celah gorden yang belum terbuka itu, terdapat seorang gadis yang masih tertidur dengan selimut yang menutupi seluruh badannya yaitu violin.
Hari ini adalah hari pertama violin masuk sekolah setelah libur panjang yang menyenangkan.
Matahari pagi telah memancarkan sinarnya. Dengan tidak sopannya masuk kedalam celah kelopak mata gadis yang masih enggan bangun dari tidur nyamannya.
Terlalu malas untuk bangun dari tidurnya, kini gadis itu memilih untuk melanjutkan tidurnya dengan memeluk guling kesayangannya untuk kembali tidur.
Namun ketika terdengar suara alarm yang berbunyi, dengan malas violin bangun dari tidurnya walau kantuk masih menggerayanginya.
"VIOLIN SAYANG BANGUN, INI UDAH SIANG!" Teriakan dari sang mama tercinta.
"IYA MA, INI JUGA UDAH BANGUN!" Teriak Violin dari dalam kamar tak kalah kencang, Kamar Violin terletak di lantai dua.
Dengan malas Violin melangkah menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya, untuk membersihkan diri.
Sekitar tiga puluh menit Violin habiskan untuk membersihkan diri.
Violin keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuhnya, hanya menutupi badan bagian atas sampai setengah pahanya. Kebiasaan Violin sedari dulu yang tidak pernah membawa baju ganti ke dalam kamar mandi.
Kaki jenjangnya kini melangkah mendekati lemari baju untuk mengambil seragam sekolahnya, setelah itu violin melangkah menuju meja rias untuk menyisir rambutnya dan memoles wajahnya dengan make up yang violin punya.
Tak butuh waktu lama untuk Violin memoles wajahnya dengan memakai bedak bayi dan sedikit olesan liptin.
Setelah selesai Violin pun turun kebawah untuk sarapan pagi bersama papa dan mamanya.
Ditangga paling ujung Violin melihat papa dan mamanya telah menunggu untuk sarapan bersama.
"Selamat pagi pah mah" ucap Violin sambil mencium kedua pipi papa dan mamanya.
"Pagi sayang" ucap papa dan mamanya bersamaan.
Violin bersyukur banget mempunyai keluarga yang harmonis dan mempunyai kedua orang tua yang masih lengkap, Violin sangat menyayangi mereka sebesar mereka menyayanginya.
Mereka pun memulai sarapan bersama, dengan di selingi candaan dan obrolan tentang sekolah Violin.
"Vio." Kata mama violin.
Ketika berada di rumah violin sering dipanggil vio oleh keluarga terdekatnya dan juga teman-temannya.
"Iya ma!" Jawab violin, sambil memakan sarapannya.
"Kamu berangkat sekolah bareng papa aja."kata mama violin.
"Emng mang Ujang kemana mah??" Tanya violin
"mang Ujang lagi pulang kampung, istrinya lagi sakit jadi kamu berangkat sekolahnya bareng papa aja." Jawab papa Violin.
"Yaudah deh pah."kata violin.
Setelah sarapan selesai, violin pun berangkat sekolah tak lupa violin mencium tangan mamanya."Assalamualaikum ma." Ucap violin.
"Walaikumsalam sayang." Jawab mama violin.
Violin melambaikan tangannya ketika mau berangkat kesekolah bersama papanya."bye mah."ucap Violin.
"Hati hati di jalannya."kata mama Violin sambil melambaikan tangannya.
Saya mohon maaf bila ada kata-kata typo atau kata yang tidak nyambung, karena saya masih dalam tahap belajar membuat cerita(≧▽≦)
Pokonya jangan lupa vote & komen^^
Kritik dan sarannya juga.See u next chapter ❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
KEVIO (On Going)
Novela Juvenilperkenalkan nama aku Violin Queenesha Pratama, aku anak dari pasangan Radit Pratama dan Helena Viandra. Aku sekolah di SMA Bina Bangsa, Violin adalah gadis yang ceria, cantik dan juga pintar. Karena kepintarannya Violin sering kali mengikuti perlomb...