Bagian 2

18 3 2
                                    

Happy reading❤️


Sedangkan di ruangan yang sangat mewah dengan di dominasi cat warna hitam putih seperti papan catur, terdapat seorang anak laki-laki yang masih bergelung dengan selimut sambil memeluk guling, ya dia adalah Kezio Antares.

Matahari mulai menampakan sinarnya yang hangat, sinarnya yang menembus gorden transparan kamar milik Kezio, tanpa menganggu sang mpu yang masih memejamkan matanya.

Hari ini adalah hari yang di malesin semua murid sekolah, karena hari ini hari dimana semua siswa-siswi masuk sekolah setelah libur panjang.

Kezio pun tidak merasa terganggu oleh sinar matahari yang masuk melalui celah kelopak matanya, dengan posisi yang nyaman Kezio melanjutkan tidurnya.

Ketika ingin tidur kembali, Kezio merasa terganggu oleh ketukan pintu dan suara sang bunda tercinta.

"Kezio, bangun ini udah siang!!" Teriak bunda jeni di depan pintu kamar Kezio.

"Lima belas menit lagi Bun, Kezio masih ngantuk." Jawab Kezio dari dalam kamar.

"Ini udah jam 06.25 Kezio, cepetan bangun nanti kamu kesiangan!!" Kata bunda jeni sambil masuk ke dalam kamar Kezio.

"Iya-iya ini Kezio bangun." Kata Kezio, dengan gerakan malas Kezio bangun dari kasurnya yang nyaman itu."Mangkanya kalau main itu jangan suka pulang malam, giliran di bangunin masih ngantuk, salah kamu sendiri itu." Omel bunda jeni panjang lebar.

Kezio mendengus mendengar bundanya ngomel-ngomel di pagi hari.

"Iya bunda cantik sekarang Kezio udah bangun nih, sekarang bunda keluar dulu Kezio mau siap-siap." Kata Kezio.

"Kamu ngusir bunda hah?? Dasar anak nakal." Kata bunda jeni.

"Yaelah, nggak bun siapa yang ngusir bunda." Kata Kezio sambil memutar bola matanya, Kezio heran pada bundanya kenapa suka bikin drama di pagi hari huh."Tadi kamu ngusir bunda." Jawab bunda jeni.

"Yaudah Kezio minta maaf kalau Kezio salah, maafin Kezio ya Bun." Kata Kezio sambil mencium pipi bundanya.

Bisa berabe kalau bundanya ini udah bikin drama di pagi hari, bisa-bisa dia beneran kesiangan.

"Yaudah buruan kamu mandi, setelah siap langsung turun kebawah kita sarapan bersama." Kata bunda jeni sambil berjalan keluar dari dalam kamar Kezio.

Setelah Kezio melihat bundanya keluar dari kamarnya, dia langsung melangkah memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah tiga puluh menit membersihkan diri, dengan seragam sekolah yang sudah di pakai Kezio keluar dari kamar mandi. Kezio berjalan mendekati kaca besar yang ada di dalam kamarnya untuk melihat penampilannya, rambut acak-acakan terus kancing baju atas di biarkan terbuka tak lupa baju di keluarkan dan tidak pernah memakai dasi, walaupun begitu Kezio tetap terlihat tampan dengan hidung macung, matanya yang indah, kulitnya yang putih dan bibirnya yang seksi.

Kezio tersenyum melihat penampilannya sendiri, Kezio pun mengambil tasnya lalu keluar dari kamarnya.

                              
****

Sesampainya di bawah Kezio melihat Ayah dan Bundanya, yang sedang menunggu dia untuk sarapan bersama.

Kezio melangkah menuju mereka, setelah sampai Kezio langsung menyapa kedua orang tuanya. Kezio pun langsung duduk di samping Ayahnya untuk mulai sarapan.

"Kezio gimana sekolah kamu??" Tanya  David ayah Kezio, di sela-sela sarapan mereka.

"Baik Yah." Jawab Kezio.

Ayah Kezio pun mengangguk."Kurangin kenakalan kamu Kezio, sekarang kamu udah kelas 12 udah saatnya kamu serius sama sekolah kamu biar kamu bisa gantiin ayah di kantor." Kata ayah Kezio.

"Iya Yah." Jawab Kezio.

"Dengerin kata Ayah kamu Kezio, jangan cuma iya-iya doang." Kata bunda Kezio.

"Iya bundaaa." Kata Kezio. Sambil mengangguk menanggapi ucapan Ayah dan bundanya, Kezio terlalu malas untuk menjawab ucapan kedua orang tuanya, Kezio pun kembali melanjutkan sarapannya.

Kezio sangat malas ketika Ayahnya sudah berbicara tentang dirinya yang harus menggantikan ayahnya d kantor, Kezio belum siap untuk menggantikan ayahnya memimpin perusahaan.

Sarapan pun selesai, kezio berpamitan kepada kedua orang tuanya tak lupa mencium punggung tangan Ayah dan Bundanya.

"Assalamualaikum." Kata Kezio, walaupun Kezio terkenal dengan kenakalannya, Kezio tidak lupa dengan kewajibannya untuk berbakti kepada orang tua. Kezio selalu sholat lima waktu seperti yang d ajarkan kedua orangtuanya.

"Walaikumsalam." Jawab kedua orangtuanya.

"Hati-hati di jalannya, jangan ngebut bawa motornya." Kata Bunda Kezio.

"Sippp." Kata Kezio sambil mengacungkan jempolnya.

Kedua orangtuanya pun hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak semata wayangnya.

Kezio pun keluar untuk memanaskan mobil sportnya, merasa sudah cukup Kezio pun menjalankan motornya menuju sekolah.




Jangan lupa vote & komen:)
Saran dan kritiknya juga^^

See u next chapter byee❤️❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEVIO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang