PROLOG

13 4 2
                                    

Raihlah mimpimu setinggi langit, tapi jangan lupa hati harus serendah tanah.

Bismillah...

Dengan izin nama Allah,

Aku mencoba cerita baru dengan genre yang sedikit menegangkan...

Semoga kalian suka...

































" Wah!... apakah itu?... amazing!" ucapku lirih.

Dimana aku sekarang? Kenapa disini sangat aneh? Dan tempat apakah ini?.
Pemandangannya sungguh indah, sebuah tempat diatas awan yang sangat cantik. Ingin rasanya aku tinggal disini saja, eh... suara apakah itu? aku harus cepat bersembunyi.

"Wahai nona manis! Apa yang kamu lakukan disini?" Sapa pria itu.

Pria itu sangat tampan hidungnya mancung, rambut hitam yang ikal nan menggemaskan, mata coklat kecerahan, dada bidang, otot yang besar, warna kulit putih kekuningan, dengan memakai baju yang ku yakini berlapis emas. Aku yakin pasti dia seorang pangeran.

"Nona manis... mengapa kamu melamun?" Tanya pria itu mengagetkan ku dengan menyentuh bahu ku.

"Maaf...! Aku tidak mengenal tempat ini, Aku baru saja terbangun dan tiba-tiba sudah ada disini," Jelasku pada pria itu.

"Yasudah, Perkenalkan nama saya Pangeran Zavan Fisxal, nama kamu siapa nona manis?" tanya pria itu kepadaku, sungguh! Senyuman pria ini sangat manis.

"Nama aku Jerina Dryan, apa yang kamu katakan? Kamu seorang pangeran? Jadi, ini disebuah kerajaan gitu?" tanya aku. Ia pun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum manis kepadaku, kemudian ia memegang dan menarik tanganku hingga menyuruh untuk menaiki seekor kuda yang tampan seperti majikannya.

Uhuyyyy

Kami pun pergi dengan menaiki kudanya, tiba-tiba aku melihat sebuah kerajaan yang sangat indah,
Ingin rasanya aku tinggal itu bersama Pangeran Zavan.
Hahaha

Kami pun tiba dan pengawal kerajaan menyambut kami dengan sukacita
Apakah ini mimpi? Ahh... tidak mungkin, ini terasa nyata, sangat nyata!

"Silakan pangeran...! Raja Fixsal sudah menunggu pangeran," pesan pengawal itu.

! Raja Fixsal sudah menunggu pangeran," pesan pengawal itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami pun berjalan menuju ruang singgasana kerajaan. Satu kata! Amazing!!
Sudah seperti kerajaan beneran dah.

"Ampun Ayahanda... ada gerangan apa engkau memanggil hamba?" tanya Pangeran Zavan membungkuk badannya.
Aku pun segera mengikuti gerakan tersebut.
Raja itu pun menjawab seraya tersenyum. "Wahai anak ku...! tuan putri kerajaan mana yang engkau bawa kesini?."

Aku pun terheran-heran aku bukan tuan putri, aku hanyalah manusia biasa yang terjebak di dunia aneh ini.

Pangeran pun tergelak, ia tak menyangka jika ayahanda menyangka bahwa Jerina ini seorang tuan putri nyatanya tidak.

OWNER DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang