8

647 134 30
                                    









kalau memang diamati, xavier lebih sering putar musik lewat speakernya pada malam hari. paginya, lebih hening dan tidak ada suara sama sekali.

semalam, jimin hampir gak tidur karna xavier putar playlist yang isinya memang bikin mata gak mau terpejam. mulai dari Tame Impala, sampai band lokal indonesia Reality Club.

jimin juga gak masalah ; malah mau sedikit berterima kasih karna xavier jimin bisa terjaga sampai jam tujuh pagi. — rencana mau pakai lapangan serbaguna apartemen buat bermain basket. sekedar dribble atau shoot sendiri.

baju basket bekas sma dipakai, warna orange dengan base warna biru gelap dengan nomor punggung 8.






;





"oh, main basket juga?" jimin sedikit terkejut dengar suara lembut dari belakang– lapangan serbaguna beberapa jam lalu masih total kosong dan cuma diisi dirinya sendiri.

sekarang ada xavier, pakai hoodie warna biru pastel lalu kaki kecil diselimuti sweatpants pendek warna hitam.

jimin mengendikan bahu, bola basket didepan kaki diambil santai, lalu cetak point dengan mudah.



"iya, dulu sih."

"posisi?" xavier tanya penasaran, kedua tangan dilipat.

"shooting guard."


yoongi diseberang terkekeh, gusi merah muda terlihat dan jimin hampir membeku ditempat. xavier dengan tawa lebarnya juga rambut cherry yang tertiup angin kencang.


"kok ketawa?"

"jarang lihat shooting guard setinggi kamu."

jimin putar mata, "shooting guard gak harus melulu tinggi kan?"

lalu jimin tunjuk pelipisnya dan mengangkat alis kirinya, "yang penting, disini."


oh, wow. tebak siapa yang sekarang merasa tenggorokannya kering. xavier alihkan pandangan, hoodie dimainkan malu.

sekarang jimin yang terkekeh, mata perhatikan xavier yang ternyata bawa satu bola volley ditas kecil disamping kaki xavier.

"xavier, main volley?"

"huum, server."

"mau main bareng?"

xavier mengernyitkan dahinya, "memang bisa?"

dan jimin kedipkan sebelah matanya, curi bola volley dari sebelah xavier. lalu bola dilayangkan diudara, dipukul jimin dengan tenaga yang bahkan biasa saja, tapi bola volley telak terbang lurus dan jauh ke seberang sana.


"spiker waktu sma. masih ragu?"


dan xavier membeku total. tetangganya, dengan baju basket nomor punggung 8, posisi shooting guard, dan kemampuan voli dengan posisi spiker semasa sma,










"kak jimin?"

"h-hah?" jimin bahkan merasa telinganya berhalusinasi. xavier, dengan mata berbinarnya mengucapkan nama jimin— plus, kak didepannya.










































17.11

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

walls [my]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang