O3 . lapangan

117 17 4
                                    







"Cepet baris didepan" titah pak botak sambil mendorong pelan punggung arjun dan yang lainnya

Hecan diam diam mengumpat pelan walau jadi yang pertama baris dan hormat pada bendera, lalu diikuti Jemmy, Arjun, Jeno dan kemudian si gadis

Pak botak berjalan kedepan mereka "hormat ke bendera"

Semuanya mengambil posisi hormat kecuali Hecan yang sudah hormat sejak tadi

Pak botak maju menarik baju Jemmy yang keluar "apa apaan kamu, dimasukin cepat" titah nya membuat Jemmy mendengus kecil lalu merapihkan seragamnya

Lalu pak botak beralih kesamping "ini juga rambutmu kepanjangan, besok gak mau tau harus dipotong, kalau bisa botak saja" ujarnya sambil mengambil rambut Arjun

Ia kembali mundur

"Bapak mau pergi, tapi kalian jangan kabur, hormat pada bendera hingga jam pelajaran pertama selesai"

Setelah berkata itu pak botak pergi dari lapangan






"Telek" celetuk Jemmy pelan walau tetap saja bisa didengar oleh empat manusia disana

Hecan menghembuskan nafasnya lalu jadi meregangkan tangan sehabis hormat itu, ia kini malah berjongkok sambil menutupi kepalanya dari sinar matahari yang makin terik

Jeno ikut jongkok sambil mengipasi dirinya dengan tangan nya sendiri

Semuanya jadi duduk selonjor di lapangan karena merasa lelah dan kepanasan, kecuali si gadis yang sedari tadi tak bergeming walau sesekali melirik para pemuda itu

"Duduk dulu aja" ujar arjun pada si gadis

Sang gadis melirik ragu tapi jadi ikut duduk bersama mereka

"Siapa nama lo?" Tanya Hecan

"Azella" sahut gadis itu sambil menyipitkan mata

"Nama panjang?" Ini Jemmy yang bersuara

Azella menoleh "azella diajeng" ucapnya

"Panggilannya?" Kata Jemmy lagi

Azella mengernyitkan dahinya, si Jemmy ini kenapa sih, pake nanya nama panggilan segala, kan asal panggil juga dia boleh boleh aja, asal jangan dipanggil jelek atau babi aja

"Ajel" sahutnya

"Kenalin Jeno" kata Jeno sambil menyipitkan mata yang padahal udah sipit

"Gue Arjun" kata Arjun

"Lo pasti tau gue siapa" ini Hecan yang bilang, ajel hanya terkekeh pelan

Hecan emang gitu, pede tingkat dewa, ya walau dia emang terkenal beneran di sekolah

"Gue panggil ajeng aja boleh?"

Ajel sedikit tersentak, pasalnya panggilan ajeng biasanya cuman dipake sama keluarga dia dan satu orang sahabatnya dari kecil

Dia mengangguk, lagian juga gak ada salahnya orang yang baru kenal manggil dia ajeng

"Gue Jemmy" kata pemuda itu



Lalu pagi itu di tengah lapangan, kelimanya melupakan hukuman dari pak botak dan malah asik tertawa di bawah teriknya matahari karena Hecan yang sedari tadi terus menerus mengeluarkan kalimat lawaknya

"Udahan dong, ganti topik sakit perut tau" ujar ajel sambil megang perutnya yang geli campur sakit itu

Padahal baru berapa menit mereka kenalan, tapi ajel udah berasa akrab banget sama mereka, kayak dia berasa kenal banget walau aslinya mah cuman tau nama doang

Habisnya dari tadi topik bicara mereka gak habis habis, dari yang awal arjun nanya kenapa ajel bisa telat sampe nyambung ke ke-tololan Hecan yang curhat tentang dirinya sendiri yang bilang assalamualaikum di depan pintu masuk mekdi

"Oh iya btw, lo pada nanti masuk ekskul mana?" Tanya Jeno setelah meredakan tawanya

"Nah itu, gue bingung jen, gue mau masuk band tapi mau futsal juga" timpal Hecan

Arjun mengernyit, yang ia tahu Hecan paling suka sama band, di smp pun kalau ada acara musik, pasti Hecan ikut serta, tapi kenapa pas masuk sma dia ada mau masuk futsal?

"Lo biasanya band can" kata Arjun

"Lagian nih can, lo masuk futsal yang ada kulit lo tambah item" ledek Jemmy

Hecan memukul kepala Jemmy sekali lalu mendengus "kaga usah ngeledek lo"

"Emang di futsal ada apa sampe lo mau masuk?" Tanya Jeno

"Manajer futsal nya cantik bor" jawab hecan cengar cengir

Ajel mendengus lalu menepak lengan hecan "yeee, genit banget sama cewek"

Hecan tertawa "kaga genit jel, aku memang pecinta wanita" katanya malah nyanyi

Jemmy kemudian menimpali "yang mungkin memang buaya"

Hecan melotot "goblok, lirik orang lo ganti, ngaca tuh lo yang buaya"

Semua jadi ketawa dan lanjut tanya ekskul masing masing


















"KALIAN INI BANDEL BANGET, HUKUMAN KALIAN BAPAK TAMBAH, HABIS INI BERSIHIN TOILET"





Jeno, Jemmy, Arjun, Hecan, dan Ajel sontak menegang dan langsung berdiri tegak menghadap bendera














. . .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang