.
.
.
.
.Pagi yang paling tidak sukai oleh Jaebin yaitu terbangun dengan siku dalamnya telah terpasang oleh infusan vitamin dan juga sosok yang masih tidak diterima Jaebin dalam hidupnya karna dia sudah membuat seperti ini mengambil kebahagiaan yang seharusnya Jaebin miliki, menjadi incaran CEO muda yang Jaebin sama sekali tidak mengenalnya, dan sekarang tangan kirinya harus diinfus vitamin. sungguh, siapa didunia ini yang menginginkan dirinya sakit seperti ini?
"sayang? udah enakan?"tanya Mama hanya diangguki oleh Jaebin
"nih minum dulu"ucap Doyoung sambil menawarkan segelas penuh jus wortel untuk meningkatkan kekebalan tubuh
"gamau, ga suka"tolak Jaebin memalingkan wajahnya
"janji deh, kalau Jaebin minum jus wortel ini sampe habis mama bakalan beliin hoodie yang Jaebin mau"bujuk Mama kembali menyodorkan jus wortel pada Jaebin
"gamau, Jaebin mau pergi sekolah"ucap Jaebin bangkit dari tidurnya
"dengan tangan lu yang masih diinfus itu?"tanya Doyoung
"lepas apa susah"acuh Jaebin menarik paksa jarum infus yang menempel pada siku dalamnya itu
"arghh"ringis Jaebin tapi masih bisa menahan rasa sakitnya dan segera mandi
Helaan nafas berat terdengar dari Mama yang pasti terdengar oleh Doyoung yang masih berada dikamar Jaebin
"mama udah gatau lagi buat ngehadapin Jaebin"ucap Mama menggelengkan kepalanya
"pasti ada cara ma buat bikin Jaebin bisa nurut, Doyoung bakalan cari cara gimana pun juga"ucap Doyoung sambil menenangkan Mama
Skip sampai sekolah
Melewati lorong sekolahnya dengan santai itu hal itu sudah biasa bagi seorang Jung Jaebin padahal dirinya sudah terlambat 15 menit setelah bel masuk
"Jung Jaebin"
"hadir pak"pas sekali kedatangan Jaebin dikelasnya dengan pak Joo yang mengabsen namanya
"darimana kamu?"tanya pak Joo
"telat pak, ban motor tadi kurang angin"cukup banyak alasan Jaebin untuk tidak kena hukuman karna telat
"yaudah sana duduk"suruh pak Joo langsung dituruti oleh Jaebin
"katanya lo sakit?"tanya Jeno temen sebangkunya Jaebin
"hooh"balas Jaebin lalu menyingsing lengan seragamnya menunjukan bekas infusan yang baru saja ia cabut hanya plaster kecil yang menutupi bekas infusannya
"lu lepas sendiri bin?, ga sakit emang?"tanya Renjun yang duduk didepannya
"nyeri malah, tapi bisa gua tahan kok"ucap Jaebin sambil senyum untuk menyakinkan teman-temannya
"perhatian anak-anak lihat kesini dulu"ucap pak Joo sambil memukul papan tulisnya dengan penghapus papan tulis
"kemungkinan besar untuk semester 2 nanti seluruh kelas akan diacak untuk kembali pemantapan sejauh mana para murid-murid menguasai pelajaran"mendengar perkataan pak Joo seluruh kelas pun menjadi berisik tidak mau kelasnya diacak karna sudah nyaman dengan teman-temannya saat ini
"gamauu"ucap Jeno sambil memeluk Jaebin
"ididih beda kelas doang kok"ucap Felix
"susah buat cabut bareng lagi entar"timpal Haechan