3.

25 1 1
                                    

Satu minggu berlalu raport kami keluar, para orang tua berdatangan untuk mengambil raport dari anak anak nya, " begitu hangat" ucapku sangat pelan, ya aku iri mereka datang dengan keluarga nya, sedangkan aku hanya sebatang kara yang orang tua ku entah kemana, aku merasa aku jadi anak terbuang, kalau tidak ada bibiku yang mengurus dan membiayaiku sekolah entah bagaimana nasibku ini.

Sedang asik aku dengan duniaku sendiri aku terkaget saat sejin meneriaki ku "KIM YOONA!!!" refleks mataku membola seakan bertanya ada apa " raport kau sudah dibawa? Jangan melamun terus yoon" ucap sejin, ya sejin tau cerita kelamku dia cukup mengerti kenapa aku sepert ini. "sudah sejin-ah jangan meneriaki ku terus, nanti gendang telingaku rusak gara gara suara kau yang kayak suara lumba lumba itu" jawabku sambil memegang telingaku,

"makanya jangan melamun terus" ucapnya " bagaimana nilainya memuaskan? Pasti memuaskan kan secara temanku ini terpintar dikelas" sambung nya sambil merangkul pundak ku dan menarikku sepertinya ke kantin.

" nilaiku lumayan baik juga, kau gimana?" tanyaku

" aku? Ya kau tau otakku seperti apa hahahahaha" jawabnya sambil tertawa

" ya kau terlalu malas menggunakan otak mu, otakmu hanya di penuhi boyband, dan oppa2 di drama" jawabku, dia hanya terkekeh karna memang fakta.

Tak lama makanan yang kami pesan pun tiba, kami memakan makanan kami tanpa mengobrol, karna salah satu kesamaan aku dan sejin adalah tidak suka berbicara saat mulut penuh dengan makanan. Ditengah saat kami sedang asik makan, ada yang menghampiri, " bolehkah kami ikut duduk disini?" ucap orang itu, aku hanya mengangguk saja tanpa melihat wajah nya, emang suara nya tidak asing ditelingaku, dan setelah aku selesai makan barulah aku melihat siapa yang tadi bertanya, " ya kim taehyung, jimin aku kira siapa, pantas ngga asing dengan suaranya" ucapku,

" ya siapa yang tidak tahu dengan suaraku yang lembut seperti malaikat ini " ucap jimin percaya

" isshhh kau percaya diri sekali" jawab sejin sambil merotasikan matanya.

" yaudah jim aku dan sejin pulang duluan ya" tuntas ku sambil menarik sejin, karna kalau mereka sudah adu argumen tidak bakal beres beres seperti jalanan yang tidak ada ujungnya.

"tadi siapa jim?" ucap seseorang

" dia kim yoona dan ryu sejin hyung" jawab jimin " dia satu kelas denganku dan tae" sambung jimin

"manis" ucap jin pelan, ya yang menanyakan itu adalah kim seokjin dari jurusan desain grafis.

" apa hyung?" tanya tae bertanya tanya karna suara jin yang begitu pelan.



 next...

BELOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang