Hai readers!
I'm back!
Don't forget to vote, comment, and share ya!
Happy reading!
Thank you!
***
Ketika aroma khas apartemennya memasuki indra penciumannya, Veina menghembuskan napas lega sambil memakai sandal rumahnya lalu melangkah masuk dengan gontai. Pikirannya masih terpaku dengan Alex yang menepati janjinya untuk langsung pergi begitu Veina selesai mengisi perutnya. Satu hal lagi yang berhasil menghangatkan hatinya, semua makanan yang disediakan Alex adalah menu favoritnya dan baik bagi ibu hamil.
Shiella berlari mendekat. "Veina!" teriaknya yang membuat Veina tersentak kaget.
"Shie!" Veina menoleh kaget sebelum memekik senang ketika menyadari Shiella berada di dekatnya. Meskipun terhalang perutnya ia langsung memeluk sahabatnya dengan senang, mengingat ia dan Shiella sudah seminggu tidak berjumpa.
Veina mengurai pelukan mereka beberapa saat kemudian. "Tumben tanpa Owen nih," ejenya sambil tersenyum menggoda.
Shiella mengapit lengan Veina. Bibirnya membentuk sebuah senyum manis. "Sekali-sekali. Apalagi aku sudah lama tidak bertemu sahabatku. Ini, sebagai permintaan maaf, aku bawain ini semua." Tangannya menunjuk beberapa kantong bertuliskan merk perlengkapan anak-anak terkenal.
Veina menghampiri kantong-kantong berukuran besar itu lalu membukanya satu persatu. Berbagai perlengkapan bayi termasuk perlengkapan dirinya memenuhi kantong-kantong itu. "Astaga Shie, ini terlalu banyak!" Veina memandang Shiella tidak enak. Bahkan dirinya sendiri baru mempersiapkan sedikit baju bayi untuk anaknya yang belum ia ketahui jenis kelaminnya itu.
Shiella menggeleng sambil tersenyum. "Tidak sama sekali, Vei!" Lalu ia mendorong pelan sahabatnya ke arah lain, tepatnya ke kamar Veina.
"Sekarang kamu mandi terus makan. Nanti kita cerita-cerita, malam ini aku mau menginap di sini!"
Veina menoleh sekilas. "Thank you, Aunty," ucapnya menyerupai suara anak kecil membuat Shiella mengangguk dan melebarkan senyumnya.
Setelah Veina menghilang di balik pintu kamarnya, Shiella menghela nafas sambil memandang kantong belanja yang ia bawa sendu. "Ini semua dari Alex, Vei."
***
Tok. Tok. Tok.
"Masuk," jawab Alex datar tanpa mengalihkan tatapannya dari laptop di hadapannya
Charles muncul, diikuti Lila memasuki ruangan luas Alex di Hernadez Group itu. Pemandangan malam hari kota Los Angeles tidak membuat Alex menghentikan pekerjaannya atau pulang ke mansion barunya yang terasa kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Guardian (END)
RomanceEND 1 #pregnant 1 #barat 1 #end 1 #complete Untuk pertama kali dalam hidupnya, Veina Collins memberanikan diri untuk membuka hati. Namun, tidak ada yang menyangka bahwa ia akan langsung dihempaskan begitu kuat. Pria yang ia cintai menghancurkan hat...