2

15 0 0
                                    

"so hyun~a kena!" teriak seorang anak perempuan berkuncir dua yang ikut bermain petak umpet.

"aa, eun ha kau selalu gampang menangkapku" kata so hyun sambal mengaruk kepalanya yang tidak gatal membuat rambut sebahunya bergerak mengikuti gerakan tangannya.

dari kejauhan wajah datar kyung soo memperhatikan gerakan kecil so hyun dengan mata bulatnya. 'haruskah kusapa?'pikirnya. 'tidak! mungkin juga dia sudah lupa. untuk apa juga aku harus berteman dengannya'.

ia berbalik badan dan menyendarkan tubuhnya dibawah pohon dan memejamkan mata. entah kenapa ia mulai merasa mengantuk dan tertidur. hingga bayangan tak ia inginkan datang.

"hei, kyung soo! kau kaya berikan semua mainan itu pada kami saja!" kata anak laki-laki bertubuh lebih besar dari kyung soo. teman-teman di samping anak itu terlihat sama tidak senangnya.

"tapi, ini hadiah dari appa ku karena aku mendapat nilai bagus" kyung soo mengeratkan mainannya dalam dekapan.

"cih! untuk apa? kau tinggal minta saja pasti akan diberi, appa dan eomma mu kaya. kau tak kurang apa pun. tidak sadarkah kau tak ada yang berteman denganmu karena sifatmu ini?"

"orang sepertimu memang jahat dan licik"

"benar, orang ingin berteman sepertimu hanya karena uangmu saja"

"tidak menghargai orang lain. lihat tatapannya yang merendahkan kita itu. menyebalkan"

"kata eommaku dulu, orang sepertimu pun tak pantas hidup"

kalimat-kalimat mereka terus terlontar menusuk gendang telinganya. membuatnya ketakutan sambil terus berusaha menutupi telinganya.

'apa salahku?'

tangan kecil dan hangat menutup kedua mata kyung soo dari samping. kyung soo memegang tangan itu dan mencoba melepasnya tapi yang empunya menahan tangannya.

"tenangkan dirimu sebentar kyung soo~ya"kata orang disampingnya.

kyung soo menghembuskan napas yang sebelumnya menderu hingga ia bisa merasakan tenang dan tak lagi mengingat bayangan mengerikan itu. sampai akhirnya ia bisa melepaskan tangan hangat yang menutupi matanya.

"kim.. so hyun..?"

so hyun tersenyum mendengar kyung soo mengingat namanya. ia sempat kesal mengira kyung soo melupakan janjinya untuk datang dan memutuskan bermain dengan anak panti yang lain. tapi ternyata ia salah ketika ia melihat sebuah mobil yang ia lihat sebelumnya dinaiki oleh kyung soo memasuki halaman panti asuhan. namun ia tetap diam tak menyapa duluan sampai ternyata ia malah menemukan kyung soo tertidur dibawah pohon.

tidak. tidak hanya tertidur bahkan seperti bermimpi buruk kala ia melihat peluh yang memenuhi dahinya dan keningnya yang berkerut. so hyun tak tau apa alasannya tapi kyung soo terlihat tersiksa. jadi, ia hanya ingin menenangkannya.

"Sudah merasa tenang?"

"Ohh ya" kata kyung soo memegang tengkuknya.

"Sepertinya kau telah bermimpi buruk. Apa yang kau mimpikan?" Kata so hyun ia berkata dengan wajah cemasnya.

Kyung soo hanya terdiam tak menjawab. Bukan karena tak ingin tapi dia pun masih waspada dengan so hyun.

Apa dia seperti yang di bayangannya?

"Baiklah, aku masih ingat dulu waktu eommaku masih ada dia tidak menanyakanku ketika aku bermimpi buruk sepertimu tadi. Katanya tidak semua orang bisa menerimanya dan eomma berpesan untuk tidak mengumbarnya karena itu bukan hal yang baik"so hyun berkata panjang dan hanya di balas tatapan datar kyung soo.

"Tak apa kalau kau tak mau cerita" so hyun menepuk pundak kyung soo.

"So hyun~a mian.."

"Kenapa kau minta maaf?" So hyun tersenyum lalu berdiri dan mengulurkan tangannya. "Kyung soo, ayo kita pergi"

Kyung soo tersenyum tipis dan meraih tangan so hyun. Seketika itu ia tak memikirkan hal yang menakutinya. Hanya tangan hangat yang ia genggam sekarang dan senyum tulus yang bisa ia lihat.

walk on memoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang