Aku Ikatania, sepertinya aku lahir ketika semesta sedang merencanakan sebuah bencana. Karena jika mengetahui kisahku, kau akan merasa simpati yang mendalam.
Sekarang aku tinggal di rumah orangtuanya mamah ku yang biasa aku panggil Mak Yaya dan Aki Alit. Aku ditinggal papah dan mamah yang sedang banting tulang di Bandung.
Adik-adikku ikut papah dan mamah di Bandung. Aku ditinggal karena aku disini sedang menutut ilmu di bangku sekolah dasar. Aku baru duduk di kelas 1.
Aku anak pertama, maka dari itu aku biasa di panggil teteh. Adikku yang ke 2 umur nya 2 tahun dibawah ku namanya Desihandina. Karena dikira orangtuaku, mereka hanya akan punya 2 anak, makanya dia dipanggil Dede.
Entah kebablasan atau semacamnya, 2 tahun setelah Dede lahir, Mamah dan Papah menciptakan eksperimen baru.
Lahirlah bayi lucu nan ganteng yang dikasih nama Handikayto. Karena adikku yang bungsu ini waktu belajar bicara suka ngomong "hakeung... hakeung" yang entah apa artinya bahasa planet tersebut... jadi dia dipanggil Kakang. Dan memang Kakang itu sebutan untuk anak laki-laki kalo di adat Sunda itu.
Memang kadang aku suka ngerasa sedih kalo inget Papah sama Mamah yang gak bisa terus kasih perhatian. Aku suka rindu mereka. Tapi aku cuman bisa berdo'a supaya mereka sehat selalu dan secepatnya bertemu lagi denganku.
Yang tinggal dirumah ini bukan hanya aku, Mak Yaya dan Aki Alit, tapi juga dengan adik-adik dan kakak mamahku yang sudah berumah tangga tapi memilih untuk tetap tinggal dirumah Mak Yaya dan Aki Alit.
Keluarga besar ini memang tersohor di daerahku. Selain karena Aki Alit seorang ustadz di kampung ini yang makanya orang orang segan padanya, tapi juga karena Wa Eti (kakak mamahku) yang usahanya sudah terkenal sampai keluar kota.
Wa Eti ini lebih memilih tidak tinggal satu atap dengan Aki Alit, karena dia punya usaha yang maju. Tapi dia masih tinggal satu kampung dengan kami.
Rumah Wa Eti ini juga kaya rumah produksi gitu, jadi rumahnya besar karena dia ngeproduksi barang usaha nya di rumah sendiri.
Aku memang lebih dekat dengan keluarga besar dari mamahku. Tapi aku juga dekat dengan Aki Ageung dan Enin. Mereka orangtua dari Papahku. Enin itu wanita berdarah Indonesia-Belanda. Jadi gak heran aku cantiknya ke-bulean.
Dirumahnya, Aki Ageung dan Enin ini hanya tinggal berdua, karena anak anaknya udah pada berkeluarga dan tinggal nya jauh-jauh.
Jadi Enin tuh, kalo aku pulang sekolah suka ngejemput, bahkan sebelum aku keluar kelas juga Enin tuh udah nungguin didepan kelas soalnya takut keduluin sama Mak Yaya jemput akunya.
Aku suka diajak kerumahnya buat nemenin dia, karena cucu-cucu nya Enin yang lain itu tinggalnya jauh diluar kota, jadi cuman aku doang cucu yang tinggal nya masih se-kota, bahkan cuman beda kampung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pejam
RandomSekuat apapun kamu menggenggam, yang harus pergi akan pergi. Sekeras apapun kamu menolak, yang harus datang akan datang. Kenalkan, aku Ikatania. Sepertinya aku lahir ketika semesta sedang merencanakan sebuah bencana. Karena jika mengetahui kisah...