TERJEBAK DI MASA LALU (ilusi mimpi)

chapter 3

Tidak ada sejarahnya bulshit berbuah manis..!!!
Tapi jika hanya terlihat manis mungkin itu semua bisa terjadi..!!!

Intan sefyana putri..
------------------------------------
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
*****************
_______________
....................

. . . . .

Pagi yg indah, sinar matahari nampak seperti malu-malu menerobos masuk kecelah jendela, kicauan burung bernyanyi indah bersautan dengan semilir hempasan angin sejuk yg menerpa kulit..

Ralat.... ini bukan story yg menceritakan tentang sebuah kehidupan yg penuh dengan drama. Seolah-olah hidup ini penuh dengan kedamaian, hidup seperti tak ada beban mengalir seperti air, hahahaha pix itu cuma hayalan. Nyatanya kita harus kembali pada realita kehidupan. Kita harus bisa menerima kenyataan tentang seberapa bisingnya bumi ini..

"Sefyanaaaaaaa..... Heyyy cepat bangun nak, segera mandi dan bersiap sekolah. Ini sudah pagi"

Lagipula siapa yg bilang ini malam. Bahkan anak kecil pun akan tau jika ini pagi. Herrrr Yap betul,, suara melengking nan indah yg menyambut pagi seorang sefyana putri itu adalah suara dari mama tercinta sefya. Mau suara siapa lagi?? Karena dirumah ini Hanya ada kami berdua. Sungguh pagi yg cukup membuat rasanya ingin menyumpal telinga dengan bantal yg padahal hanya akan ada kata sia-sia, suara mama akan tetap terdengar meski telinga sudah disumpal. Suara mama sangat bising dan membuat telinga siapapun bisa pecah sewaktu-waktu jika terus mendengarnya.

Sudah aku katakan bukan?? Bahwa ini bukan kisah story' yg penuh dengan drama manis. Dimana pagi yg selalu diisi oleh matahari yg malu-malu menerobos masuk ke celah jendela kamar, kemudian diiringi dengan Sura kicauan burung yg membuat hati damai terdengar bersama terpaan angin pagi nan sejuk yg menerpa kulit. Ralat. Kukatakan sekali lagi RALAT...!!! Tolong garis bawahi itu

Bahkan pagiku selalu diisi oleh sebuah teriakan melengking nan indahnya mama, letak kamarku pun nyatanya tak bisa dimasuki matahari yg malu malu menerobos Halah ayolah mama membangun rumah ini tidak berdasarkan novel kawan-kawan. Dan lagi bukan angin pagi yg sejuk yg aku rasakan, tapi malah terpaan AC yg menusuk sampai ke tulang-tulang yg pada akhirnya membuat badan ku sakit-saki. Sangat kacau. Tapi mau bagaimana lagi ini faktanya.

Tok,tok,tok...
"Sefyana... Heyyyy... Sudah bagung.?? Kenapa kau kunci kamarnya hah?? Mama kan sudah bilang jangan kunci kamar. Bagaimana jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu siapa yg akan mengeluarkan kamu dari kamar... Sefyana cepat buka pintunya...." teriak mama didepan pintu kamar yg sengaja ku kunci.

Huh mama ku ini sepertinya tak pernah bosan untuk berteriak. Lain kali mungkin harus aku tanyakan kapan akan pensiun dari teriakan rutinnya itu!!...

"Sefyana,, Heyyy cepat bangun. Buka pintunya... Sefyanaaaa putriiii" ucap mamaku lagi sambil menggedor pintu

Astaga gawattt mama sudah membawa nama lengkap sefya. Pertanda beruang betina putih itu akan mengibarkan bendera perangnya. Jangan sampai kau biarkan ini terjadi sefyana.

Sefyana segera bangun dari belitan selimut lembut berwarna hijau muda miliknya. Kemudian berjalan ke arah pintu dan membuka pintunya dan tadaaaaaa didepan sana sudah ada ibu negara yg sedang berkacak pinggang. Pada akhirnya sefya hanya bisa memutar bola matanya malas

"Mama bisa tidak sih berhenti teriak-teriak. Anak nama ini tidak akan telat hanya karena bangun siang" ucap sefya kesal

"Heyyy anak ini,, lagian siapa suruh hah kamu kunci pintunya. Mama kan sudah bilang berkali-kali kalo kamar itu jangan dikuci" ucap mamaku

"Lalu membiarkan beruang betina putih merengsek masuk dan membuat goncangan mendadak di kamarku??? Heh tidak akan pernah kubiarkan" jawab sefya dalam hati