Selena ragu untuk melangkah lebih jauh lagi, dia takut semuanya tidak akan pernah semudah dulu.
Selamat membaca
-oOo-
Dua hari kemudian...
Drama teater yang digelar di aula sekolah...
"Selena! Yuk, coach Lala udah nungguin tuh dibelakang "
Selena dan dua temanya itu pun berlarian cepat menuju belakang panggung. Coach Lala sudah berdiri memastikan semua persiapan tidak ada yang kurang, wanita itu terlihat sedikit gusar entah karena apa.
Semua anak ballet saat itu sudah selesai berdandan dan memakai kostumnya, mereka semua sengaja dikumpulkan oleh coach Lala, seperti biasa untuk berdoa bersama sama dalam satu tujuan yang sama.
Tim Selena bersiap dibalik panggung, mereka tampil sesuai skenario yang ada menurut bagian yang sudah dibagi rata dan tentunya sudah dihafal oleh masing masing anak. Berada di tengah pementasan, terlihat kepala sekolah serta semua orang yang hadir sangat terhibur, tak lupa tepuk tangan meriah dari mereka juga selalu mengiringi drama ini.
Mencapai setengah jalan dari drama pertunjukan ini yang berlangsung sukses, kini bagian Selena untuk kembali tampil ke panggung. Tapi tiba tiba Sucipto datang melakukan hal yang tak pernah Selena pikirkan.
"Hentikan semua ini!!" Sucipto naik ke atas panggung, melewati semua orang yang sedang duduk. "Selena, ayo pulang!! Jadi selama ini kamu diam diam tetap ikut ballet?!" Seluruh panggung hening.
"Papah sssh" Selena memberi kode pada Sucipto untuk merendahkan nada bicaranya. "Selena janji pah, setengah pertunjukan lagi, ini yang terakhir"
"Nggak! Ini hukuman buat kamu yang udah bohong sama papah, ayo pulang! Papah nggak mau denger omong kosong lagi!" Semua orang kini hanya menatap Selena yang tanpa sadar pipinya sudah basah.
Saat Sucipto mencengkram tangan Selena erat erat menjauh dari panggung, Selena melihat coach Lala yang menatapnya dari kejauhan dengan tatapan memelas.
"Coach, maaf"
Perasaan Selena saat itu campur aduk. Sedih, marah, tertekan, semua bercampur menjadi satu. Sucipto memang orang yang tegas, dia tidak peduli dengan mimpi putri satu satunya itu, dia menjadi ayah yang penuh amarah, egois, dan arogan.
-oOo-
"Sel! Dari tadi nglamun mulu ntar kesambet"
Cewek itu masih diam menyendiri diantara teman temanya yang sedang asyik bermain basket di lapangan, kali ini tanpa didampingi guru olahraga yang sedang sibuk rapat di kantor dinas pendidikan.
Cewek itu hanya diam tak menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Ben. Teman sebangkunya itu selalu ingin tau segalanya.
Ben adalah satu satunya cowok yang menjadi teman dekat Selena di sekolah, namanya terkenal di kalangan adik kelas karena dijuluki master basket, wajahnya yang lumayan dan pembawaannya yang selalu asik juga kerap menjadi incaran beberapa siswa.
"Selena!!!"
Selena masih saja tenggelam dalam lamunanya, matanya menerawang jauh, jiwanya melayang entah kemana. Karena merasa geram Ben pun menepuk bahunya dengan keras, hingga dia tersentak panik sampai matanya melotot pada Ben.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRGO♍
RandomDIA sebagai cewek Virgo disini memiliki karakter skeptis dan tidak mudah percaya dengan sesuatu sampai dia bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri. Memang sedikit keras kepala, namun dia juga seorang virgo yang sangat ekspresif, kecuali dengan or...