#05

53 16 5
                                    

@fdrrnndn_loey

"Assalamualaikum aku comback, Biasa jangan jadi pembaca gelap ya sayang ku semuanya"

Bismilah semoga para pembaca suka.

HAPPY READING!

"Bagus ya cari perhatian sama suami saya!  Mau jadi apa kamu hah?! Mau rebut suami saya hah?" maki wanita paruh baya didalam sebuah kamar gadis seraya menarik rambut sang gadis.

"Ampun bunda, ampun aku ga gitu bun ampun bun" isak gemetar itu keluar dari bibir kecil nan mungil yang mulai gemetar.

"Sini kamu hah! Bangun! Anak sialan!" Teriak wanita paruh baya menyeret sang gadis ke arah kamar mandi dengan menarik rambut si gadis.

"Ampun bunn ampun sakit" isak demi isak keluar dari mulut mungil sang gadis namun apa yang iya dapatkan?

"Ga ada ampun buat kamu!! Aghrr sialan anak Pembawa SIALL mati kamu mati!!" dengan amarah memuncak sang wanita paruh baya itu menganiaya sang gadis dengan gelap mata, mulai dari menyiram dengan air dingin, menjambaknya mencekram dagu sang gadis Hingga

Plak

"Kamu tau!! Kamu itu anak pembawa sial! Mana mungkin saya mau melahirkan anak seperti kamu HAH!" tamparan begitu pedih didapat kan sang gadis tepat sang gadis tak berdaya, Entah yang keberapa kali ia mendapatkannya.

"A-am-pun b-bun, J-a-ja-ngan siksa aku lagi bunn Ampun" lirih sang gadis tak berdaya.

"Kamu emang patut mati!!"

"Gara Gara kamu saya kehilangan Anak kandung saya!!! Sialan!!!" maki sang wanita paruh baya itu tepat diwajah sang gadis.

"M-mak-sud bunda apa?" tanya gadis itu masih dengan gemetar dibawah Sower air dingin yang amat menusuk ketulang rusuk.

"Kamu! Kamu hiks semua gara gara kamu!"

"Harus nya kamu itu bersyukur!!! Bukan nya malah berlaga sialann"

Duk duk duk

"Am-pun bun am-pun am-pun ud-ah ud-ah" teriak lirih tak berdaya itu pun hampir terputus putus , kala ketika ia di bentur kan ketembok.

"Mati sekalian kamu!"

Dan di situ lah kesadaran sang gadis hilang, dengan tetesan bahkan ia mengalir begitu kental dan bau amis pun menyengat.

"Astagfirullah SALWA!!!" teriak alett menggema, menghampiri keadaan salwa tak berdaya sudah kerap ia melihat pemandangan seperti ini, ingin rasanya ia mengadu kepada sang ayah dan abang, namun apalah daya sang ibu mengancamnya.

"mah ke-kenapa mah?" tanya alett dengan derai air mata.

"Mamah tatap mata alett Mah, TATAP! Kenapa Mah? Kenapa Mamah jahat sama salwa Mah?" isak alett memangku kepala salwa yang penuh dengan darah.

"Mamah sering banget mah gini in salwa! Apa salwa pernah bales mamah?" tanya alett menatap wajah sang ibu dengan tajam namun meminta ketulusan sang hati yang berbicara.

"PERNAH GA MAHH!!!!" Teriak alett.

"Bahkan Salwa rela mah Mendonorkan buat Alett! Demi siapa? Demi mamah"

S A L W A  ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang