prolog

174 38 54
                                    

Perkenalkan, namanya Na Haemin atau biasa dipanggil Haemin. Gadis 19 tahun ini lahir di Seoul, tapi sejak sekolah Dasar atau selama 13 tahun dia tinggal di Daejeon. Haemin pindah ke Daejeon karena urusan bisnis Ayah nya dan baru 2 bulan ini Haemin kembali lagi ke Seoul. Dia kembali ke Seoul untuk kuliahnya. Sekarang dia tinggal dengan kakak laki-laki nya yaitu Na Jaemin , kedua orang tuanya tetap tinggal di Daejeon. Haemin adalah seorang mahasiswi S1 disalah satu universitas negeri di Seoul.

"Ka aku berangkat ya" Pamit Haemin kepada sang kakak laki-laki nya yang saat itu sedang sibuk dengan laptop nya.

"Bukannya hari ini hari minggu? kamu mau kemana?" Tanya kakak nya kepada sang adik yang sebentar lagi menginjak angka dua puluh tahun.

"Aku hanya ingin keliling kota"

"Baiklah, tapi maaf aku tak bisa mengantar mu banyak tugas kantor yang harus ku selesai kan. Kamu bisa berangkat supir oke" ucap sang laki-laki tersebut.

"Aku tau. Aku berangkat ya, Bye ka." Gadis itu memeluk sebentar kakak laki-lakinya lalu mulai berjalan keluar setelah membenarkan tali sepatu.

"Jangan pulang terlalu malam." Peringatan sang kakak

"Okay!"

Lalu Gadis itu pun menuju pintu dan tak lama menghilang dari balik pintu.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Kita mau kemana ini nak Haemin?" Tanya Pak Hajoon, supir pribadinya selama dua bulan terakhir.

"Kita keliling saja dulu Pak Hajoon" Jawab Haemin lalu menyederkan punggungnya pada kursi mobil.

"Baiklah nak Haemin"

Pak Hajoon adalah supir keluarga nya. Bila kakaknya sibuk seperti sekarang ini dia selalu diantar oleh Pak Hajoon. Dia ingin sekali membawa mobil sendiri tapi Ibunya tidak mengizinkan Haemin membawa mobil sendiri. Entahlah apa alasannya, Haemin pun tak tau.

Selama perjalanan Haemin benar - benar melihat kota ini dengan teliti. Ternyata setelah 13 tahun ia tinggalkan Seoul, banyak sekali perubahan dari tempat dimana dirinya lahir. Haemin sangat merindukan kota ini.

Namun saat sedang melihat keindahan Seoul, Matanya tertuju pada salah satu cafe yang entah mengapa begitu menarik perhatiannya.

"Pak, berhenti di cafe itu" Tunjuk Haemin kepada supir pribadinya.

"Baik, nak Haemin" jawab Pak Hajoon, lalu mobil tersebut pun berhenti tepat didepan cafe itu.

Pak Hajoon keluar lebih dahulu, lalu membukakan pintu untuk Haemin.

"Pak Hajoon pulang saja nanti aku bisa pulang sendiri" Ucap Haemin setelah keluar dari mobil.

"Jangan nak Haemin, nanti saya di omelin sama nak Jaemin "

"Tidak akan, nanti aku yang bilang ke kakak Pak Hajoon tidak usah khawatir" Ujar Haemin meyakinkan.

"Baiklah, nak Haemin hati hati ya." Jawab Pak Hajoon yang dibalas Haemin dengan anggukan.

Pak Hajoon masuk kembali ke dalam mobil dan tak lama mobil yang Pak Hajoon kendarai pun mulai hilang.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Haemin memasuki cafe tersebut dan langsung disambut oleh salah satu barista laki-laki cafe itu.

"Selamat datang, mau pesan apa?" Sapa barista laki-laki itu dengan senyuman.

BARISTA MOCHA LATTE [ Hendery ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang