Dongeng🍁

60 12 10
                                    

Author POV

Fantasia..
Negeri yang amat indah
Negeri yang penuh dengan kedamaian
Penuh fantasi yang nyata
Dimana fantasi Raja menjadi nyata
Putrinya amatlah cantik
Sang pewaris tahta..

"Ah..William sudah tidur ternyata" ucap Lily melihat anaknya yang berusia 8 tahun sudah terpejam di pangkuannya.

"Ah Ibu kenapa berhenti?" protes William yang ternyata belum tertidur. "Kenapa kau sangat suka cerita ini? Ibu sudah membacakannya ratusan kali untukmu, apa kau tidak bosan?" tanya Sang Ibu.

William pun menggeleng dan langsung bangun dari posisinya "Ibu, Romeo dan Juliet lebih membosankan". Lily hanya pasrah mendengar jawaban anaknya itu, entah mengapa William sangat menyukai dongeng bodoh ini.

"Ibu, apa Fantasia itu nyata?" tanya William dengan raut wajah yang cukup serius."Tentu saja tidak Nak, itu hanyalah dongeng" jawabnya sambil mengelus rambut hitam William.

"Tapi kenapa aku merasa Fantasia benar-benar ada Bu? Putri itu menikah dengan manusia biasa seperti kita kan? Apa dia benar-benar hidup bahagia? Dia tinggal dimana Bu? Di dunia kita atau di Fantasia?" William tiba-tiba mengeluarkan bom pertanyaan yang tentu saja tidak bisa dijawab oleh ibunya.

"Ibu tidak tahu Nak, kau lihat buku ini, ceritanya hanya sampai sini, kau tau betul itu" Lily menunjukkan buku tentang dongeng Fantasia yang memberitahu bahwa sang putri hidup bahagia bersama kekasihnya itu.

"Lalu, apa mereka tidak mempunyai anak? Pasti mereka punya kan Bu?" tanya William yang semakin penasaran.

"Sudah sudah, Ibu sudah bilang ibu tidak tahu, jangan menanyakan hal itu lagi, dan lihat sekarang sudah sangat larut, seharusnya kau tidur, apa kau mau ibu memberitahu ayahmu agar Buku ini dibuang"

"Astaga Ibu, baiklah aku akan tidur, tapi jangan apa apakan buku Fantasia kesukaanku". William akhirnya tertidur lelap setelah mendapat ancaman dari ibunya itu.

---

Seperti biasa, hari ini Pangeran William akan berlatih , ia akan berlatih memanah dengan pelatih yang merupakan prajurit terbaik di Kerajaan Adarlan.

"Pangeran apa kau sudah siap untuk hari ini?" tanya Brian yang sudah siap dengan busur panahnya. "Ambilkan milikku!" perintah William, Brian segera mengambil busur mewah milik Pangeran William yang disimpan ditempat khusus.

"Baiklah, hari ini apa yang harus aku bidik?" William memandang seluruh sudut istana untuk menentukan objek yang akan ia panah hari ini. "Kau cukup memanah burung diatas pohon sana Pangeran". Brian menunjukkan sebuah pohon tinggi yang dekat dengan ruangan raja.

"Cih..tidak mau! Apa tidak ada objek lain selain burung kayu itu? Aku sudah ahli untuk itu, berikan objek yang lebih sulit" protes William. "Ada, tapi kau perlu memanah burung kayu itu dulu untuk melanjutkan ke tingkat yang lebih susah, sekarang bidiklah!" tegas Brian yang berani menentang Pangeran kecil itu.

Sekarang William membidik burung itu dengan serius

William POV

Biar kitunjukkan kemampuanku, dia pikir aku tidak bisa hanya memanah burung kayu itu, dasar prajurit sok jago.

Bidikanku sudah tepat, aku melepaskan anak panahku, melesat dari busurku dalam hitungan detik. Tapi..tunggu..

Anak Panahku meleset

FANTASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang