ṭһяєє

37 6 0
                                    

"eh, hai ra. tumben lo baru pulang" itu jeno. kayaknya dia dari tadi emang udah nungguin ara. gak tau deh.

"ehm, tadi aku sama temen kak" kata ara ragu-ragu. jeno langsung mengerutkan keningnya. apa kata ara? teman?

"hah?"

"kak aku ganti baju dulu ya" ara langsung pergi ke kamarnya yang ada di lantai dua meninggalkan jeno yang kebingungan. teman apaan maksudnya?

setelah ara berganti baju, dia niatnya mau nyamperin jeno. tapi, jenonya udah buka pintu kamarnya duluan aja.

"hehe, maaf bikin kaget" jeno menunjukkan eyesmile nya yang sangat menggemaskan bagi ara. "masuk boleh kan? boleh lah" jeno langsung masuk kekamar ara tanpa izin ara. untung saja kamarnya rapi.

"ra.. kunciran mana ra?" tanya jeno pada ara tenang.

"hmm, di laci ku kayaknya, bentar ya" ucap ara. setelah itu, mengambil kunciran di lacinya.

"nih"

"makasih, sini lo duduk di kasur" jaemin menepuk-nepuk kasur di sebelahnya.

"mau ngapain kak?" tanya ara.

"gak usah mikir macem-macem. gw cuma mau ngepangin doang" jawab jeno. ara hanya berdeham pelan. lalu duduk di kasur sebelah jeno.

"ra, tadi lo diantar siapa?" tanya jeno disela-sela merias rambut ara.

"oh. tadi, bukan siapa-siapa kak.." jawab ara, berharap jeno tidak bertanya lagi. jeno sepertinya mengerti, jadi dia diam saja.

"gue boleh nanya sesuatu gak?" tanya jeno tiba-tiba.

"hmm, apa kak?"

"lo ada suka orang?" tanya jeno.

ara hanya diam sebentar. dia haru jawab apa sekarang? dia memang tidak menyukai siapa-siapa, tapi untuk apa jeno bertanya seperti itu.

"gausah dijawab"

//memories//

07.00 am

ara bersiap-siap untuk sekolah hari ini. dia tinggal di rumah hanya sendirian. orangtua nya selalu sibuk. dan ara ingin mandiri, jadi dia tinggal disebuah rumah sederhana.

ara sudah sarapan hanya dengan segelas susu coklat, dan roti. lalu, dia langsung memakai sepatu nya dan menunggu di halte bus.

setelah perjalanan yang kira-kira memakan waktu lima menit, ara akhirnya sampai.

orang-orang melihat ara langsung tidak suka. mereka seperti jijik dengan ara.

"pagi." suara laki-laki itu tiba-tiba terdengar ditelinga ara. kalian mungkin sudah ada yang bisa menebak. na jaemin.

ara hanya menengok sebentar lalu melengos pergi lagi. membuat jaemin bingung.

"heh? kenapa sih lo?" jaemin berlari kecil ke arah ara. ara tidak menggubris jaemin. tujuannya hanya sampai di kelas.

"jauhin aku sekarang.." ucap ara.

"lah kenapa sih lo? kemaren baik-baik aja!" jaemin jadi emosi sendiri.

"kak. ini sekolah, dan aku gak mau ada yang tau kak jaemin ngobrol sama aku." ucap ara yakin.

"lah, ngobrol sama cogan itu harusnya dipamerin bukan di umpatin" jawab jaemin masih sempat saja bercanda.

"UDAHLAH" ara menekankan setiap hurufnya pada jaemin. lalu dia langsung melengos pergi. dan jaemin? dia mengejar ara dengan bodohnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MEMORIES || NA JAEMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang