You+Me = TOGETHER. [SEVENTEEN IMAGINE]💎

08. Kim Mingyu | Imperfections

🎵One Direction~They Don't Know About Us

⚠Harsh Word & little mature.

Cerita ini dikhususkan untuk orang yang sering merasa insecure.

Dan

Teruntuk Kim Mingyu, we always love u forever till end.

Enjoys caratdeul~
•
•
•
•
•

"Dih muka pas-passan aja sok banget dapetin Mingyu udah jelek, gendut, burik. Iuh."

"Heh lo gausah sok cantik deh, Mingyu tuh terlalu perfect buat lo yang dibawah rata-rata."

Selalu.

Aku ini emang gak sempurna, aku ini gak pantes buat Mingyu. Omongan mereka emang bener, aku gak cantik. Tapi aku pun heran kenapa Mingyu pilih aku? Satu hal yang sering aku pikirkan yaitu, apa Mingyu gak malu punya pacar yang jelek kaya aku? Apa Mingyu gak minder liat temen-temennya punya pacar yang cantik-cantik.

"Lo semua syirik ya gak punya pacar yang ganteng kaya gue? Cowo kalian juga palingan burik, sok-sokan ngatain orang iuh." Itu ucapan Mingyu yang datang dari belakang lalu mulai memasangkanku sebuah earphone seperti biasa dengan lagu They Dont Know About Us milik 1D kesukaanku.

"Udah sayang gausah dipikirin, they dont know about us." Mingyu tersenyum menampilkan gigi taringnya yang terlihat manis.

Mingyu mengajakku ke sebuah taman di belakang sekolah.

"Gyu kamu engga malu ya punya pacar jelek kaya aku?" Sebenarnya aku menahan tangis sedari tadi.

"Ini pilihanku karena aku ingin kamu jadi milik aku. Kenapa harus malu? Aku suka semuanya tentang kamu." Mingyu mulai menggegam kedua tanganku.

"Aku ini gendut, pendek, item, gak pantes buat kamu."

"Engga kok masih juga gendutan sama iteman aku. Yang penting hati kamu yang bersih. Itu alesan aku cinta sama kamu dan mau bertahan sampe sekarang."

Aku sedikit tersenyum mendengar humor Mingyu ada saja hal yang dia lakukan untuk membuatku kembali ceria.

"They dont know how special you are, they dont know what you've done to my heart."

Aku semakin melebarkan senyumku tatkala Mingyu menyanyikan part kesukaanku di lagu they dont know about us.

Mingyu membawa kedua tanganku untuk ia genggam, "jangan denger kata orang ya. Kita yang jalanin, cukup kita nikmati kebersamaan kita tanpa mendengar ucapan orang lain."

Itu cara Mingyu untuk membuatku percaya dan semakin jatuh kedalam pesonanya.

•••Kim Mingyu•••

"Astagaa Gyuu iniii apaaa!!??"

Aku melihat kedalam lokerku yang penuh dengan bangkai kecoa, aku mulai menangis. Ku lihat Mingyu mengepalkan kedua tangannya.

"SIAPA YANG NGELAKUIN INI KE CEWE GUE?!! HEH CEWE-CEWE JALANG LO IRI SAMA CEWE GUE KAN?? ASAL KALIAN TAU YA CEWE GUE LEBIH SEMPURNA KETIMBANG LO PADA YANG KEK BANGKE KECOA!!"

Mingyu berlari kearah kantin yang kebetulan dekat dengan loker siswa, disana Mingyu berbincang dengan salah satu penjual. Mingyu kembali dengan membawa kantong kresek besar, tepat disana-lah pula aku melihat ketulusan Mingyu. Dia membersihkan seluruh bangkai-bangkai kecoa, aku menangis haru, ada ya orang setulus dia. Aku benar-benar tak ingin kehilangan dia.