IV

769 84 2
                                    

Felix menjadi makin diam setiap harinya. Ia hanya berbicara jika diperlukan. Ia akan lebih sering menjawab dengan anggukan atau gelengan. Terkadang hanya sebatas 'hm' atau bahkan tidak menjawab sama sekali.

Sifat Jisung juga mulai berubah. Dari yang bar-bar luar biasa sekarang jadi kalem. Ia lebih sering menyendiri saat istirahat dan menolak ajakan Hyunjin dan Jaemin saat mau nongkrong. Saat ditanya kenapa, ia hanya menjawab 'lagi gak mau aja' atau 'ga ada mood'.

"Lix, lo ngomong lah. Capek gue liatin elo makan, belajar, makan, belajar. Ga bosen apa?" tanya Seungmin. Felix tidak menjawab.

"Heh, gue tau bunda lo sakit. Tapi gaada alesan buat sedih terus dong?"

"Hm"

"Auk ah. Gue capek ngomong sama lu"

"Gue bingung,"

Seungmin langsung menyimak.

"Kakak gue sering banget nanyain tentang Jisung sama ayahnya. Menurut lo aneh gak sih?"

"Hah? Yang bener aja. Kakak lu naksir sama Jisung kali. Ganteng gitu mana ada yang nggak naksir," jawab Seungmin sembarang. Felix menoyor kepala temannya itu.

"Sembarangan lo. Kakak gue straight tau. Gantengan juga Hyunjin kalo menurut gue," jawab Felix.

"Tembak sana,"

"Enak aja. Gue straight,"

"Iya-iya. Eh tapi gue lagi merhatiin satu adek kelas namanya Yang Jeongin. Lo tau nggak?"

"Tau. Kenapa?"

"Masa cowo ganteng gitu adek sepupunya Hyunjin. Ga cocok banget wajah imut nan gemesin itu jadi adek sepupunya raja gombal sekolah,"

"Lu pikirannya jadi kemana-mana mending gue diem aja,"

"Ya suka-suka lo lah Lix"

"Tck, gue mau ke perpus."

Felix meninggalkan Seungmin dan berjalan menuju perpustakaan yang jarang dikunjungi siswa siswi disitu.

.
.
.

"Han Jisung!"

Yang dipanggil namanya menoleh.

"Apa?" tanya Jisung.

"Ngelamun mulu dari tadi di ajak omong juga," keluh Chaeyeon.

"Ya maap yeon. Gue lagi banyak pikiran," jawab Jisung.

"Mikirin apa lo?"

"Gapapa ga jadi"

"Tuh kan kebiasaan sekarang. Ditanyain kenapa dijawabnya gapapa. Udah jelas ada yang aneh sama lo Sung. Diajak nongkrong juga sekarang juga ga pernah mau. Lo kenapa sih?"

"Bukan urusan lo!" bentak Jisung dan pergi meninggalkan mereka.

.
.
.

Felix mengambil salah satu buku yang terletak di rak atas dan membawanya ke salah satu tempat duduk di ujung ruangan. Di ujung matanya, ia melihat seseorang mendekat dan akhirnya duduk di hadapannya.

"Gue gak pernah liat lo ke perpus selain waktu di hukum. Tumben kesini?" kata Felix tanpa mengangkat wajahnya untuk menghadap Jisung.

"Gue lagi butuh ketenangan. Lo juga gue liat jadi tambah murung. Kenapa lo?"

"Nyokap gue sekarat. Lo?"

"Bokap gue bangkrut. Tempat kerja kakak lo buka lowongan nggak? Siapa tau ada biar gue bilang ke bokap gue buat ngelamar disitu"

Seperated || Stray Kids ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang