Part 2

138 42 4
                                    

Welcome To Gaess!

••Hadapi hari²mu dengan ceria, ••
meskipun terkadang ada
orang yang menghancurkan nya.
Setidaknya kamu harus selalu tersenyum karena masih banyak yang ingin melihat senyuman mu itu:)





"Gue Arga, salam kenal yah".

Aku terdiam, memperhatikan tangannya yang diulurkan kepadaku.
Saat aku ingin mengulurkan tanganku kepadanya, tiba² Shila datang sambil berlari kearahku dan Arga

"Km nggkpp kan? Mknyaa hati² km nih bkin aku khawatir aja klu km luka gmna?
Nnti aku harus Bilang apa sm mami papi?
Ihh ktrlaluan kamu!"

Aku tersenyum kecil, sambil menepuk pelan bahu Shila.Gadis itu skrg sedang menangis, dia benar² takut jika aku terluka.
"Ya,aku minta maaf Shila.Udah jgn nangis kita pulang aja yuk!".Aku langsung pergi dari tempat itu dan aku seketika melupakan Arga.

°°°°°°




"Astaga, aku bodoh banget!" Teriakku.

Semua orang menoleh kearahku, Shila langsung menginjak kakiku pelan tapi sakit yah'(

"Ada apa Nay? Kamu lagi ada masalah?"
Om Deni langsung brhenti memasukkan makanan kemulutnya karena kan dia lagi nnya aku, Ya kali dia ngomong sambil makan:v

"Hmm, nggk kok Om. Nayya cuma lagi latihan drama aja hehehe",Semua orang langsung tertawa.

"Oh iya Tante lupa, jadi besok setelah pulang sekolah kamu singgah kebutik Tante yah, kamu bisa kan?".

"Hmm iya Tante,Nayya bisa kok".

°°°°°°



Aku yang lagi asyik membaca novel smbil dngarin musik, tiba² Reyhan menarik buku novelku,
"Injam uku kak Aya",Akupun tersenyum manis saat mendengar suara cadelnya itu.
Aku langsung mendekati nya dan mengelus kepalanya.
"Oke deh,Kak Nayya pinjamin tapi kak Nayya bisa nggk cium Reyhan?"
Reyhan mengangguk dan memonyongkan bibirnya yg kecil itu ke pipiku,
"Ummahh, Ehan cayang kak Aya",
Aku lalu tertawa lalu menggendongnya.

°°°°°°








Hari ini cuaca kurang bersahabat, Langit terlihat mendung dan awan menghitam, mungkin hujan akan turun.Aku mulai memakai handset ku ketika kudengar kelas kembali riuh saat ketua kelas mengatakan kalau guru mata pelajaran sejarah hari ini sedang sakit, Tiba²aku merasakan ada yang menarik handset ku dan melemparkannya.

"Idih, cwe ini belagu amat sih! Gue panas banget kalau liat dia ada dikelas". Aku tetap menundukkan kepalaku, berpura pura bahwa aku sedang Fokus membaca.
Ya, aku tau siapa gadis yang sedang mem bully ku ini. Namanya Qela, Anak yang sangat sombong, emang dia kira ini sekolah nya apa?.

"We, elu Nggk dengar yah apa yang gue katakan hah?".
Qela mulai memegang daguku dan melepaskan nya dengan sangat kasar.

"Aku dengar, kalau kamu panas silahkan kamu keluar, karena aku lagi belajar",Aku menatap nya.

Kulihat Qela sangat emosi, tapi saat menatapnya aku berpikir.
Qela ini anaknya cantik,kaya,dan bisa dikatakan hampir sempurna.
Kenapa tidak?
Kulitnya yang putih dan mulus membuatnya semakin cantik.Ditambah dengan bulu mata yang panjang dan lentik,hidungnya juga kecil dan mancung,Alisnya yang sudah terbentuk tapi agak tipis.

"Ih Qela, elo kok diam sih lawan akh, berani banget dia ngomong kek gitu dihadapan banyak orang".Aku masih menunduk, ya aku tau apa yang bakal terjadi. Kurasakan tangannya mulai menyusuri kerah bajuku dan menariknya.
Membuat semua orang keluar kelas,bukan untuk melaporkan kepada guru yah, tapi mereka semua nggk ada yang berani dengan Qela dan teman²nya itu.
Qela mendorong ku Kedinding, dia menatap ku sangat lama.Aku yang sudah terbiasa menjadi teman sekelasnya dari waktu SMP smpe sekarang yah cuma bisa pasrah sih dengan apa yang dia lakukan ke aku.

"Ada yang mau kamu bicarakan? Kalau tidak ada silahkan lepaskan tanganmu dari bajuku!" Aku menatapnya kembali.
Dia mulai menamparku dan membuat bibirku pecah dan mengeluarkan darah yang segar, dia menamparnya sangat keras rupanya.

"Elu jadi anak jgn belagu yah?
Elu Nggk tau siapa gue hah?" Aku masih memegang bibirku. Aku menatap Qela dan teman²nya itu.

"Aku tau kamu siapa,
Namamu Qaila Virda Andriana. Anak yang selalu mem bully ku hampir 4 tahun. Emang aku punya salah apa sama kamu?
Aku nggk pernah gangguin kamu apalagi ngomong sama kamu. Jadi aku minta tolong sama kamu jangan gangguin aku, kalau aku ada salah aku minta maaf, aku rasa hidup ini akan lebih indah jika tidak ada iri hati diantara kita".
Qela langsung tertawa

,"Hah elu bilang gue iri? Pede amat yah,". Aku lalu tersenyum dan kembali ke tempat dudukku mengambil tissue dan beranjak ke kamar mandi. Kulihat semua anak²memperhatikanku dengan perasaan iba. Tapi aku bodoh amat!

"Lu dipukul lagi yah sama Qela?", Aku menoleh dan tersenyum dengan nya
Namanya Fitri, tetangga kelasku dia adalah satu²nya temanku disini.Kami saling kenal karena waktu MPLS 2 Bulan yang lalu ( Aku baru masuk kelas X yah).

"Tadi, gue dengar kelas lu ribut jadi pas gue keluar gue liat lu kesini jadi gue ikutin deh".

"Haha iyaa, mksih yah fitt. Ya udah yuk ayo kekantinn aku lagi lapar nih",Dia mengangguk.





"Wah, parah bener tuh anak jadi dia bully lu dari SMP?",Aku mengangguk sambil memasukkan kuah bakso kemulutku.
Aku sekarang lagi menceritakan tentang Qela yang entah kenapa Selalu membully ku. Fitri langsung melepaskan kacamata bundar yang sedang aku pakai dan menatapku.
Aku tertawa" Mataku masih bagus",
Kulihat dia memperhatikan ku dan mengalihkan ke kacamata ku yang dia pegang.

"Gilaa, matalu nggk minus yah? Kok lu pakai kacamata begini sih, lu tuh emang suka dibully yah?", Fitri lalu mengembalikan kacamataku dan akupun memakai nya kembali.

"Aku suka aja sih, biar kelihatan kayak ank pintar gitu", Aku tersenyum kecil.Fitri masih memperhatikanku.

" Lu ternyata cantik Nay, pantas aja Qela bully lu. Diakan nggk mau kalau ada yang ngalahin kecantikannya," Fitri nyengir

"Hah? Cantik darimana dia tuh pernah bilang keaku kalau aku tuh mirip sama pembantu keluarganya, keterlaluan nggk sih?".Aku memainkan sedotan digelasku sambil sesekali memperhatikan keadaan kantin yang cukup sepi.

"Ih, sombong banget tuh anak. Lu tuh beneran cantik loh Nay, lihat kulit lu itu putih, alis lu tebal dan sudah terbentuk eh nyambung lagi, hidung lu jg mancung, mata lu jg berwarna kecokelatan,dan jangan lupa bibir lu yang tipis dan kemerahan, dan apalagi ini rambut lu berwarna kecokelatan dan ikal".

Aku menoleh ke Fitri, seolah aku tau apa yang akan dia katakan.
Ini adalah pertanyaan yang aku hindari selama bertahun tahun.Diapun kembali mengatakan:

"Emang siapa yang orang luar Nay?".

Deg.

Jgn lupa Vote nya ❤️

Hanya Satu RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang