Murid baru

62 6 0
                                    

Masih tentang tuan senja,

Di sekolah Rian dikenal sebagai murid yg populer. Selain tampan dia juga jago main basket, ramah, dan mirip idol kpop jika dilihat sekilas. Hehe angek ya?
Oyaa, selain itu Rian jugak punya sahabat yg tak kalah tampan, namanya Hijri. Selain tampan dan smart, Hijri jugak tergila gila pada Abby yg tak lain sahabat Rian dari kecil. Oke sampai sini.

Kembali ke kelas guys,
Jam pelajaran bu Nining sudah habis dan itu menandakan bel pulang sekolah juga akan berbunyi. "teeettttt"
Setelah bel terakhir bunyi Rian mengemas barangnya dan berjalan lewat koridor sekolah. Saat asyik memainkan kunci sepeda motornya Hijri menepuk pundak Rian "ketepokk"
"Oi elu, apa cerita bossque?" sahut Rian. "Hhe santuyy boss cuma negur doang kok habis lu main tinggal aja" cetus Hijri
"Oalah biasanyaa jugak gini kan pisah pisah emg rumah gua searah sama rumah lo" ujar Rian polos.
"Anjir kok ngegas lo tuan apa tuh yg kesorean eh" Ledek Hijri sambil lari kecil menuju parkiran meninggalkan tuan senja.
Rian yg sudah biasa dengan sebutan itu cuek aja dan berjalan menuju motornya. "Brrmmm" sepeda motor Rian melaju menuju SMP Swasta putri dan disana adik kesayangannya sudah menunggu dengan wajah masam.

Sorenya seperti biasa Rian menghabiskan waktunya dengan menatap indah senja di bulan Mei, dan kadang kadang Rian menutup mata sambil melemparkan harapan agar sesuatu yg mengesankan menghampirinya. Karna terkadang rasa bosan datang tanpa diminta. "Huuhhh" Rian menghela nafas.
"Kenapa ya hidup gua gini gini doang, sore natap senja, pagi ke sekolah, malam tidur. Tapi ahhhh sudahla memang hidup seperti apalagi yg kau inginkan bodoh" Ucapnya dengan nada kesal.

Besoknya di sekolah, Rian mengantuk padahal baru nyampe dan hal itu membuat Abby geli. Hijri yg kesal karna Abby terus terusan menatap wajah Rian yg tertidur pulas mencubit hidung Abby yg mancung dan membuat Abby jengkel.
"Ih kenapa sih Hijri rese amat jadi orang"
"Yauda lu hadap depan deh ga usah liatin Rian segitunya kan tiap hari juga elu bisa liat muka nya"
"Eh kok lu yg sewot sih habis kan gua kesepian juga kalo duduk sendiri didepan, lu tau kan si Ina teman satu meja gua uda pindah"
"Yauda deh bawel serah lu dah" ucap Hijri mengakhiri.

"Teeeettt" Bel tanda jam pelajaran sudah dimulai, bu Ishaya yg merangkap sebagai wali kelas datang sambil membawa gadis cantik yg bukan murid dikelas itu. Semua mata pun tertuju pada gadis berambut coklat dengan mata indah itu, Fiersa si ketua kelas langsung memberi aba aba. "Kepada ibu Guru kita beri salam!"
"Selamat pagi buu" semua siswa pun kembali duduk namun mata mereka tak lepas dari gadis yg berdiri disamping Bu Ishaya.
Bu Ishaya yg dari tadi menyadari Rian yg tertidur pulas dengan mimpi mimpinya menghampiri ke kursi Rian dan berbisik lembut "Bangun nak, sahuuurrr" dan seketika disambut dengan suara yg cukup memekakkan telinga manusia biasa "Hahahahah" semua murid berpaling menatap ke arah Rian dan tak bisa menahan tawa mereka.
Rian akhirny tersadar dari tidur panjang dan tampak kaget melihat Bu Ishaya wali kelasnya yg centil itu telah berdiri dihadapannya.
"Astagfirullah Ibu, maaf yaa bu tadi aku cuma nutup mata doang bu"
"Kamu ini ya Rian, masih pagi uda ngorok. Makanya jam tidur itu biasakan dibawah jam 11"
"Iya maaf bu semalam aku nonton bola jadi begadang bu, hhe"
Bu Ishaya mencubit lengan Rian lalu kembali ke kursinya dan mempersilahkan gadis cantik itu memperkenalkan diri.

"Halo teman teman, perkenalkan nama saya Baila"
"Halo Baila" jawab mereka kompak.
"Saya pindahan dari SMA Kinton, alamat saya di Jl. Cendana Blok D No.5"
"Apa masih ada yg ingin ditanyakan?" tambah Bu Ishaya
"Em, status kamu apa Bai?" Ucap Fiersa spontan
"Hahahaaa, huuu dasar ketua kelas cap gayung" ucap beberapa murid mencoba meledak Fiersa yg mulai merunduk malu.
"Sudah sudah, Baila silahkan duduk disamping Abby" sambil menunjuk kearah Abby. Baila pun berjalan menuju kursinya sambil malu malu dan tiba tiba pandangannya tertuju kearah Rian yg ternyata dari tadi terus memandang ke arah Baila. Baila duduk di kursi barunya tepat disamping Abby dan didepan Rian dan Hijri tentunya.

"Haii kenalin gua Rian" Rian langsung menyodorkan tangannya ke arah Baila tanpa memberi Abby kesempatan untuk bicara dengan teman sebangku nya yg baru. Dan Baila menjabat tangan Rian dan masih sama seperti saat perkenalan terlihat merah merona dan malu malu.
"iihhh Rian ganjen banget sih, lu tuh yaa asal liat cewek cantik tebar pesona mulu" omel Abby
"Haha lu angek yaa by, tenang lu tetap sahabat gua kok" ledek Rian sambil mengusap kepala Abby.
"Ehem" Hijri yg tidak tahan melihat pemandangan itu mencoba melepas tangan Rian dari kepala Abby.
"Sorry ya disini bukan tempat bermesraan"
"Eh si bucin angek"
"Eh sorry ya tuan senja tuh liat kedepan lu ga sadar dari tadi lu uda jadi pusat perhatian bu walkes"
Seketika kelas hening dan Bu Ishaya memberi hukuman kepada Rian dan Hijri karna dianggap tidak memperhatikan pelajarannya.
Rian dan Hijri berjalan dan menerima hukuman berdiri didepan kelas sampai mata pelajaran selesai.

Sementara itu,

"Eh bai sorry ya lu uda liat pemandangan yg ga enak padahal masih pagi"
"Hehe santai aja by, gua suka kok dikelas ini, orang orangnya baik dan ramah. Mohon kerjasamanya ya hehehe"
"Hhe iya bai, aku seneng akhirnya punya temen sebangku juga, hampir satu bulan gua duduk sendirian disini"
"Emang temen satu bangku lo yg dulu kemana by?"
"Ya pindah bai, katanya sih orangtua nya pindah tugas ke Bandung, terpaksa dia harus pindah sekolah juga"
"Hm gitu, kan uda ada gua by tenang aja"
"Hhe lu...

Belum sempat Abby melanjutkan obrolannya dengan Baila Bu Ishaya sudah didepan mata mereka.
"Hmm uda kenalannya sayang?"
"Hehe maaf bu" kedua gadis itu akhirnya menyusul Rian dan Hijri untuk berdiri didepan kelas.

Tuan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang