prolog.

265 28 4
                                    

"ayo cepet naraa" teriak ibunya dari luar kamar. "Iya sabar bu" ucap nara selagi mengemasi kopernya.

Hari ini nara dan ibunya berangkat menuju jogja, tempat yang nara ingin sekali kunjungi.

Walaupun alasan ia ke jogja kali ini karena ibunya.

Setelah sekiranya selesai ia segera menuju taksi, "aku ga sabar bun!" Ucap nara dengan semangat 45 nya.

Sedangkan bundanya hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan anak satu satunya ini.

Segera mereka menuju ke stasiun.

Sekitar 15 menit mereka sampai, "ayo bun, kita ke kereta"

"Masi ada waktu 10 menit nara" nara merengut(?) "Iya bun"

"Yaudah ayo ambil tiket kita"

Setelah melihat tiket mereka ternyata kursi nara dan bundanya tidak bersampingan, melainkan saling membelakangi.

Nara penasaran, kira kira siapa yang akan satu kursi dengannya?

Segera mereka membawa koper mereka ke area makanan, "kita makan dulu, biar nanti ga laper" nara mengangguk, perjalanan memang akan berlangsung lama.

7 menit kemudian

"Ih ayo bun.. entar telat loh"

"Masi tiga menit, ayo kita kedalam" nara mengangguk bersemangat. "Hati hati nara, bunda dibelakangmu ya" nara mengangguk.

Namun sejujurnya ia merasa antara takut dan gugup. Bagaimana jika orang disampingnya laki laki?

Dugaan Nara benar, disampingnya sudah ada laki laki tampan dengan hoodie putih dengan earpods yang menempel di telinganya.

Satu kata dari nara 'ganteng'

Kemudian pria itu menoleh kearah nara sebentar, namun setelahnya ia kembali memejamkan mata.

"Nara, kopernya taruh diatas" ucap bundanya lirih. Nara mengangguk, sayang nya kopernya terlalu berat. Mau memanggil ibunya takut kalau berisik.

Akhrinya dia berusaha mati matian mengangkat kopernya itu.

Merasa terganggu, akhrinya pria disebelah nara ikut membantunya.

"Kalo berat ngomong, berisik tau ga" nara tersipu malu, bibirnya terkunci rapat.

"Iy- iya makasih" pria itu hanya mengangguk setelah itu kembali mendengarkan lagu.

Selama satu jam hanya hening, stasiun yang sudah dilewati masih bisa dihitung dengan jari. Belum lagi jikalau ganti kepala.

Merasa terganggu nara menoleh, ternyata lelaki disebelahnya me noel2 badannya. "Kenapa?"

"Em.. boleh pinjem charge? Gue lupa bawa" nara mengangguk "makasih"

"Btw nama lo siapa?" Tanya nara yang tak kuat menahan gengsi nya.

"Gue jungmo, jungmo genandra"

"Gue jungmo, jungmo genandra"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















Kenangan jogja

Start.

Kenangan Jogja ; koo jungmo✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang