(5)bunda marah

55 16 0
                                    

TOK TOK

"JUNGMO! UDAH JAM SETENGAH EMPAT, BELUM BANGUN JUGA?!" alangkah terkejutnya bunda jungmo.

Melihat anaknya tidur dengan posisi duduk dan menyender sofa, sedangkan nara tidut dengan posisi (tengkurep?) Di sofa.

Taeyon hanya menggelengkan kepala melihat mereka yang masih tertidur pulas, taeyon curiga.

"Ehm... JUNGMO, NARA AYO BANGUN!!" teriak taeyon sembari memukul wajan menggunakan sutil.

"Eungh.. bun, masi pagi juga" ucap jungmo. Lalu ia melihat ekspresi bundanya yang seakan ingin membunuhnya.

Ia melihat sekeliling kamarnya,

"LOH? NARA KOK DISINI?!"

Kenangan jogja**

Sekarang mereka sedang sahur tadi tak henti-hentinya taeyon menyalahkan jungmo.

"Kamu sih, ngapain nyuruh nara nemenin main ps?. Kasian dia, masi ngantuk itu" jungmo menunduk.

"Maaf bun, soalnya-"

"Gausah alesan kamu" setelah itu tersisalah nara dan bunda jungmo. "Maaf ya Nara, jungmo emang gitu anaknya"

Selesai mencuci, lantas Nara berencana membujuk jungmo.

"Te, nara mau keatas dulu. Ngomong sama jungmo" taeyon mengangguk.

Jungmo's bedroom

Nara membuka pintu, nampaklah jungmo yang sedang bermain ps. Memendam tangisannya.

"Jungmo" jungmo dengan cepat menyeka air matanya.

Nara mengangguk, "maaf ya, gara gara gue-"

"Udah gapapa"

hening...

"Yaudah gue mandi dulu" jungmo mengangguk, namun ia masih setia dengan layar tv nya.

"Ntar kita jalan deh" lantas jungmo menoleh, nara sudah tak terlihat di pintu. Namun suara tawa kecilnya masih terdengar.

"Jangan php loh!" Teriak jungmo, namun tak ada balasan. Oh dia sudah mandi mungkin?

Kenangan jogja**

Disinilah mereka sekarang, di depan mall malioboro.

Tak ada setitik pun kebosanan disini. Trotoar yang ramai, jalan sepi, langit cerah. Sangat berbeda dengan kota asal Nara.

"Beuh baunya... Kalo ga puasa udah beli" Nara menggeleng. "Dasar"

"Gue pengen nasi kucing"

"Puasa ra" nara menggeleng. "Gue lagi ga puasa"

"Loh? La terus kenapa tadi sahur?" Tanya jungmo. "Ya gapapa, pengen makan aja. Eh beli nasi kucing yuk"

Nasi kucing yang dibungkus dengan daun pisang, dengan isian yang bermacam-macam.

"Yang isi apa dek?" Tanya bapak penjual. "Yang ini aja, sambel ijo kan pak" bapak itu mengangguk.

"Sama apalagi?" Nara menggeleng. "Itu aja pak"








Sedari tadi, jungmo hanya bisa memperhatikan Nara. Sesekali meneguk Saliva nya.

"Puasa mo" jungmo tersadar.

"Eh, astaghfirullah"

Kenangan jogja**

Kenangan Jogja ; koo jungmo✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang