'derap langkah gagah ditengah
kota kembang yang mulai usang'
— T A N A H S U N D A, OO1[ — ]
"kamu jadi pulang ke bandung?" seorang wanita yang terlihat masih muda duduk sembari menatap lembut seorang anak laki laki yang ada didepannya.
"jadi, kenapa?" jawab anak itu sembari tangannya tengah mengemasi pakaian dan beberapa barang ke dalam koper warna merah muda yang sudah agak usang.
"gapapa, mama khawatir aja" balas nya sembari berdiri dan menatap kearah jendela. "kenapa khawatir segala sih ma, adi pasti jaga diri kok disana. lagipula ada a adimas yang bakal jaga adi" yakin Adipati sembari menaruh kopernya.
"banyak kenangan usang yang bikin mama takut, kamu jaga diri ya" ujar sang mama sembari mengusap rambut hitam sang anak dengan lembut. "jangan lupa potong poni kamu" lanjutnya membuat tawa terdengar di ruangan.
[—]
"ma, adi pamit ya" ujar Adipati sembari mencium punggung tangan sang mama.
"adimas juga pamit ya ma" ujar seorang pria yang tak terpaut jauh dari Adipati, Adimas.
"jaga diri kalian baik baik, mama gamau kalian ada apa apa disana" ujar mama sembari mengusap rambut kedua anaknya dengan lembut. "mama jaga diri juga sendiri disini" ujar Adimas yang dibalas anggukan oleh sang mama.
kedua adik kakak itu berjalan menjauhi rumah tempat nya berteduh. sembari melambaikan tangan kearah sang mama yang masih sedih tentang kenapa mereka pergi kesana.
[—]
"a, kita naik bus yang mana?" tanya Adipati sembari melihat jajaran bus yang tengah menunggu ditaiki para penumpang.
"intinya ada tulisan bandung" ujar Adimas yang sebenarnya juga tak tahu rute bus. tidak ada kesiapan matang untuk mereka pergi ke bandung, memang patut untuk di khawatiri.
"itu?" ujar Adipati menunjuk kearah sebuah bus dengan tulisan didepan 'Bekasi - Bandung' juga kenek yang tengah berteriak memancing para penumpang untuk naik.
"iya, ayok" ujar Adimas sembari mengangkat kopernya dan berjalan kearah bus tadi.
"bandung a?" tanya Adimas kepada sang kenek, ia memastikan tidak salah masuk bus. jika salah, bagaimana kalo mereka tersesat?
"bukan, jepang. nya bandung atuh a, tuh ada tulisan na" ujar sang kenek sembari menunjuk kearah tulisan 'Bekasi - Bandung'. Adipati berusaha menahan tawanya karena kakaknya yang malah menanyakan lagi ke keneknya.
"oh iya a, makasih. takut salah bus" ujar Adimas berusaha tetap cool dan mengangkat kopernya ke dalam bus diikuti Adipati dari belakang.
mereka berdua melangkah sembari mata mereka mencari dua bangku kosong yang ada disana. "sini aja a" ujar Adipati sembari melangkah ke sebuah bangku kosong dibagian kedua dari belakang.
"nanti kalo udah sampe bandung, kita naik kereta lagi dek" ujar Adimas sembari menumpu tubuhnya ke punggung kursi. "emang ke cicalengka tuh jauh a?" tanya Adipati sembari menatap sang kakak.
"iya, malahan dari bandung pun masih ada waktu perjalan sekitar 1 jam" ujar Adimas merogoh ponselnya dan menyalakannya. "setelah sampe ke stasiun cicalengka, kita naik angkutan umum ke desa" jelas Adimas sembari menunjukkan sebuah maps daerah.

KAMU SEDANG MEMBACA
TANAH SUNDA
Fanfiction'tentang tanah sunda yang mulai usang, namun banyak kenangan yang masih tersisa' ( n. ) cerita ini hanya fiktif belaka, kecuali tempat serta beberapa kejadian yang terjadi. - harutoniverse