Mengantri,
Adalah sesuatu yang sangat membosankan, menunggu tanpa kepastian dan lagi pegal. Berdiri sedari dua menit, tetapi belum ada tanda-tanda bergerak.Audy Maharani Nugraha, seorang siswi kelas sebelas di SMA Garuda — sedang mengantri untuk mengisi bensin. Berulang kali dia menghela napas jengah, kepalanya dimiringkan beberapa derajat ke samping. Sontak saja kedua matanya melebar, wajahnya menjadi pucat pasi.
“Antrian sepanjang itu, tapi yang melayani hanya satu orang? Yang benar aja!” gerutunya.
Sebenarnya masih ada tempat pengisian bensin yang masih tertutup terpal, hanya saja tidak ada pegawai yang menjaganya. Hal seperti inilah yang menyebabkan beberapa manusia berkumpul.Untuk kesekian kalinya Audy melihat jam di tangannya, sebentar lagi dia akan terlambat ke sekolah. Sebenarnya Audy bukanlah siswi teladan. Seperti kebanyakan murid; disiplin, mengerjakan tugas tepat waktu, memakai seragam sekolah lengkap, mematuhi peraturan sekolah, dan lain sebagainya. Namun, sayang Audy kebalikan dari itu semua. Tidak disiplin. Telat mengumpulkan tugas. Memakai seragam tidak lengkap. Hobi melanggar peraturan sekolah. Bahkan Audy mendapatkan predikat badgirl di sekolahnya. Hanya saja otaknya yang cerdas dan pintar membuat dia selalu peringkat pertama di kelas.
“Bolos lagi nih? Tapi ada kuis Bu Rahayu.” Audy memang terbiasa untuk bolos, hanya pelajaran tertentu. Jika pelajaran Bu Rahayu, guru Matematika — Audy angkat tangan. Dia akan berubah menjadi siswi baik. Malas berurusan dengan Bu Rahayu, beliau akan memberi tugas sebanyak-banyaknya pada murid yang membangkang. Tipe-tipe Audy incaran Bu Rahayu.
Saat cowok di depannya membuka jaket, terlihat seragam yang dikenakan. Atribut yang sama dengan yang dipakai Audy, hanya saja dia belum pernah melihat cowok di depannya.
Dia satu sekolah sama gue. Tapi kelas berapa?
Audy merasa asing, padahal dia tahu betul muka-muka anak sekolahannya.
Sedetik berikutnya, Audy memukul jidatnya. “Mati gue, pelajaran Bu Rahayu udah mau dimulai.” Sedetik dia melihat jam, sedetik kemudian dia melihat ke depan dengan antrian yang hanya tiga orang. Di depan cowok itu sedang mengisi seorang bapak-bapak.Audy memajukan motornya, “Gue duluan ya. Udah telat banget gue.” ucapnya memohon pada cowok di depannya yang sedang mengernyitkan dahinya.
Tanpa mendapat jawaban, Audy langsung menerobos. Masa bodo dengan omongan orang yang berbisik di belakang, dia sudah telat.
Setelah selesai, Audy menoleh sebentar ke cowok itu. “Thanks, Bro.” Kemudian memakai helmnya.
Cowok itu hanya terpaku melihat cewek yang baru saja melajukan motornya, dia mengenal cewek itu. Semua penghuni sekolah pun tahu siapa cewek itu, hanya saja dia tidak pernah berpapasan atau bertemu langsung.
Perlahan senyum terbit di bibirnya.
🎶🎶🎶
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetaplah Bersamaku | SETELAH REVISI
Fiksi RemajaCerita ini berkisah tentang beberapa anak SMA dengan konflik biasa. Pertemanan. Persahabatan. Permusuhan. Popularitas. Prestasi. Perkelahian. Hingga... Percintaan. Bagi Audy, mereka adalah segalanya. Bagi mereka, Audy adalah penolongnya. Teruntuk di...