Dua
Raisha Kaila Mahendra.
Senin pagi.
Minggu pertama tahun ajaran baru dan tentu hari pertamaku menjadi senior disekolah ini. Seperti biasa, tugas pagi bagi anggota OSIS kedisiplinan di sekolah adalah mengecek kelengkapan seragam siswa sebelum mengikuti upacara sekolah.
Didekat gerbang sekolah sudah ada beberapa siswa yang bertugas dan diantara mereka ada Andy dan Rindu
Bagi mereka yang tidak lengkap akan dicatat namanya dan terkena sanksi selepas pulang sekolah, itu pesan dari Pak Jarot, guru BK disekolah ini
"Pagi Rin" sapa ku sambil tersenyum pada cewek yang kini ada dihadapanku dan sedang mengecek kelengkapanku
"Lengkap dong say" ledekku
"Tumben telat ?"tanyanya datar
"Tadi nunggu kak Rey dulu soalnya, berangkat bareng"
"Loh, Fikri gak jemput ?" tanya cewek yang sedang sibuk mengecek kelengkapan siswi yang datang bergantian Dan aku memilih berdiri disampingnya, agar tidak menghalangi pekerjaannya
"Boro-boro, paling bareng gebetan barunya" ketusku
"Siapa?" emang sudah putus dari Farah ?" tanya Rindu
"Mboh"ketusku
Baru juga diomongin, Panjang umur saja tuh bocah.
Sementara Rindu sibuk mengecek kelengkapan murid yang berdatangan menghampirinya, aku sibuk memperhatikan sosok yang tadi melintas beberapa meter didepanku dan Rindu, dengan sepeda motornya bersama seorang wanita dibangku belakangnya lantas menghentikan motornya diparkiran sekolah yang ada dibelakang ruangan perpustakaan.
Aku menghela nafas berat
"Eh nona bukannya tugas mu di Klinik ? ngapain gangguin gebetan orang" tegur Andy yang menghampiriku dan Rindu"Berisik" ketusku
Sedangkan Rindu hanya melirik Andy dengan tatapan sinisnya kemudian"Aagghhhh, sakit beb" Andy meringis sambil mengelus tulang keringnya yang baru saja kena tendangan oleh Rindu sedangkan aku tertawa puas melihat wajah kesakitan Andy
"Masih pagi sudah pada ngerumpi"
Suara yang tidak asing ditelingaku, suara yang selalu membuatku rindu akan pemiliknya.Rindu memeriksa kelengkapan cowok yang baru saja datang itu dengan teliti
"Lengkap dong baby" goda cowok yang baru tiba itu kepada Rindu yang memeriksa kelengkapannya lalu menyentuh dagu Rindu sekilas, tanpa sadar tangan Rindu tlah mendarat di kepala cowok tersebut."Sakit"
"Dasar beruang"
"Jadi cewek kalem dikit bisa gak sih" ketus cowok yang meringis kesakitan mengelus kepalanya itu , sedangkan Andy tertawa puas
"Makanya jangan ngalusin pacar orang Fik" timpal Andy
"Emang sudah diterima si beruang?" tanya cowok yang masih mengelus kepalanya
"Dikit lagi" jawab Andy cengegesan
"Gak bakal mau Rindu sama cowok modelan kamu Dy" ledekku
Ditengah obrolan kami, terpecahkan oleh suara cewek yang terdengar dari belakang Fikri dan berdiri disamping kiri cowok yang kini ada dihadapanku
"Morning" potongnya dengan senyum yang merekah di wajahnya"Pagi" jawabku dan Rindu yang nyaris bersamaan, datar
"Pacar baru Fik?" tanya Andy sambil menyenggol lengan Fikri
KAMU SEDANG MEMBACA
Why ?
Короткий рассказDibalik tawa jangan pernah lupa bahwa akan ada luka didalamnya meski hanya 1%