[ K ] iddos

4.7K 572 0
                                    

"Nda, adek maem apa?" tanya Minhyuk saat melihat Haechan menyuapi adiknya sebuah pisang yang diserut. Mungkin sedikit heran karena beda dengan caranya yang biasanya menghabiskan pisang.

"Pisang kak." jawab Haechan sambil tetap menyuapi anak bungsunya. Ini memang sudah memasuki masa si bungsu mencoba makanan pendamping ASI.

"Kok gitu?" masih penasaran dengan cara bundanya menyuapi adiknya, Minhyuk memilih kembali bertanya.

"Adek belum bisa makan yang kayak Kakak biasanya. Dulu Kakak makannya juga gini pas belum punya gigi." jelasnya perlahan.

"Kakak punya gigi?" tanyanya lagi. Haechan lalu tersenyum lebar hingga memperlihatkan seluruh giginya.

"Ini namanya gigi Kak. Kakak sama Bunda punya, Adek belum. Makanya Adek makan pisangnya begini." lanjut Haechan menjelaskan.  Minhyuk mengangguk-anggukkan kepala mungilnya, entah mengerti atau tidak. "Kak, Bunda boleh minta tolong?"

"Tolong apa Nda?" tanyanya sambil menatap Bundanya antusias.

"Tolong diambilkan minum yang di gelas itu ya. Adeknya haus." tunjuk Haechan ke arah gelas berisi air di dekat mereka. Sebenarnya tangan Haechan bisa mencapainya tetapi dia ingin membiasakan Minhyuk membantunya mengurus si bungsu. Berhati-hati membawakan permintaan Bundanya, Minhyuk segera mengulurkan gelas berisi air putih itu.

"Ni Nda." serunya sambil tersenyum lebar, bangga karena mampu melakukan apa yang diminta Bundanya.

"Terima kasih Kak. Karena Kakak sudah temenin Adek makan, sekarang Kakak juga harus makan ya." kata Haechan sambil memberikan kotak makan berisi beberapa potongan buah yang langsung disambut Minhyuk dengan riang.

"Mam ndiri ya Nda." pamernya, tersenyum lebar memamerkan gigi mungilnya.

"Pinter." puji Haechan sambil mengusak pelan rambut Minhyuk lalu melanjutkan kegiatannya menyuapi si bungsu.

***

Alphabet [ Markhyuck ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang