He is sensible and so incredible
And all my single friends are jealous
He says everything need to hear and it's like
I couldn't ask for anything betterHe opens up my door and I get into his car
And he says you look beautiful tonight
And I feel perfectly finePagi ini tidak ada yang istimewa, Papa memasak di dapur dan Appa sibuk dengan tabletnya. Aku lupa apa yang biasa dilakukan Jimin Hyung di pagi rabu ini, mungkin masih tidur, atau bahkan baru memasuki alam mimpinya beberapa menit yang lalu. Mataku melirik jam tangan yang menunjukkan pukul setengah delapan, bisa dipastikan sebentar lagi orang yang ku tunggu akan datang.
Aku mencebik ketika mendengar deru mesin mobil di pekarangan, sangat jelas terdengar dari ruang tamu tempatku menunggunya sedari tadi. Kakiku berjalan tergesa keluar rumah setelah berteriak mengatakan bahwa aku akan berangkat. Aku tidak akan menyia-nyiakan waktuku untuk menunggu dia berbasa-basi dengan orang tuaku, untuk saat ini aku merasa agak lelah.
Pemuda itu tersenyum, manis dan sopan. Aku melambai pelan dan mendekatinya yang sudah siap sedia membukakan pintu mobil untukku.
"Thanks," aku membalas senyumnya tidak kalah manis.
Dia mencubit pipiku seperti biasa, seolah sudah menjadi kebiasaan, kemudian menutup pintu dan berjalan memutar untuk masuk ke bagian kemudi.
"Kau sudah sarapan, sayang?" dia bertanya sembari memasang seat-beltnya dan menatapku lembut.
Aku hanya mengangguk bahkan sebelum ia menyelesaikan kalimatnya, sudah terlalu biasa. Dia bukan pacarku, belum.
"Sayang sekali, aku ingin megajakmu sarapan di tempat temanku. Dia baru saja membuka cabang tidak jauh dari kampus kita. Aku yakin kau akan menyukai menunya, Ji."
Aku tersenyum simpul. "Tapi Niel, aku sudah bilang kalau aku harus berada di kelas sebelum dosenku masuk."
Aku tersenyum tipis tidak suka, aku tidak suka dipaksa, meskipun aku sudah berjanji kepada Daehwi untuk bersikap baik dengan pria di sebelahku ini. Dan meskipun aku tau Daniel tidak pernah akan memaksaku atau berniat memaksaku.
Dia tetap tersenyum lebar meskipun aku tau dia kecewa, "Mungkin besok kita bisa kesana bersama."
Aku mengangguk, kembali menyesal dengan sikapku yang terlalu dingin padanya, "Ya mungkin besok."
Aku menyibukkan diri dengan lembaran laporan yang semalam aku persiapkan, bukannya aku belum memahami materi hari ini, tetapi hal ini bisa mencegah Daniel menanyakan bermacam-macam hal padaku, belakang ini rasanya sangat aneh, atau aku rasa dari awal pertemuanku dengannya rasanya aneh.
***
But I miss screaming and fighting and kissing in the rain
And it's 2am and I'm cursing your name
You're so in love that you act insane
And that's the way I loved youAku mencengkeram lengan Daniel lebih erat ketika mendapati seorang pria yang akhir-akhir ini sangat aku hindari. Dia tengah tersenyum lebar bersama teman-temannya dan aku yakin tengah bergurau menceritakan kejadian aneh dan menggelikan yang semalam terjadi di club tempat biasa mereka menghabiskan waktu.
"Sampai ketemu nanti sore, Niel."
Aku melepaskan cengkramanku kemudian tersenyum pada Daniel, "Tidak ingin aku temani makan siang?"
"Tidak, aku akan makan siang di lab, ada beberapa hal yang harus aku lakukan sebelum praktik nanti."
"Baiklah, aku akan menjemputmu untuk pulang bersama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Playlist of DeepWink
FanfictionSong Fic Only - DEEPWINK - BXB - Song of Taylor Swift and 5SOS - You can req any song from her if you want