ADELIO HARTIGAN
"Shitttt shittt shiittttt!!!!!!!!!! gua nabrak orang anjirrrrr gimana ini bang yaampunn kayanya dia luka parah deh" ucap lais kepadaku
"yaudah tenang aja kalo gitu, sekarang kita keluar kita liat sama-sama gimana keadaanya sekarang" ucapku pada lais
"shitttttttttt bang dia berdarah banyak bang yatuhannn gila gaksih ini" tapi saat aku mencoba membalikkan tubuh perempuan itu ternyata dia....... yatuhann alexa
aku yang kaget melihat itu langsung menggendong alexa dan membawanya kedalam mobil, perasaanku saat itu sangat camur aduk antara cemas dan merasa bersalah jika sesuatu terjadi kepadanya
"bang!! jangan melamun mulu bang ayo kerumah sakit sekarang, dia teman abang kan yang namanya alexa? tanya lais kepadaku
"iyaa ayo kerumah sakit sekarang, iya dia teman abang" ucapku
tolonggg... susterrrr!!! teriak lais memnggil para perawatt setelah kami sampai ke salah satu rumah sakit yang ada di kota jakarta ini
setelah alexa dibawa keruang gawat darurat itu aku mulai semakin panik bagaimana mengatakan kepada keluarganya bahwa aku dan adikku lah yang membuat alexa kecelakaan.
"bangg.. ini gimana bang, kita telepon kemana ya bang? ucap lais kepadaku
permisi apakah anda saudari dari wanita itu? tanya suster kepada lais bukannya menjawab dia malah melihatku
"suster saya temannya" ucapku
"maaf harus mengatakan ini tapi saya harus mengatakan karena ini menyangkut keselamatan nyawa teman anda, sebaiknya anda menandatangani berkas ini dan beberapa berkas lagi" ucap perawat itu kepdaku
"berkas"? tanyaku
"iya berhubung anda temannya dan keadaan pasien sangat-sangat membahayakan nyawanya saat ini dan benturan dikepala yang cukup keras, pasien harus di operasi sekarang juga jadi saya membutuhkan tanda tangan anda untuk melaksanakan operasi tersebut"
saat itu aku dan lais saling bertatapan binggung harus melakukan apa
"baiklah suster abang saya akan menandatangani berkas tersebut"
lais mengambil berkas pemberian suster kepadaku, dan akupun menandatangani berkas tersebut
"baiklah kalau begitu saya akan menuju ruang operasi, kalian boleh ikut saya tapi hanya sampai di depan pintu saja, waktu operasi nya selesai di perkirakan dua jam dari sekarang, dan tolong kabarkan kepada keluar pasien juga" ucapnya kepada kami berdua
kami berdua pun duduk di bangku, aku melihat lias begitu cemas dan gelisah, sedangkan aku bergelut dengan pikiranku sendiri mengenai bagaimana caranya mengabari keluarga alexa yang mngkin sudah membenci diriku, karena kejadiaan beberapa tahun belakangan ini. saat aku asik bergelut dengan diriku sendiri tiba-tiba...
pintu operasi terbuka dan dokter beserta perawat keluar sembari menghampiri kami berdua
"siapa dari kalian berdua yang keluarga pasien?"tanya dokter kepada kami berdua
"tidak ada dok, saya hanya teman dari pasien dan ini adik saya" ucapku kepada dokter
"oke kalian berdua ikut ke ruanganku sekarang" ucapnya
sesampainya diruangan dokter itu aku merasakan hal yang sangat tidak enak sekali
"jadi pasien mengalami luka yang cukup parah dibagian kepala dan kemungkinan menyebabkan pasien akan mengalami amnesia setelah sadar nanti"ucapnya
kami berdua diam ditempat kami saling berpandangan tak percaya dengan apa yang di katakan dokter kepada kami, dan aku setelah mendengar itu seperti ada yang menghantam tubuhku begitu keras sampai aku merasa lemah saat itu
"amnesia dok?" tanya lais
"iya amnesia dan kaki pasien yang patah, memungkinkan pasien tidak bisa berjalan untuk beberapa waktu"ucapnya lagi
aku merasakan hal yang benar-benar meremukkan hatiku saat mendengar semua itu
"dok, apa memungkinkan apa bila kami membawa pasien untuk menjalani perawatan yang lebih baik?" tanya lais kepada dokter
"maksud anda?" tanya dokter?
"kami akan membawa pasien ke spanyol untuk menjalani perawatan yang lebih menajmin" ucap lais kepada dokter
dan aku yang mendengar perkataan lais terkejut dan menariknya keluar ruangan
"sebentar dok, ada yang harus saya bicarakan kepada adik saya" ucapku kepada dokter
"apa-apaan ini lais apa yang kamu pikirkan?" tanya ku kepadanya
"abang kita ga boleh ngabarin apapun kepada keluarga alexa tentang ini, dan kita akan merawat alexa di spanyol dan nanti setelah alexa sembuh kita akan membawanya kembali ke indonesia"
"dan aku akan mengurus semuanya sekarang, abang hanya akan mengatakan bahwa keluarganya sudah memberi izin" sambung lais lagi
"apa yang bakal aku katakan kepada mami mengenai alexa setelah sampai di spanyol lais?"tanyaku
"katakan saja dia pacarku yang sedang sakit dan akhirnya aku bawa ke spanyol untuk perawatan yang lebih baik lagi" ucap lais
mendengar itu hatiku sangat hancur apa katanya pacarnya?
"apa kalian sudah selesai?" ucap dokter mengagetkan kami berdua
"dok, saya akan membawa pasien ke spanyol besok pagi setelah semua berkas sudah selesai di urus" ucapku
"apa kalian sudah memberi tau orang tua dan keluarga pasien?" tanya dokter
"iya dok, orangtuanya juga akan menyusul kami ke spanyol" ucapku meyakinkan dokter
"baiklah kalau seperti saya akan menyiapkan semua berkas yang anda perlukan untuk memulai perobatan nanti di spanyol" ucap dokter
"baiklah kalau seperti itu dok, terimakasih saya keluar dulu" ucapku
melihat lais yang sibuk dengan telfonnya untuk menyiapkann keberangkatan kami termasuk alexa ke spanyol membuatku berpikir apakah dengan ini hadirmu terasa nyata tapi menyakitkan?
****
Beberapa kepergian adalah permintaan. Sebagian lagi adalah kesadaran. G
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
RomanceMelupakan bukan hal yang mudah apa lagi saat kebenenaran menerpa, bahwa sekarang kau tak lagi mampu untuk mengutarakan apa yang sebenarnya ingin kau katakan padanya yang tak lagi hadir untuk melengkapi hari-harimu seperti saat itu. tapi melupakan ad...