Ending

1.3K 131 28
                                    

A/N
like how every ending in every song, i hope this will make you want to rewind the song over and over

****

Than POV

Drrr...

Drrrr...

Drrr....

Bunyi getar handphone membuatku terbangun. Aku mencoba meraih handphoneku tanpa harus membuka mataku tapi aku lupa kalau aku meletakkannya di tasku. Dan aku menaruh tasku di sofa. Aku mengerang kesal dan membuka mataku.

"Jam 2!" Desisku kesal ketika aku melihat jam di dinding kamar Dav. Aku mencoba turun dengan perlahan dari tempat tidur.

"Siapa makhluk brengsek yang membangunkanku pukul 2 pagi begini!" Protesku sambil memungut pakaianku dan mengenakannya. Aku menatap daftar panggilan telpon dan terkejut.

Evil Sean 120 panggilan
Direktur J 100 panggilan
Mama Bear 59 panggilan
P'Oh 10 panggilan
Papa Bear 1 panggilan

Aku mencoba mencerna siapa yang harus aku balas duluan tapi nama Evil Sean muncul di layar handphoneku terlebih dahulu.

"Halo P'" Jawabku sambil berjalan ke luar kamar Dav. Aku turun ke lantai satu dan berbaring di sofa.

"Dimana kamu?!" Desis P'Sean. Dari nada suaranya aku tahu aku dalam masalah.

"Ehm... Apa P' ada di apartemenku saat ini?" Tanyaku.

"Tentu saja! jadi katakan kamu dimana, aku akan menjemputmu" teriaknya kesal.

"Ada apa?" Tanyaku sambil duduk "bukankah jadwalku baru akan dimulai pukul 10?"

"Itu tidak penting sekarang. Sekarang P' mau kamu kemari dan selesaikan masalah yang kamu ciptakan!" Teriaknya kesal.

Aku mengusap wajahku "masalah?"

Aku membuka aplikasi sosial mediaku sambil mendengarkan ceramah P'sean. Aku terkejut melihat begitu banyak pesan dan tautan dikirimkan. Aku mencermatinya satu persatu.

"Tee jaruji? Dengan seorang pria? Bagaimana bisa?"

"Siapa pria itu? Bagaimana bisa dia bersama Tee?"

"Mungkin dia supirnya atau bodyguardnya?"

"Aku dengar dia bergandengan tangan dengan pria tersebut di dalam rumah abu? Apa kamu bergandengan tangan dengan bodyguard atau supirmu?"

Aku mencoba mencari sumber berita dan melihat bahwa seseorang mengupload fotoku dan Dav saat kami ada di halaman parkir rumah abu. Bagaimana mereka bisa mengenaliku?

Lalu sebuah pesan membuatku merasa seperti disiram air dingin. Sneakerku! Sneaker limited edition yang hanya ada dua di dunia karena nike mengizinkanku untuk membuat desainnya sendiri secara khusus. Nike memberikan satu untukku dan satu lagi untuk satu orang penggemar yang beruntung pada acara Fanmeetingku tahun lalu.

Shit!

Kenapa aku begitu bodoh.

"Kamu dengar Tee???" Suara kesal P'Sean menyadarkanku. Sejujurnya aku tidak mendengar setengah isi ceramahnya.

"Ehm.. Aku akan kesana, sekarang" Jawabku sambil naik ke lantai dua. Dav masih tertidur saat aku membereskan barangku.

Aku berjalan ke arah Dav dan mencium bibirnya pelan. Dia membuka matanya sedikit.

Our MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang