Tak Ingin Mengungkapkan

115 6 5
                                    

Selain ini, semua one shot yang aku buat, hanya aku publish di wattpad
Jadi pliss buat kalian yang menemukan one shot serupa harap kasih tahu aku
Thanks

Jika ada orang yang mematahkan hati, percayalah semesta akan menghadirkan yang lain untuk menyambungnya kembali

__________:_________

"Aku menyukaimu."

Begitulah kalimat yang seketika diucapkannya ketika kami di berada di bibir pantai. Belum sampai di situ, dia lalu berjongkok dan menggenggam tanganku.

"Will you be mine, Re?"

Aku tak tahu semerah apa pipiku saat ini. Rasanya jantungku hampir meledak begitu saja karena saking kerasnya berdetak. Darahku berdesir seiring ombak yang menggulung. Tuhan, apakah aku mimpi?

Pengagum dalam diam. Hmm, kisah yang rumit tanpa bisa terselesaikan. Satu sisi perasaan ingin memiliki memang hadir, namun di sisi lain aku tak mampu mengungkapkan sebenarnya. Iya benar, menjadi pengagum dalam diam memang menyebalkan.

Sejak awal masuk kelasku, pemuda itu memang sudah menarik perhatian. Apalagi sikapnya yang konyol menambah nilai plus dalam pandanganku. Hari demi hari tak terasa perasaan aneh itu hadir. Tentang ingin memiliki, namun tak mampu meraih. Aku takut memulai, pun takut untuk menyatakan. Serumit itu? Iya!

"Kamu menyukai Tio, Re?"

Pertanyaan itu lolos dari bibir gadis yang selama ini dekat dengannya. Aku tak bisa menyangkal, toh nyatanya memang sudah banyak yang tahu bahwa aku memang menyukainya.

"Iya," jawabku singkat.

Kia kemudian duduk di sampingku. Lalu dia mengusap punggungku pelan.

"Aku akan coba untuk bantu kamu. Aku akan ngomong sama dia. Tenang saja, ya."

Aku tak mengiyakan, juga berkata tidak. Aku hanya bergeming sambil menatap lurus ke depan.

___

Kia benar-benar mengatakan tentang perasaanku pada Tio. Bukankah harusnya aku senang karena setidaknya ada orang yang mau jadi perantaraku saat aku sungguh tidak berani mengungkapkan? Namun, kenyataannya aku tidak senang sama sekali. Kau tahu apa yang disampaikan Kia sehari setelah dia berbicara padaku? Dia bilang, Tio ingin aku melupakannya. Gila! Memang move on segampang itu? Bukannya lega, justru hatiku semakin sakit.

Kalimat itu bagai belati yang menancap tepat di dada. Meskipun lukanya telah hilang, tentu saja bekasnya masih ada.

Mungkin mulai hari itulah, hubunganku dengannya tak sebaik dahulu. Kami jaga jarak seperti pasangan yang baru saja putus. Oke, aku mulai terbiasa dengan semua itu.

Kisahku tidak berhenti sampai di sana. Beberapa hari kemudian aku mendengar bahwa dia sudah punya kekasih. Dan kau tau apa yang lebih menyakitkan? Kekasihnya adalah teman dekatku.

Hahaha, menyedihkan! Dari sana aku sudah belajar banyak hal. Tentang rasa sakit dan patah hati. Paket yang lengkap sekali.

Aku mengangguk pelan. Pemuda di depanku pun meloncat-loncat girang.

"Thanks, Relaya."

Mungkin Tio memang masih sedikit singgah di hatiku paling dalam, namun bukankah mencoba mengisi dengan kebahagiaan yang baru itu lebih baik?

Aku anggap, pemuda yang kini berstatus pacarku itu sebagai obat. Obat untuk menghilangkan rasa kecewaku karena Tio.

End

Jepara, 4 Mei 2020

Love,

Ikhda

One shot pertamaku yang berhasil aku publish di sini. Aku harap kalian tetap setia menunggu cerpen selanjutnya, hehe.

Jangan lupa vote dan komen, ya!
Tekan bintang di bawah gaess
⬇️

AKU || Lengkap ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang